Analisis Bivariat Analisis Data .1 Karakteristik Responden

4.2.1.5 Kejadian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda, atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja atau yang berkaitan dengannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hasil distribusi kejadian kecelakaan kerja pada pekerja bangunan PT. Adhi Karya Tbk proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang Tabel 4.5. Tabel 4.5: Distribusi Kejadian Kecelakaan Kerja No Kejadian Kecelakaan Kerja Frekuensi Prosentase 1. Pernah 33 50,8 2. Tidak Pernah 32 49,2 Jumlah 65 100 Sumber: Data Penelitian Berdasarkan tabel 4.5 responden yang mengalami kejadian kecelakaan kerja sebanyak 33 responden 50,8. Sedangkan 32 responden 49,2 tidak pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja selama satu tahun terakhir bekerja.

4.2.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji alternatif Fisher. 4.2.3.1 Hubungan antara Kepatuhan Penggunaan APD Safety Helmet dengan kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bangunan PT. Adhi Karya Tbk Proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian hubungan antara kepatuhan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja hasilnya dapat dilihat pada tabulasi silang Tabel 4.6. Tabel 4.6: Tabulasi Silang antara Kepatuhan Penggunaan APD Safety Helmet dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Kepatuhan Penggunaan APD Safety Helmet Kejadian Kecelakaan Kerja Total P Pernah Tidak Pernah Jumlah f Prosentase Jumlah f Prosentase Tidak Patuh 33 50,8 26 40 59 0,011 Patuh 6 9,2 6 Total 33 50,8 32 49,2 65 Sumber: Data Penelitian Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa 59 responden yang tidak patuh menggunakan APD safety helmet terdapat 33 orang 50,8 mengalami kejadian kecelakaan kerja dan 6 responden yang patuh menggunakan APD safety helmet tidak terdapat pekerja yang mengalami kejadian kecelakaan kerja. Sedangkan 59 responden yang tidak patuh menggunakan APD safety helmet terdapat 26 orang 40 tidak pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja dan 6 responden yang patuh menggunakan APD safety helmet terdapat 6 orang 9,2 tidak mengalami kejadian kecelakaan kerja. Hasil crosstab menggunakan uji fisher, kepatuhan penggunaan safety helmet dengan kejadian kecelakaan kerja menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan penggunaan safety helmet dengan kejadian kecelakaan kerja, karena hasil ρ- value hitung 0,011 0,05. 4.3.3.4 Hubungan antara Kepatuhan Penggunaan APD Safety Shoes dengan kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bangunan PT. Adhi Karya Tbk Proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian hubungan antara kepatuhan penggunaan APD Safety Shoes dengan kejadian kecelakaan kerja hasilnya dapat dilihat pada tabulasi silang Tabel 4.7. Tabel 4.7: Tabulasi Silang antara Kepatuhan Penggunaan APD safety shoes dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Kepatuhan Penggunaan APD safety shoes Kejadian Kecelakaan Kerja Total P Pernah Tidak Pernah Jumlah f Prosentase Jumlah f Prosentase Tidak Patuh 32 49,2 24 36,9 56 0,013 Patuh 1 1,5 8 12,3 9 Total 33 50,8 32 49,2 65 Sumber: Data Penelitian Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa 56 responden yang tidak patuh menggunakan APD safety shoes terdapat 32 49,2 orang mengalami kejadian kecelakaan kerja dan 9 responden yang patuh dalam menggunakan APD safety shoes terdapat 1 orang 1,5 mengalami kejadian kecelakaan kerja. Sedangkan 56 responden yang tidak patuh dalam menggunakan APD safety shoes terdapat 24 orang 36,9 tidak pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja dan 9 responden yang patuh dalam menggunakan APD safety shoes terdapat 8 orang 12,3 tidak pernah mengalami kejadian kecelakaan kerja. Hasil pengujian dengan uji alternatif Fisher menunjukkan ada hubungan antara kepatuhan penggunaan APD safety shoes dengan kejadian kecelakaan kerja karena nilai p-value 0,013 0,05. 82

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Pendidikan Menurut hasil penelitian pada pekerja bangunan PT. Adhi Karya Tbk, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan pekerja bangunan sebagian besar adalah lulusan SMP sebanyak 37 orang 56,9, lulusan SD sebanyak 7 orang 10,8 dan lulusan SMA sebanyak 21 orang 32,3. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Latar belakang pendidikan seseorang akan mempengaruhi persepsi, cara pandang, dan sikapnya dalam melihat suatu pekerjaan atau masalah yang dihadapinya di tempat kerja. Dengan semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan akan manfaat alat pelindung diri akan tinggi pula dan akan mempengaruhi sikapnya sehingga apabila mengetahui manfaat dan bagaimana sikap yang harus ditentukan maka akan mengetahui pula tentang bahaya yang timbul jika tidak patuh memakai alat pelindung diri di tempat kerja Soekidjo Notoatmodjo, 2003:140. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan dan perilaku pekerja terhadap kecelakaan. Menurut hasil penelitian Jantriana 2008 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam bekerja. Hal ini disebabkan karena latar belakang pendidikan mencerminkan kecerdasan dan ketrampilan tertentu sehingga kesuksesan seseorang yang akan berpengaruh pada penampilan kerja. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin cenderung sukses dalam bekerja Egriana Handayani, 2010: 214.

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

22 109 99

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

1 5 13

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

0 0 17

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

1 6 7

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

1 1 23

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

1 2 3

Hubungan Karakteristik Individu, Penggunaan APD dan Lokasi Kerja Dengan Gejala Photokeratitis Pada Pekerja Las PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Duri, Riau Tahun 2016

0 0 20

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PEKERJAAN DI KETINGGIAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR RUMAH SAKIT TELOGOREJO (STUDI DESKRIPTIF PADA PROYEK KONSTRUKSI OLEH PT. ADHI KARYA SEMARANG) -

7 38 87

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA KONSTRUKSI PT ADHI KARYA Tbk (Persero) PROYEK GRAND DHIKA COMMERCIAL ESTATE SEMARANG

2 8 60