1. Perkembangan Organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air P3A di
Desa Simanampang Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara selama 5 Tahun Terakhir
Organisasi P3A yang ada di daerah penelitian mengalami perkembangan hanya
dalam jumlah anggotanya saja. Dapat dilihat dari tahun 20062007-20102011. Banyaknya iuran mengalami perubahan dan banyaknya rapat per tahun selalu
dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena pengurus dan anggota menganggap ketetapan banyaknya iuran disepakati sesuai kemampuan anggota. Dimana
kesepakatan itu diambil dalam rapat anggota yang dilaksanakan setiap tahun untuk organisasi dan juga anggota.
Untuk melihat perkembangan jumlah anggota, banyaknya iuran serta banyaknya rapat selama 5 lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini:
Tabel 17. Jumlah Anggota, Banyaknya Iuran dan Banyaknya Rapat Anggota Selama 5 Tahun Terakhir di Desa Simanampang
Tahun Jumlah Anggota KK
Jumlah Iuran litermusim tanam
Banyaknya Rapat Anggota per Tahun
2006- 2007
87
16,1 5,9
3,7
6 1
2007- 2008
87 6
1 2008-
2009 101
4 1
2009- 2010
107 3
1 2010-
2011 111
3 1
Sumber : Kantor Kepala Desa 2010
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa perkembangan organisasi P3A di daerah penelitian hanya terletak pada jumlah anggota dengan rata-rata 6,4. Banyaknya
rapat anggota selalu terlaksana. Sedangkan banyaknya iuran mengalami penurunan atau dapat dikatakan tidak berkembang. Hal ini disebabkan petani
menganggap bahwa jumlah iuran sebelumnya terlalu besar untuk mereka yang
Universitas Sumatera Utara
baru masuk sebagai anggota P3A. Maka diambil sebuah kesepakatan dalam rapat anggota bahwa iuran disesuaikan dengan kemampuan anggota. Sehingga dapat
dikatakan organisasi di daerah penelitian mengalami perkembangan meskipun hanya pada jumlah anggota saja.
2. Kegiatan Organisasi P3A
Kegiatan organisasi P3A yang menjadi kegiatan utama yang harus dilaksanakan di daerah penelitian dapat dilihat pada Table 18 berikut ini:
Tabel 18. Pelaksanaan Kegiatan Organisasi P3A
No. Jenis Kegiatan
P3A 1
Mengatur pembagian dan penggunaan jaringan irigasi
Terlaksana 2
Melaksanakan pemungutan iuran guna biaya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
Terlaksana 3
Mengadakan rapat anggota dan membuat laporan pertanggungjawaban
Terlaksana 4
Menerapkan sanksi tegas bagi anggota yang melanggar ADART
Tidak terlaksana 5
Mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah
Tidak terlaksana 6
Pengembangan sumber daya manusia Tidak terlaksana
7 Gotong royong dalam pemeliharaan jaringan
irigasi Terlaksana
8 Mengadakan penyuluhan kepada anggota yang
diberikan oleh penyuluh pertanian Tidak terlaksana
Sumber : Organisasi P3A
Dari Tabel 18 dapat diketahui bahwa dari 8 jenis kegiatan yang direncanakan, ada 4 kegiatan yang terlaksana dan 4 kegiatan tiidak terlaksana.
Kegiatan mengatur pembagian dan penggunaan jaringan irigasi dilakukan saat musim tanam tiba. Dalam hal ini, pengurus tetap mengerjakan bagiannya yaitu
mengontrol dan mengkoordinir pembagian air agar tetap berjalan baik.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan pemungutan iuran masih dilakukan yang berguna untuk pemeliharaan jaringan irigasi dan dilakukan oleh pengurus P3A. Akan tetapi, dalam pelaksanaan
kegiatan pemungutan ini, mengalami hambatan dimana para petani anggota seringkali mengulur-ulur waktu untuk membayar. Dan ketika hasil panen kurang
memuaskan atau mengalami bencana banjir serta diserang hama, pengurus tidak bisa memaksa petani anggota untuk membayar sesuai ketentuan waktu dan
jumlah. Hal ini terjadi sebelum penelitian dilakukan. Kegiatan mengadakan rapat anggota dan membuat laporan pertanggungjawaban
terlaksana. Setiap anggota petani selalu menghadirinya, karena dilakukan setiap menjelang musim tanam.
