Kriteria pengambilan keputusan: Jika signifikansi α maka H
tidak diterima dan H
1
diterima, Jika signifikansi
≥ α maka H diterima dan H
1
tidak diterima. Uji Signifikansi Korelasi:
H = tidak ada hubungan antara rangking variabel
H
1
= ada hubungan antara rangking variable Supriana, 2012
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian, maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Definisi Operasional
1. Organisasi merupakan proses pengidentifikasian dan pengelompokan
pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan serta melimpahkan tanggung jawab dan wewenang dan menyusun hubungan-hubungan dengan maksud
untuk memungkinkan orang bekerjasama secara efektif dalam mencapai tujuan.
2. Petani adalah orang yang melaksanakan dan mengelola usaha tani pada
sebidang lahan yang disebut lahan pertanian. 3.
Petani Pemakai Air adalah semua petani yang mendapat manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi.
4. Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A adalah kelembagaan pengelolaan
irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan
Universitas Sumatera Utara
irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air itu sendiri secara demokratis, termasuk kelembagaan lokal pengelola air irigasi.
5. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari suatu jaringan
irigasi. 6.
Wilayah kerja organisasi P3A merupakan hamparan lahan yang mendapat air dari jaringan irigasi yang dikelola dan sesuai dengan kesepakatan dan
penetapan dari anggota. 7.
Iuran Pengelolaan Irigasi adalah dana yang dikumpulkan dari para anggota P3A, disimpan dan dimanfaatkan oleh kelompok P3A tersebut untuk
pembiayaan serta pengelolaan jaringan irigasi. 8.
Realisasi program merupakan pelaksanaan perencanaan sehingga menjadi
suatu kenyataan yang dapat dibuktikan.
9. Partisipasi adalah keikusertaan serta keterlibatan mental dan emosi seseorang
dalam mengikuti kegiatan dan memberikan sumbangan terhadap suatu kelompok organisasi dalam usaha mencapai tujuan serta bertanggung jawab
pada kegiatan-kegiatan dalam organisasi seperti mengikuti rapatpertemuan, membayar iuran, mengikuti gotong royong serta memberikan sumbangan
sukarela.
10. Sikap petani merupakan dorongan yang berasal dari diri petani dan reaksi
terhadap stimulus yang menghasilkan pengaruh dan penolakan, positif dan negatif terhadap adanya organisasi P3A
11. Karakteristik petani adalah sifat-sifat yang khas yang dimiliki petani yang
mempengaruhi sikap petani untuk menjadi anggota organisasi P3A, seperti : Umur anggota adalah usia petani dari lahir tahun sampai saat diwawancarai
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pendidikan anggota adalah pendidikan formal yang pernah ditempuh dan dinyatakan dalam tahun sampai saat diwawancarai
Lama bertani adalah lamanya petani memulai kegiatan usaha tani sampai saat diwawancarai
Jumlah tanggungan adalah semua orang yang berada dalam keluargarumah tangga petani yang ditanggung oleh seorang kepala keluarga
Luas lahan adalah luas sebidang tanah yang diusahakan petani dalam berusaha tani di daerah penelitian
12. Masalah adalah hal-hal yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan
program P3A
Batasan Operasional
1. Petani sampel adalah petani pemilikpengelola lahan sawah, maupun pemakai
air irigasi lainnya yang tergabung dalam organisasi P3A 2.
Penelitian ini dilakukan di Desa Simanampang Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara
3. Waktu penelitian dilakukan tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Luas dan Topografi Desa
Penelitian dilakukan di Desa Simanampang Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Desa Simanampang mempunyai luas
wilayah 840 km dengan jumlah penduduk 471 jiwa. Daerah ini berada pada ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 1060
mmtahun. Secara administratif, Desa Simanampang memiliki batas wilayah :
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lobu Pining
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lumban GaolAek Godang
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sitolu Ama
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Hutabarat
Keadaan Penduduk
Desa Simanampang memiliki penduduk sebanyak 471 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 133 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini :
Tabel 7. Distribusi Penduduk Desa Simanampang Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Jiwa
Persentase Laki-laki
216 45,86
Perempuan 255
54,14 Jumlah
471 100
Sumber : Kantor Kepala Desa
Universitas Sumatera Utara
Keadaan penduduk menurut mata pencahariannya dapat dilihat pada Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Distribusi Penduduk Desa Simanampang Menurut Mata Pencaharian
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Jiwa
Persentase 1
Petani 231
88,17 2
Pegawai Negeri 9
3,44 3
Pegawai swasta 3
1,14 4
Pedagang 12
4,58 5
Pertukangan 3
1,14 6
Supir 4
1,53 J U M L A H
262 100
Sumber : Kantor Kepala Desa
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Simanampang bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 231 jiwa
88,17. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa daerah ini merupakan daerah yang cukup potensial sebagai daerah paertanian.
Untuk melihat keadaan penduduk menurut Agama yang dianut penduduk di Desa
Simanampang dapat dilihat pada Tabel 9 berikut :
Tabel 9. Distribusi Penduduk Menurut Agama di Desa Simanampang Tahun
No. Agama yang Dianut
Jumlah Jiwa Persentase
1 Islam
1 0,21
2 Kristen Protestan
457 97,03
3 Kristen Khatolik
13 2,76
JUMLAH 471
100
Sumber : Kantor Kepala Desa
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa Simanampang beragama Kristen Protestan yaitu sebanyak 457 jiwa 97,03 .
Universitas Sumatera Utara
Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana desa akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana pendukung atau semakin mudah
desa tersebut dijangkau, maka akan mempercepat laju perkembangan desa tersebut.
Sarana dan prasarana dapat dikatakan baik apabila dilihat dari segi ketersediaan
dan pemanfaatannya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhannya.
Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Simanampang dapat dilihat pada Tabel 10 berikut :
Tabel 10. Sarana dan Prasarana di Desa Simanampang
No Sarana dan Prasarana
Jumlah 1
Sarana pendidikan SD,SLTP,SMU unit 1
2 Gereja unit
1 3
Mesjid unit -
4 KUD unit
1 5
Balai Desa unit 1
6 Kantor Kepala Desa unit
1 7
PuskesmasPolindes unit 1
8 Kedai unit
8 9
Jalan m 800
Sumber : Kantor Kepala Desa
Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana di Desa Simanampang dapat dikatakan baik dan memadai karena sesuai dengan jumlah
penduduk serta penggunanya. Salah satunya yaitu dengan adanya jalan yang cukup baik sepanjang 800 meter yang menghubungkan desa tersebut dengan desa
lain.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Karakteristik Responden