Konsensus atau Sepakat Adanya kecakapan atau cakap hukum.

4. Suatu sebab yang halal.”

1. Konsensus atau Sepakat

Konsensus ini dapat dilakukan dengan cara; 1. Mengucapkan secara lisan, adalah mengatakan setuju sehingga terjadi perjanjian; 2. Dengan isyarat, adalah dengan menganggukan kepala. Menyatakan menolak dengan cara menggeleng, atau dengan isyarat ataupun dengan kode tangan; dan 3. Dengan tertulis, adalah dapaat terjadi beberapa hal yang meliputi; a. Ditulis secara biasa; b. Ditulis dengan tanda-tangan sendiri, yang disebut dengan istilah akte dibawah tangan; c. Ditulis di depan para pejabat tertentu yang disebut dengan istilah akte resmi atau akte otentik. Contohnya: seperti jual-beli tanah, dengan diaktekan secara resmi oleh Notaris.

2. Adanya kecakapan atau cakap hukum.

Seseorang dapat dikatakan cakap hukum apabila seseorang laki-laki atau wanita telah berumur minimal 21 tahun, atau bagi seorang laki-laki apabila belum berumur 21 tahun tetapi telah melangsumgkan pernikahan. Sebagai lawan cakap hukum ialah tidak cakap hukum dan hal ini diatur dalam 1330 KUHPerd. Bunyi pasal KUHPerd: “Tidak cakap untuk membuat persetujuan adalah: 1. Orang-orang yang belum dewasa; 2. Mereka yang ditaruh dibawah pengampunan; dan 3. Orang perempuan dalam hal yang ditetapkan oleh undang-undang dan pada umumnya semua orang kepada siapa undang-undang telah melarang membuat persetujuan tertentu.” Dari pasal 1330 KUHPerd itu terdapat pengertian tidak cakap hukum dalam 3 hal, yaitu: a. Orang di bawah umur adalah orang yang belum kawin dan belum berumur 21 tahun; 15 | H u k u m P e r j a n j i a n b. Orang yang di bawah pengampunan yaitu orang yang sudah dewasa atau telah berumur 21 tahun tetapi tidak mampu karena:  Pemabuk  Gila  Pemboros c. Wanita yang sedang mempunyai suami yang hilang kecakapannya, karena dia harus mendampingi suami. Ketiga hal ini, bila melakukan perjanjian tanpa izin dari yang mengawasinnya maka dikatakan perjanjian itu tercatat. Oleh kerena itu, perjanjian itu dapat dibatalkan oleh hakim, baik secara langsung maupun melalui orang yang mengawasimya.

3. Hal Tertentu