JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI 13
SEMESTER GENAP 2012 – 2013
Gambar 2.13 Pengubah Pneumatis Sumber : Sudjimunadi, 1988 : 64
2.5.3 Penunjuk
Penunjuk adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi sebagai penunjuk atau bagian yang menunjukkan besaran hasil pengukuran. Secara umum
penunjuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1. Penunjuk yang mempunyai skala
Penunjuk yang mempunyai susunan garis-garis yang dibuat secara teratur dengan jarak garis yang tetap serta tiap garis mempunyai arti tertentu.
Dalam pembacaan skala biasanya dibantu dengan garis indeks atau jarum penunjuk yang ber geser secara relatif terhadap skala.
2. Skala Berangka Sistem Digital Penunjuk berangka tidak mempunyai susunan skala yang berbentuk
garis-garis, melainkan yang langsung mencantumkan harga hasil pengukuran pada display digital. Dalam pembacaanpenunjuk berangka tidak diperlukan
alat bantu seperti indeks dan jaru penunjuk.
2.6 Sifat umum alat ukur
Semua alat ukur pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan yang diakibatkan dari sifat alat ukur itu sendiri. Secara umum sifat alat ukur dapat dibagi menjadi
berikut.
2.6.1 Rantai kalibrasi
Kalibrasi adalah pengecekan harga-harga yang ada pada skala ukur dengan harga-harga standar atau harga sebenarnya. Sedangkan rantai kalibrasi
adalah proses pencocokan harga-harga yang ada pada skala ukur dengan harga
JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI 14
SEMESTER GENAP 2012 – 2013
standarnya dan harga-harga standar tersebut juga dicocokkan dengan harga standar yang tingkatannya lebih tinggi. Pemeriksaan alat ukur standar panjang
dapat dilakukan melalui rangkaian sebagai berikut : Tingkat 1 : Pada tingkat ini kalibrasi alat ukur kerja dengan alat ukur standar
kerja. Tingkat 2 :
.. Pada tingkatan yang kedua, kalibrasi dilakukan untuk alat
.. ukur
... standar kerja terhadap alat ukur standar.
Tingkat 3 : Pada tingkat yang ketiga, dilakukan kalibrasi alat ukur standar dengan alat ukur standar yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi misalnya standar nasional. Tingkat 4 : Pada tingkat terakhir ini dilakukan kalibrasi standar nasional
.. dengan
. standar meter internasional.
2.6.2 Kepekaan
Kepekaan alat ukur menyangkut masalah kemampuan dari alat ukur untuk memonitor perbedaan yang kecil dari harga-harga yang diukur. Kepekaan
alat ukur berkaitan erat dengan mekanisme dari pengubahnya. Semakin teliti pengubah mengelola isyarat dari sensor maka makin peka pula alat ukur
tersebut.
2.6.3 Kemudahan baca
Kemudahan baca berkaitan erat dengan sistem skala yang dibuat. Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan harga yang jelas pada skala ukur
dapat diartikan sebagai kemudahan baca alat ukur.
2.6.4 Histerisis
Dalam pengukuran benda ukur biasanya dilakukan secara berulang- ulang dan pergerakan dua arah yaitu dari titik tertentu tertinggi menuju titik
rendah. Jika terjadi penyimpangan sewaktu dilakukan pengukuran dari titik terendah titik nol sampai titik tertinggi maksimum dan sebaliknya maka alat
ukur tersebut bersifat histerisis.
JURUSAN MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI 15
SEMESTER GENAP 2012 – 2013
2.6.5 Kepasifan