65
Untuk fermentasi optimal, semakin tebal media dibutuhkan konsentrasi kapang yang lebih besar. Suhu mempengaruhi efisiensi konversi substrat
karbon-energi menjadi massa sel. Pada umumnya konversi maksimum terjadi pada suhu yang lebih rendah daripada suhu dimana kecepatan pertumbuhan
maksimum. Hal ini penting dalam proses optimasi dimana yang diinginkan kecepatan pertumbuhan maksimum, bukan pertumbuhan maksimum.
3. Kandungan Bahan Kering dan Penyusutannya selama Fermentasi.
Pada proses fermentasi umumnya terjadi peningkatan suhu. Akibat peningkatan suhu ini terjadi proses penguapan air yang terdapat pada media,
sehingga akan mengurangi kandungan air. Rataan kandungan bahan kering BISF pada konsentrasi kapang dan ketebalan media yang berbeda, disajikan
pada Tabel 19. Tabel 19 Rataan persentase bahan kering BISF pada tebal media
dan konsentrasi kapang yang berbeda Persentase bahan kering pada konsentrasi kapang
CFUcc Tebal
media cm
10
4
10
5
10
6
…………………….……………………. 1
89.93 a 89.63 a
88.82 a 2
90.74 a 88.36 a
89.14 a 3
89.38 a 88.90 a
89.51 a
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata p0.05
Berdasarkan hasil analisis ragam ternyata tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap kandungan bahan kering. Disinipun tidak terjadi interaksi antara
tebal media dengan konsentrasi kapang. Semakin banyak media yang difermentasi maka kandungan air yang ditambahkan untuk berlangsunya
fermentasi kandungan air dalam media 40–60 akan cukup banyak, namun secara proporsi relatif sama. Apabila kita bandingkan dengan kandungan bahan
kering BISF ternyata tidak terjadi perubahan yang mencolok bahkan relatif hampir sama.
Bahan kering erat kaitannya dengan kandungan air. Penyusutan berat selama fermentasi akibat proses metabolisme berkisar 2.24–7.12. Nilai ini
relatif kecil dibanding penyusutan berat selama pengeringan dalam oven yang berkisar 61.39–68.64.
66
Pertumbuhan kapang pada media padat dengan kelembaban yang tinggi kadar air yang tinggi akan menyerupai sifat pertumbuhannya di alam. Kadar
air substrat pada awal fermentasi akan sangat menentukan proses fermentasi. Untuk fermentasi yang optimal biasanya kadar air media berkisar 60 – 70.
Peningkatan kadar air selama fermentasi terjadi karena proses aktivitas enzim yang dihasilkan mikroorganisme. Air yang terdapat pada substrat maupun
air yang ditambahkan dalam bentuk larutan garam mineral digunakan kapang Trichoderma reesei untuk proses pertumbuhan. Hal ini bisa terlihat dari timbulnya
bintik-bintik air pada penutup nampan. Bintik-bintik air yang jatuh pada media fermentasi akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan hifa, karenanya perlu
diatur agar penutupnya mampu menyerap bintik-bintik air dan tidak jatuh ke media.
Pada proses fermentasi selalu terjadi keseimbangan. Ada beberapa kandungan nutrisi yang meningkat, tetapi adapula yang mengalami penurunan,
salah satunya adalah bahan kering. Penyusutan bahan kering selama fermentasi disajikan pada Tabel 20.
Tabel 20 Rataan penyusutan bahan kering g BISF pada tebal media dan konsentrasi kapang yang berbeda
Penyusutan BK pada konsentrasi kapang CFUcc
Tebal media
cm 2.13x10
4
2.13x10
5
2.13x10
6
………..……………….g…………………………. 1
1.42 c 0.95 c
1.42 c 2
3.53 a 2.09 b
3.57 a 3
2.35 b 2.60 ab
1.75 c
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata p0.05
Penguapan air pada proses fermentasi menyebabkan ternjadinya pengurangan bahan kering media. Penyusutan bahan kering terbanyak selama
fermentasi terjadi pada kombinasi perlakuan S2D6 yakni 3.57 gram bahan kering dan terendah pada kombinasi perlakuan S1D5 yaitu 0.95 gram. Perlakuan S2D6
suhu puncak fermentasi dicapai pada umur fermentasi 72 jam, yakni mencapai 34.83
o
C. Jadi sampai 72 jam umur fermentasi terjadi perombakan media BIS yang dimanfaatkan kapang
Trichoderma reesei sehingga nutrisi yang dimanfaatkan akan menyebabkan penyusutan kandungan bahan kering pada
akhir ferementasi.
67
Banyaknya penyusutan bahan kering g disebabkan pada proses fermentasi berlangsung kapang membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen,
dan oksigen yang terdapat pada BIS. Kapang akan memanfaatkan nutrisi pada media berdasarkan mudah atau sulitnya bahan tersebut dirombak. Bahan yang
sulit didegradasi, akan mendapat giliran paling akhir setelah nutrisi yang ada pada media dimanfaatkan.
Selama fermentasi terjadi perombakan nutrisi dan hal ini dibuktikan dengan kehilangan air metabolik melalui penguapan cukup banyak, bahan
kering, timbulnya gas-gas seperti amoniak, dan CO
2
.
4. Kandungan Protein Kasar.