Tekstur Tanah Bulk Density Porositas Laju Infiltrasi

7

B. SIFAT FISIK TANAH

1. Tekstur Tanah

Sifat fisik tanah yang paling penting adalah tekstur dan struktur. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dan yang dimaksud dengan struktur tanah adalah susunan dari partikel tanah itu sendiri. Berdasar atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu, liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur Harjowigeno, 1995. Klasifikasi tekstur tanah menurut United States Departemen of Agriculture USDA yang didasarkan pada pasir, debu, dan liat sebagai penyusunnya dapat dilihat pada diagram segitiga tekstur menurut USDA pada Gambar 2. Gambar 2. Segitiga Tekstur Tanah USDA 8

2. Bulk Density

Bulk density merupakan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk density dapat dijadikan sebagai petunjuk kepadatan tanah. Semakin padat suatu tanah maka semakin tinggi nilai bulk density, yang berarti semakin sulit tanah tersebut meneruskan air ataupun ditembus oleh akar tanaman Hardjowigeno, 1995. Bulk density dipenharuhi oleh struktur tanah susunan partikel tanah, tekstur tanah dan kepadatan tanah. Bulk density berhubungan denagn kemampuan tanah untuk menahan air irigasi Hansen et al., 1986.

3. Porositas

Porositas diartikan sebagai perbandingan volume ruang kosong udara dan air sebagai pengisi udara terhadap volume total tanah ditambah air dan udara Hansen et al., 1986. Ruang pori juga mempengaruhi kapasitas tanah menahan air. Ruang pori mempunyai suatu penahan langsung terhadap nilai produksi tanah disebabkan oleh pengaruhnya terhadap kapasitas menahan air terhadap gerakan udara, air, dan akar-akaran melalui tanah Hansen et al., 1986.

4. Laju Infiltrasi

Infiltrasi merupakan proses masuknya air ke dalam lapisan permukaan tanah namun berbeda dengan perkolasi yang merupakan pergerakan air melalui profile tanah Schwab et al., 1981. Laju infiltrasi digunakan untuk menentukan pemberian air irigasi agar tidak melebihi laju infiltrasi. Pemberian air irigasi yang melebihi laju infiltrasi dapat menyebabkan limpasan permukaan. Rata-rata laju infiltrasi pada berbagai tekstur tanah dapat dilihat pada Tabel 2. Laju infiltrasi dapat dihitung dengan persamaan Kostiakov : F = Kn+1 t n-1 ............................................................................. 1 fp = dFdt = K.t n ................................................................................ 2 dimana : F : Laju infiltrasi kumulatif mm 9 K,n : koefisien tanah yang dipengaruhi sifat-sifat fisik tanah setempat t : waktu jam fp : Laju infiltrasi mmjam Tabel 2. Rata-rata Laju Infiltrasi pada Berbagai Tekstur Tanah Raes, 1987 Tekstur tanah Laju Infiltrasi mmjam Debit Penyiraman Idetha Pasir 50 25 – 250 140 Lempung berpasir 25 15 – 75 70 Lempung 12.5 8 – 20 35 Lempung berliat 8 2.5 – 15 22 Liat berdebu 2.5 0.03 – 15 7 Liat 5 5 – 15 14

5. Air Tanah Tersedia