2 siklus II . Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II juga belum dapat diketahui karena kegiatan evaluasi akhir dilakukan setelah pertemuan 2
siklus II berakhir.
b. Pertemuan 2
Pada pertemuan terakhir siklus II guru tetap menggunakan pembelajaran koopertif STAD dengan membagi kelas menjadi 10
kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa tiap kelompok. Guru melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif dengan baik, hal ini dapat
diketahui dari skor rata-rata pengamatan pembelajaran kooperatif untuk guru sebesar 2.89 lampiran 33. Guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut, membimbing siswa secara merata sehingga setiap siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi mendapatkan bantuan dari guru. Kesempatan yang diberikan guru untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok diberikan secara adil. Kelompok yang belum atau jarang memperoleh kesempatan untuk presentasi didepan kelas diberi
kesempatan untuk presentasi didepan kelas, sedangkan kelompok yang sudah sering mendapat kesempatan presentasi diberikan kesempatan untuk
menanggapi hasil presentasi teman lainnya. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan kuis untuk mengukur kemampuan siswa memahami materi yang
telah diajarkan. Soal kuis diambil dari Buku Pelajaran Matematika halaman 98 Latihan 4.2B Nomor 3 dan 4. Dari skor rata-rata pengamatan
pembelajaran kooperatif untuk guru pada pertemuan 2 siklus II diperoleh
skor rata-rata pengamatan pembelajaran kooperatif untuk guru pada siklus II sebesar 2.78 lampiran 33. Jadi pembelajaran pada siklus II berjalan
dengan baik. Skor rata-rata hasil observasi aktivitas siswa sebesar 3
lampiran 37 dari skor rata-rata maksimal 4 sehingga pembelajaran berjalan baik. Kegiatan diskusi kelompok berlangsung dengan baik, setiap
anggota kelompok berperan aktif dalam setiap kegiatan kelompoknya. Hampir seluruh kelompok mampu untuk menyelesaikan permasalahan
kelompoknya tepat waktu meskipun tidak semua jawaban kelompok tersebut benar. Kegiatan presentasi kelompok pun berlangsung dengan
baik. Terdapat 3 kelompok yang mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas. Siswa lain menanggapi hasil presentasi
temannya dengan antusias. Dari skor rata-rata observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 diperoleh skor rata-rata observasi aktivitas siswa pada
siklus II sebesar 2.93 lampiran 37 sehingga pembelajaran pada siklus II berlangsung baik.
Skor rata-rata dari rata-rata skor sikap kreatif hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan 2 sebesar 2.65 lampiran 40 dengan skor
rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor berpikir kreatif hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan 2 sebesar
2.68 lampiran 41 dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor hasil angket sikap kreatif siklus II sebesar
2.71 lampiran 42 dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimun 4,
skor rata-rata dari rata-rata skor hasil angket berpikir kreatif siklus II sebesar 2.45 lampiran 42 dengan skor rata-rata dari rata-rata skor
maksimun 4, sehingga diperoleh skor rata-rata dari rata-rata skor hasil angket kreativitas siswa siklus II sebesar 2.58 lampiran 42.
Skor rata-rata dari rata-rata skor sikap kreatif hasil observasi yang dilakukan pada siklus II sebesar 2.64 lampiran 40 dengan skor rata-
rata dari rata-rata skor maksimum 4, skor rata-rata dari rata-rata skor berpikir kreatif hasil observasi yang dilakukan pada siklus II sebesar 2.65
lampiran 41 dengan skor rata-rata dari rata-rata skor maksimum 4. Dari hasil observasi sikap kreatif, berpikir kreatif, dan angket
kreativitas diperoleh skor rata-rata dari rata-rata skor kreativitas siswa sebesar 2.6 lampiran 43 dengan skor rata-rata dari rata-rata skor
maksimum 4 dan 32,6 siswa cukup kreatif, 67,4 siswa kreatif lampiran 43.
Dari hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran dapat diketahui bahwa siswa merasa senang dengan pembelajaran kooperatif STAD,
siswa merasa senang dengan model kerja kelompok dengan presentasi didepan kelas dan penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang
teraktif, terkompak, dan termaju. Kegiatan tersebut memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam kegiatan belajar, berani bertanya, menanggapi pendapat
temannya dan menghargai pendapat temannya. Selain itu dengan model pembelajaran kooperatif STAD mereka lebih mudah memahami materi yang
diajarkan lampiran 39.
Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh setelah siswa melakukan evaluasi akhir setelah siklus II berakhir yaitu pada hari Senin,
tanggal 12 Desember 2005. Nilai rata-rata kelas hasil evaluasi akhir siklus II sebesar 74,83 naik sebesar 2,82 poin dari nilai rata-rata kelas pada siklus I
sebesar 72.01 lampiran 44. Sedangkan presentase ketuntasan belajar pada siklus II sebesar 84,78 naik 17,39 dari presentase ketuntasan belajar pada
siklus I sebesar 67,39 lampiran 44. Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan siklus II berakhir. Dari
hasil refleksi yang dilakukan diperoleh simpulan bahwa guru sudah dapat melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif dengan baik
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Peneliti tidak perlu melakukan siklus III karena semua indikator kinerja sudah tercapai pada
siklus II.
C. Pembahasan