Syarat Kecakapan Syarat Suatu Hal Tertentu

Paksaan ialah paksaan terhadap badan ffisik dan paksaan terhadap jiwa psikitis dan paksaan yang dilarang oleh Undang-Undang. Tetapi, dalam hal ini didalam Undang-Undang ada unsur paksaan yang diizinkan oleh Undang-Undang , yakni paksaan dengan alasan akan dituntut di muka hakim apabila pihak lawan tidak memenuhi prestasi yng telah ditetapkan.

3. Unsur Penipuan bedrog

Penipuan merupakan salah satu alasan yang dapat merusak kespakatan. Apabila terjadi suatu pihak dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar. Suatu perjanjian yang mengandung salah satu usur paksaan, kekeliruan ataupun penipuan dapa dituntut pembatalannya sampai batas jangka waktu 5 tahun seperti dimaksud oleh pasal 1454 KUHPerdata. Bunyi pasal 1454 KUHPerdata: Ayat 1: “Dalam suatu hal dimana suatu tuntutan untuk pernyataan batal suatu ketentuan Undanng-undang khusus sehingga suatu waktu yang lebih pendek, waktu itu adalah 5 tahun.” Ayat 2: ..... waktu tersebut mulai berlaku: - ....................................... - Dalam halnya paksaan, sejak hari paksaan itu telah berhenti. - Dalam hal kekhilafan atau penipuan, sejak hari diketahui kekhilafan atau penipuan itu.

2.4.2 Syarat Kecakapan

Syarat kedua sahnya perjanjian ialah adanya kecakapan atau cakap hukum. Seperti yang dinyatakan dalam pasal 1330 KUHPerdata yang berbunyi: “tidak cakap untuk membuat persetujuan adalah; 23 | H u k u m P e r j a n j i a n 1. Orang-orang yang belum dewasa; 2. Mereka yang ditaruh di bawah pengampunan curatele; 3. Orang-orang perempuan, dalam hal yang ditetapkan dalam Undang- Undang dan pada umumnya sama orang kepada siapa Undang-undang telah melarang membuat persetujuan tertentu.” Dalam pasal 1330 KUHPerdata itu terdapat epngertian tidak cakap hukum mencakup 3 hal pokok, yaitu: 1. Orang dibawah umur, adalah orang yang belum kawin dan belum berumur 21 tahun. 2. Orang yang dibawah pengampunan curatele, yaitu orang yang sudah dewasa atau berusia 21 tahun tetapi tidak mampu karena; - Pemabuk; - gila; dan - pemboros. 3. Wanita yang sedang mempunyai suami hilang kecakapannya, karena dia harus mendampingi suami. Ketiga hal ini, bila melakukan perjanjian tanpa izin dari yang mengawasinya maka dikatakan perjanjian itu tercatat. Oleh karena itu, perjanjian itu dapat dibatalkan oleh hakim, baik secara langsung ataupun melalui orang yang mengawasinya. Jadi, terhadap perjanjian yang dibuat oleh orang-orag yang tidak cakap hukum harus seizin pihak pengampunya pengawasnya, yaitu: - Izin orang tua atau wali bagi anak-anak yang belum cukup umur; - Izin suami bagi isteri; dan - Izin kurator mengawasinya bagi kurandus orang yang diawasi.

2.4.3 Syarat Suatu Hal Tertentu

Sebagai syarat ketiga sahnya perjanjian, menurut pasal 1320 KUHPerdata ialah suatu hal tertentu. Ketentuan untuk hal tertentu ini menyangkut objek hukum atau mengenai objeknya, apakah menyangkut benda berwujud, tidak berwujud, benda bergerak, ataupun benda tidak bergerak. 24 | H u k u m P e r j a n j i a n Hal tertentu mengenai objek hukum benda itu oleh pihak-pihak ditegaskan di dalam perjanjian megenai: 1. Jenis barang; 2. Kualitas dan mutu barang; 3. Buatan pabrik dan dari negara mana; 4. Buatan tahun berapa; 5. Warna barang; 6. Ciri khusus barang tersebut; 7. Jumlah barang; dan 8. Uraian lebih lanjut mengenai barang itu.

2.4.4 Syarat Sebab Yang Halal