Bagi setiap petani anggota yang melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, mendapat sanksi sesuai yang tertulis dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga. Penerapannya belum terlaksana karena tingkat toleransi yang tinggi antara pengurus dan anggota yang merasa senasib dan sepenanggungan.
Demi tercapainya tujuan organisasi yang dijalankan, perlu mendapatkan bantuan dari pihak-pihak terkait di lingkungan organisasi yakni pemerintah. Dan untuk
mendapatkan bantuan yang diperlukan, organisasi yang dipimpin pengurus berhak mengajukan permohonan bantuan dan fasilitas kepada pemerintah. Namun hal ini
belum terlaksana karena sejauh ini, organisasi belum mengalami kesulitan yang sangat besar. Meskipun terkadang ada kesulitan yang mereka alami, tapi masih
bisa mereka selesaikan bersama. Untuk setiap organisasi yang dijalankan masyarakat, hal yang paling utama dan
yang paling penting didalamnya adalah sumber daya manusia. Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
adalah sumber daya pengurus, karena pengurus yang berperan penting dalam memimpin sebuah organisasi. Sumber daya manusia yang paling penting adalah
kemampuan pengurus dalam memimpin sebuah organisasi. Kemampuan pengurus perlu dikembangkan, namun hal ini belum terlaksana di daerah penelitian karena
kurangnya dukungan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, baik dari segi materil maupun non materil.
Untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi, perlu dilakukan kerja sama yakni gotong royong. Kegiatan mengadakan gotong royong dilakukan guna
pemeliharaan saluran dan bangunan irigasi. Hal ini telah terlaksana di daerah penelitian. Akan tetapi, kegiatan ini juga selalu mengalami hambatan. Seperti
ketika kegiatan gotong royong diadakan, ada sebagian petani anggota yang tidak hadir dan pengurus kurang bisa mengajak anggota supaya bisa hadir. Hal tersebut
disebabkan karena sebagian petani anggota menganggap itu tugas pengurus karena mereka telah membayar iuran yang ditujukan untuk digunakan dalam
kegiatan pemeliharaan. Tapi, saat penelitian dilakukan, hal tersebut bukanlah masalah yang sangat dipermasalahkan, karena ketika gotong royong dilaksanakan,
jumlah anggota yang hadir lebih banyak daripada yang tidak hadir. Salah satu kegiatan yang bisa mendukung organisasi P3A adalah kegiatan
penyuluhan yang langsung diberikan oleh penyuluh pertanian. Supaya pengurus dan anggota dapat terbantu dalam segala hal yang menyangkut kegiatan demi
tercapainya tujuan bersama dalam organisasi. Akan tetapi hal tersebut belum terlaksana di daerah penelitian. Hal tersebut disebabkan kurangnya komunikasi
Universitas Sumatera Utara
antara pengurus organisasi dengan penyuluh pertanian. Sejauh ini, penyuluhan yang dilakukan adalah masih penyuluhan dari pengurus itu sendiri.
Kegiatan-kegiatan tersebut masih dilakukan sampai sekarang dan pengurus masih terus berupaya agar petani anggota menyadari bahwa kegiatan tersebut tidak
hanya tugas dari pengurus, tetapi perlu kerjasama yang baik antara pengurus dan anggota. Dan pengurus juga berupaya supaya kegiatan yang belum terlaksana,
dapat segera terlaksana. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa di daerah penelitian ada beberapa
kegiatan P3A yang sudah terlaksana yaitu mengatur pembagian dan penggunaan jaringan irigasi, melaksanakan pemungutan iuran guna biaya operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi, mengadakan rapat anggota dan membuat laporan pertanggungjawaban serta gotong royong dalam pemeliharaan jaringan irigasi.
Sedangkan kegiatan yang belum terlaksana adalah menerapkan sanksi tegas bagi anggota yang melanggar ADART, mengajukan permohonan bantuan kepada
pemerintah, pengembangan sumber daya manusia, serta mengadakan penyuluhan kepada anggota yang diberikan oleh penyuluh pertanian.Hal ini berarti, hipotesis
yang menyatakan ada kegiatan organisasi P3A di daerah penelitian dapat diterima.
3. Sikap Petani terhadap Organisasi P3A