25
B. IKLIM
Data iklim yang dipergunakan merupakan data iklim dari tahun 1986 - 1993 yang diambil dari stasiun klimatologi Darmaga, Bogor. Curah hujan
yang ada berkisar antara 6.75 mm - 482.13 mm. Curah hujan minimum terjadi bulan Juli dan curah hujan maksimum terjadi pada bulan Februari. Lama
penyinaran rata-rata setiap bulannya terjadi berkisar antara 3.5 jamhari - 9.7 jamhari, dengan lama penyinaran rata-rata bulanan tertinggi terjadi pada
bulan Agustus dan terendah terjadi pada bulan Januari. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 82 - 90, dimana kelembaban udara tertinggi
terjadi pada bulan Januari sedangkan terendah terjadi bulan Juli dan Agustus. Kecepatan angin rata-rata di lokasi penelitian berkisar antara 0.4 ms -
0.7 ms, dimana kecepatan angin rata-rata tertinggi terjadi bulan Januari dan terendah bulan Mei dan Juni. Menurut klasifikasi Oldeman, daerah penelitian
termasuk dalam zona iklim tipe A dimana mempunyai bulan basah berturut- turut lebih dari sembilan bulan.
C. JARINGAN IRIGASI TETES
Jaringan irigasi tetes dengan menggunakan micro spray terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu pompa, pipa utama, pipa sub utama, pipa
manifold, pipa lateral dan micro spray. Layout jaringan irigasi tetes di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. Jaringan komponen-komponen
penyusun irigasi pada lokasi penelitian tersebut banyak ditemui dalam kondisi yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena komponen–komponen penyusun
seperti pipa manifold, pipa lateral, dan micro spray berada di permukaan tanah tanpa terlindungi oleh bangunan pelindung.
Sumber air irigasi untuk lahan berasal dari sumur bor sedalam 100 m. Air ini di pompa dengan pompa jenis submersible pada yang ditempatkan
pada kedalaman 20 m. Air dari sumber tersebut disalurkan dengan pipa galvanis 3 inch yang ditahan oleh kran utama lalu dialirkan dengan
menggunakan pipa galvanis 2 inch menuju 3 tempat, yaitu ke tempat penampungan air untuk kantor, ke lokasi penelitian Tajur II, dan Tajur I. Air
26 pada lahan lokasi penelitian ditampung terlebih dahulu di reservoir yang
berukuran 6 x 4 m
2
. Air di reservoir disalurkan ke lahan dengan pompa menggunakan pompa
yang kemudian disalurkan dengan pipa PVC 2 inch ke seluruh bedengan. Dari pipa sub utama yang berukuran 2 inch air kemudian disalurkan langsung ke
pipa manifold yang berukuran ¾ inch. Setiap 1 buah manifold akan membagi air untuk 2 lateral jenis Polyethilen yang berukuran ½ inch. Air yang
disalurkan tersebut tidak bisa disalurkan dalam waktu yang bersamaan untuk seluruh bedengan karena akan menyebabkan air tersebut tidak terbagi rata
ataupun tidak sampai tersalur pada bedengan yang terletak jauh dari pompa karena tekanan pompa tidak cukup untuk mengalirkan air keseluruh lahan
dalam waktu bersamaan.
27 Gambar 6. Layout Aliran Air Jaringan Irigasi Tetes di Lokasi Penelitian.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A.