antara pengurus organisasi dengan penyuluh pertanian. Sejauh ini, penyuluhan yang dilakukan adalah masih penyuluhan dari pengurus itu sendiri.
Kegiatan-kegiatan tersebut masih dilakukan sampai sekarang dan pengurus masih terus berupaya agar petani anggota menyadari bahwa kegiatan tersebut tidak
hanya tugas dari pengurus, tetapi perlu kerjasama yang baik antara pengurus dan anggota. Dan pengurus juga berupaya supaya kegiatan yang belum terlaksana,
dapat segera terlaksana. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa di daerah penelitian ada beberapa
kegiatan P3A yang sudah terlaksana yaitu mengatur pembagian dan penggunaan jaringan irigasi, melaksanakan pemungutan iuran guna biaya operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi, mengadakan rapat anggota dan membuat laporan pertanggungjawaban serta gotong royong dalam pemeliharaan jaringan irigasi.
Sedangkan kegiatan yang belum terlaksana adalah menerapkan sanksi tegas bagi anggota yang melanggar ADART, mengajukan permohonan bantuan kepada
pemerintah, pengembangan sumber daya manusia, serta mengadakan penyuluhan kepada anggota yang diberikan oleh penyuluh pertanian.Hal ini berarti, hipotesis
yang menyatakan ada kegiatan organisasi P3A di daerah penelitian dapat diterima.
3. Sikap Petani terhadap Organisasi P3A
Sikap petani terhadap organisasi P3A dapat diketahui dengan melihat jawaban- jawaban petani sampel terhadap kuesioner yang diberikan. Kuesioner berisi
pernyataan-pernyataan yang dibagi kedalam lima pernyataan positif dan lima pernyataan negatif. Petani sampel diminta memilih satu dari lima pilihan jawaban
Universitas Sumatera Utara
dengan kategori pernyataan positif, skor 4 untuk pilihan Sangat Setuju SS, skor 3 untuk pilihan jawaban Setuju S, skor 2 untuk pilihan jawaban Ragu-ragu RR,
skor 1 untuk pilihan jawaban Tidak Setuju TS, skor 0 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju STS. Sedangkan untuk kategori pernyataan negatif, skor 0
untuk pilihan jawaban Sangat Setuju SS, skor 1 untuk pilihan jawaban Setuju S, skor 2 untuk pilihan jawaban Ragu-ragu RR, skor 3 untuk pilihan jawaban
Tidak Setuju TS, skor 4 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju STS. Dari jawaban setiap pernyataan diperoleh distribusi frekuensi responden bagi
setiap kategori, dengan demikian diperoleh nilai skala untuk masing-masing kategori jawaban untuk dijumlahkan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat tabel
perhitungan kategori jawaban pada Lampiran 2. Skor masing-masing petani sampel dicari nilai skor standarnya dengan
menggunakan rumus skala Likert, dimana standart deviasi S= 3,82. Dengan demikian, jika skor standart 50 maka memunculkan sikap yang positif atau jika
skor standar ≤ 50 maka memunculkan sikap yang negatif. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada Lampiran 4. Sikap petani sampel terhadap organisasi P3A dapat dilihat pada Tabel 19 berikut
ini:
Tabel 19. Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A
No. Kategori
Jumlah Jiwa Persentase
1 Positif
13 43,33
2 Negatif
17 56,67
Jumlah 30
100
Sumber : Diolah dari Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 19, dapat diketahui bahwa dari 30 petani sampel, jumlah petani yang menyatakan sikap positif terhadap organisasi P3A ada sebanyak 13 jiwa
petani dengan persentase 43,33 dan yang menyatakan sikap negatif ada sebanyak 17 jiwa petani dengan persentase 56,67 .
Dengan demikian dapat diketahui bahwa sikap petani terhadap organisasi P3A adalah negatif. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua petani
sampel ikut terlibat dalam kegiatan organisasi P3A yang diadakan. Sebanyak 17 jiwa bersikap negatif dikarenakan belum memiliki pengalaman yang mendalam
mengenai organisasi sehingga belum merasakan manfaat dan dampak dari sebuah organisasi.
4. Hubungan antara Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota P3A terhadap