CURAH HUJAN EFEKTIF EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN

30

B. CURAH HUJAN EFEKTIF

Curah hujan andalan CHA dihitung berdasarkan data curah hujan rata- rata tahun 1986-1993 dari Stasiun Klimatologi Darmaga, data curah hujan rata-rata dari tahun 1986-1993 dapat dilihat pada Lampiran 3. Ditentukan dengan menggunakan metode Weibull. Curah hujan efektif dihitung berdasarkan curah hujan andalan 80 . Dari Tabel 8 diperoleh hasil curah hujan andalan CHA berkisar antara 87.4 mmbulan-310.7 mm bulan. Curah hujan efektif CHE berkisar antara 64.4 mmbulan-190.7 mmbulan. Curah hujan efektif terbesar tejadi pada bulan Mei sedangkan curah hujan terkecil terjadi pada bulan Juli. Tabel 8. Hasil Perhitungan Curah Hujan Andalan dan Curah Hujan efektif Bulan Curah Hujan Curah Hujan Andalan Curah Hujan Efektif mmbulan mmbulan mmbulan Januari 392.3 294.7 86.8 Febuari 372.0 280.1 102.2 Maret 407.1 300.9 135.6 April 360.4 238.6 174.2 Mei 365.3 239.5 190.7 Juni 230.6 121.4 99.4 Juli 173.2 87.4 64.4 Agustus 279.3 152 87.1 September 231.8 147.6 107.1 Oktober 346.3 231.4 184.8 November 414.8 310.7 131.3 Desember 390.0 281.3 109.8 Pada Tabel 8 Curah Hujan Efektif CHE terkecil pada bulan Juli yang merupakan permulaan masa tanam yaitu mulai dari tahap vegetatif sampai tahap pembungaan sehingga sangat diperlukan penambahan air melalui irigasi pada tahap ini. Pada periode tumbuh selanjutnya yaitu masa pembuahan dan pematangan nilai curah hujan efektif yang ada pada bulan Agustus termasuk relatif kecil sehingga agar didapatkan hasil yang memuaskan irigasi diperlukan dari awal hingga akhir periode. 31

C. EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN

Evapotranspirasi tanaman acuan berkisar antara 2.6 mmhari-5.3 mmhari dihitung dengan metode radiasi. Koefisien tanaman Kc untuk tanaman melon berbeda tergantung dari tahap perkembangan tanaman. Menurut Cumulus 1992, koefisien tanaman kc rata-rata untuk tanaman melon Cucumis melo L pada tiap periode tumbuh berbeda, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai evapotranspirasi tanaman acuan ETo dipergunakan untuk menghitung evapotranspirasi tanaman ETc. Tabel 9. Koefisien tanaman kc rata-rata untuk tanaman melon Cucumis melo L pada tiap periode tumbuh Periode Umur Hari kc Tumbuh hari ke- rata-rata Vegetatif 16-40 25-Jan 0.81 Pembungaan 41-50 25-35 0.97 Pembentukan Buah 51-70 36-55 1.16 Pematangan 71-75 56-60 0.85 Nilai evapotranspirasi tanaman ETc melon besarnya tergantung dari kondisi iklim, tingkat pertumbuhan tanaman. dan oleh nilai koefisisen tanaman kc. Nilai koefisien tanaman kc untuk tanaman melon pada vegetatif sebesar 0.81, tahap pembungaan 0.97, pada pembentukan buah sebesar 1.16, pada tahap pematangan 0.85. Data lengkap mengenai iklim dan nilai evapotranspirasi tanaman acuan ETo dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil perhitungan evapotranspirasi tanaman ETc dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Nilai evapotranspirasi tanaman pada tiap periode tumbuh Tahap Waktu kc ETc Pertumbuhan mmhari Awal Juli-1 0.81 4.13 Pembungaan Juli-3 0.97 4.95 Pembentukan Buah Ags-1 1.16 5.92 Pematangan Ags-4 0.85 4.51 Nilai evapotranspirasi tanaman ETc tanaman melon terus meningkat dari tahap awal pertumbuhan sampai tahap pembentukan buah. Hal ini 32 menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan air tanaman terus meningkat seiring pertumbuhan tanaman. Nilai evapotranspirasi tanaman ETc pada setiap pertumbuhan tanaman diperlukan untuk menentukan jumlah air irigasi yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh optimal dengan hasil maksimal. Oleh karena itu diperlukan pengkajian mengenai waktu musim tanam yang sesuai untuk tanaman melon agar diperoleh hasil yang optimal.

D. KEBUTUHAN AIR IRIGASI