dan partisipasi individu pada aktivitas-aktivitas pemeliharaan keselamataan di tempat kerja. Sebagai umpan balik maka karyawan hendaknya menyadari arti
pentingnya keselamatan bagi dirinya maupun bagi perusahaan tempat bekerja. Perilaku keselamatan dalam keselamatan kerja yang berhubungan langsung
dengan perilaku karyawan dalam bekerja demi keselamatan individu sangat berhubungan erat dengan iklim keselamatan dan pengetahuan keselamatan, karena
dengan keadaan iklim keselamatan yang ada di dalam perusahaan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan karyawan dan dengan adanya pengetahuan
keselamatan kerja yang tinggi, maka karyawan mampu mengerti dan memahami arti keselamatan kerja dengan baik. Dan komponen terpenting dalam menjaga
keselamatan jiwa dan keselamatan peralatan kerja adalah pengetahuan tentang penggunaan perlengkapan keselamatan kerja bagi karyawan. Dimana dampak
yang dapat dirasakan dari perilaku keselamatan bagi perusahaan adalah produktivitas kerja Wardani, 2013:7.
2.3.1 Perilaku Berbahaya Unsafe Behavior
Whitlock et al 1974 mendefinisikan unsafe behavior merupakan perilaku yang dapat mengakibatkan cedera pada individu sendiri atau untuk orang lain
termasuk kerusakan fisik yang mungkin terjadi selain cedera pribadi. Menurut Kavianian 1990, perilaku berbahaya adalah kegagalan human failure dalam
mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Kemudian menurut Ramsey 1992
unsafe behavior didefinisikan sebgai suatu kesalahan dalam tahap-tahap mempersepsi, mengenali, memutuskan menghindari dan menghindari bahaya.
Lawton 1998 menyatakan bahwa perilaku berbahaya adalah kesalahan- kesalahan error dan pelanggaran-pelanggaran violations dalam bekerja yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja Winarsunu, 2008:34. Anastasi 1979 menggambarkan perilaku berbahaya dalam bekerja seperti
tidak adanya perhatian ketika bekerja, bekerja dengan cara yang kasar atau sambil berkelakar. Kemudian indikator perilaku berbahaya menurut Kavianian 1990
dalam Winarsunu 2008 dijabarkan sebagai kesalahan berikut: 1 tindakan tanpa kualifikasi dan otoritas, semua peralatan harus dioperasikan oleh seseorang yang
mempunyai kewenangan dan mengenal dengan baik bahaya dan prosedur pengoperasiannya; 2 kurang atau tidak menggunakan menggunakan
perlengkapan pelindung diri; 3 kegagalan dalam menyelamatkan peralatan; 4 bekerja dengan kecepatan berbahaya; 5 kegagalan pada peringatan, jika
peralatan memiliki otomatis untuk hidup dan mati, atau jika bergerak, tanda peringatan yang akurat harus diberikan; 6 menghindari atau memindahkan
peralatan keselamatan kerja, banyak peralatan yang disertai perlengkapan keselamatan seperti kunci, sekering dan sebagainya sesorang cenderung
memindah atau menghindari perlengkapan seperti ini dengan alasan kenyamanan; 7 menggunakan peralatan yang tidak layak; 8 menggunakan peralatan tertentu
untuk tujuan lain yang menyimpang; 9 bekerja di tempat berbahaya tanpa perlindungan dan peringatan yang tepat; 10 memperbaiki peralatan yang salah,
misal pada peralatan listrik yang hidup atau mesin yang bisa membahayakan keselamatan; 11 bekerja dengan kasar; 12 menggunakan pakaian yang tidak
aman ketika bekrja; 13 mengambil posisi bekrja yang tidak selamat winarsunu, 2008:39-41.
2.3.2 Terbentuknya Perilaku Berbahaya Unsafe Behavior