I. PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Pemenuhan air tanaman merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ancaman kekeringan yang sering
terjadi pada musim kemarau di Bogor merupakan salah satu pertimbangan diperlukannya teknologi irigasi yang memiliki efisiensi yang tinggi.
Pemberian air yang tepat dan optimum disertai dengan pengelolaan jaringan irigasi yang baik akan menciptakan pertumbuhan tanaman yang optimum,
sehingga hasil produksi pertanian yang maksimal dapat tercapai. Tujuan utama irigasi adalah untuk membasahi tanah dan memberikan
kelembaban pada zone perakaran tanaman. Selain itu dengan ketersediaan air irigasi akan mempermudah pekerjaan pengolahan tanah, membantu proses
pemupukan, mencegah pertumbuhan tanaman pengganggu dan usaha sanitasi. Beberapa macam irigasi yang ada di bidang pertanian antara lain : irigasi
permukaan surface irrigation, irigasi bawah permukaan sub surface irrigation
, irigasi curah sprinkler irrigation, dan irigasi tetes trickle irrigation
. Dari keempat macam sistem irigasi tersebut, irigasi tetes merupakan sistem irigasi yang paling efisien Schwab et al., 1981.
Irigasi tetes pada dasarnya merupakan cara pemberian air pada tanaman secara langsung baik pada permukaan tanah maupun di dalam tanah melalui
tetesan – tetesan secara sinambung dan perlahan. Tidak seperti irigasi curah atau irigasi permukaan, irigasi tetes hanya memberikan air pada tanah di dekat
tumbuhan saja, tidak seluruh areal sehingga dapat mengurangi penguapan air secara berlebihan. Menurut Keller dan Bleisner 1990, irigasi tetes dapat
dibagi menjadi empat tipe diantaranya adalah spray system. Micro spray merupakan suatu metode irigasi yang memakai teknik pembuatan hujan untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman. Penentuan waktu dan jumlah pemberian air irigasi perlu dilakukan untuk
meningkatkan manfaat dari sistem irigasi yang dipergunakan. Untuk mengoptimumkan keadaan tersebut terdapat beberapa cara dalam penentuan
waktu dan jumlah pemberian air irigasi Hansen et al.,1979, yaitu:
2 1. Secara terus menerus continuous irrigation : pemberian air irigasi secara
terus menerus dengan jumlah yang berubah sesuai kebutuhan air irigasi dan berbeda besarnya tergantung jenis tanaman.
2. Secara rotasi rotation irrigation : pemberian air irigasi dengan jumlah tetap, sedangkan selang dan lama pemberian berubah sesuai dengan
kebutuhan air irigasi. 3. Sesuai kebutuhan tanaman supply on demand irrigation : pemberian air
irigasi dengan jumlah dan selang serta lama pemberian air berubah sesuai kebutuhan air irigasi.
Pemberian air irigasi yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan atau tidak dijadwal dapat menurunkan efisiensi irigasi. Pemilihan cara dalam
penentuan waktu dan jumlah pemberian air irigasi yang tepat dapat memberikan efisiensi yang cukup tinggi dalam pemberian air bagi tanaman
Raes et al., 1987. Untuk mengetahui efisiensi sistem irigasi diperlukan evaluasi kinerja jaringan irigasi yang meliputi evaluasi keseragaman
penyebaran air irigasi, evaluasi efisiensi dan evaluasi komponen-komponen penyusun sistem irigasi.
B. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja jaringan irigasi micro spray, yaitu meliputi :
1. Kesesuaian kondisi fisik tanah dengan sistem jaringan irigasi micro spray. 2. Keseragaman penyebaran air irigasi EU dan efisiensi irigasi Es.
3. Waktu dan jumlah pemberian air irigasi. 4. Kondisi fisik dan fungsional jaringan irigasi micro spray.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA A.