ii Manajer I
Bertanggung jawab dalam ide kreatif dan pembuatan bumper, towing, bull bar dan roll bar, dibantu oleh satu orang karyawan pelaksana sebagai pekerja
pembuatnya.
iii Manajer II
Bertanggung jawab dalam penjualan aksesoris barang jadi, instalatur listrik aksesoris dan guard lamp, dibantu oleh dua orang karyawan pelaksana yang
bertanggung jawab dalam instalatur listrik serta pembuatan dan pemasangan guard lamp.
iv Manajer III
Bertanggung jawab dalam pengerjaan las ketok duco dan pengecatan baik untuk aksesoris produksi maupun body mobil, dibantu oleh tiga orang karyawan
pelaksana.
2. Hal yang Dikaji
a. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman
Hasil analisis identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman akan dievaluasi untuk mendapatkan rumusan alternatif strategi. Berikut adalah analisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman:
i Kekuatan
1. Lingkungan kerja dan fasilitas karyawan yang mendukung
Fasilitas yang memadai dan lingkungan kerja yang kondusif dapat menciptakan produktivitas yang baik dan mendukung jalannya proses
produksi. Fasilitas yang diterima oleh karyawan bengkel TWDA, antara lain tunjangan hari raya THR satu kali gaji; komisi per bulan yang diterima
sesuai dengan harga pesanan per unit; tunjangan kesejahteraan, misalnya diberikan pada saat anak masuk sekolah; serta tunjangan kesehatan bagi
keluarga. Selain itu, lingkungan kerja di bengkel TWDA juga cukup baik, selain itu komunikasi yang terjalin baik antar karyawan maupun karyawan
dengan atasan memberikan suasana kerja yang nyaman.
2. Produk berkualitas tinggi
Bengkel TWDA menjaga produk yang dihasilkannya karena merupakan aset penting di tengah persaingan usaha sejenis yang semakin ketat. Hal ini
dibuktikan oleh kepuasan pelanggan atas produk yang diterima, dimana 20 beranggan produk berkualitas dan 100 beranggapan bahwa produk cukup
up to date dan sesuai dengan selera. Kesan pelanggan selengkapnya terhadap bengkel TWDA ditampilkan pada Tabel 9.
3. Harga jual relatif murah
Harga produk bengkel TWDA relatif lebih murah dibandingkan dengan produk dengan bahan sejenis atau dengan produk yang sama hasil pabrikan
dengan bahan yang berbeda, dimana harga yang ditawarkan tidak banyak mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini merupakan
salah satu alasan pelanggan memilih produk bengkel TWDA 40, selain itu pelanggan berpendapat 100 bahwa harga bengkel TWDA sesuai
dengan kualitas yang dihasilkan Tabel 9. Tabel 9 Kesan pelanggan terhadap bengkel “Two Wheel Drive Adventure”
Kategori Jumlah orang
Persentase
Produk cukup up to date dan sesuai dengan selera
Ya 21 100,0
Tidak 0 0,0
Total 21 100,0
Harga sesuai dengan kualitas
Ya 21 100,0
Tidak 0 0,0
Total 21 100,0
Alasan pemilihan produk
Kualitas 4 20,0
Harga 8 40,0
Lokasi 1 5,0
Hubungan pertemanan 1
5,0 Variatif 3
15,0 Hasil memuaskan
21 105,0
Pelayanan baik 4
20,0 Total 42
210,0
Keterangan : responden mengisi jawaban lebih dari satu.
4. Mutu pelayanan yang baik terhadap konsumen
Tabel 10 menunjukkan bahwa bengkel TWDA memiliki pelayanan yang memuaskan terhadap pelanggan. Hal ini dinyatakan oleh lebih dari 95
pelanggan. Pendapat ini juga didukung oleh adanya hasil yang tepat waktu dan suasana yang menyenangkan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
jumlah pelanggan dan volume penjualan. Tabel 10 Kesan pelanggan terhadap pelayanan bengkel “Two Wheel Drive
Adventure” Keterangan
Jumlah orang Persentase
Sangat memuaskan 10
47,6 Memuaskan
10 47,6
Kurang memuaskan 1
4,8 Total
21 100,0
5. Lokasi usaha yang strategis
Bengkel TWDA terletak pada lokasi yang cukup strategis dan mudah dijangkau di daerah Jakarta. Areal yang cukup luas memudahkan arus keluar
masuk dan parkir kendaraan. 6.
Aktif melakukan pengembangan produk Pengembangan dan inovasi produk merupakan salah satu strategi penetrasi
pasar David, 2004 untuk meningkatkan volume penjualan dalam kompetisi dengan pesaing lain. Hal ini sudah dilakukan oleh bengkel TWDA dengan
adanya penambahan jenis produk dari produk awal deflecta, seperti snorkel, trail blazer, guard lamp, rak barang atas, towing, bumper, penutup lampu
depan, tempat ban serep, roll bar dan over fender.
ii Kelemahan
1. Mutu SDM karyawan pelaksana relatif masih rendah
Tingkat pendidikan karyawan pelaksana yang rendah, memberikan kesenjangan komunikasi dan kesulitan interpretasi instruksi antara pihak
atasan manajemen dengan karyawan pelaksana. 2.
Permodalan
Salah satu kendala pengembangan industri kecil adalah keterbatasan modal dan informasi pasar Hubeis, 1997 yang akan berpengaruh terhadap
kelangsungan usaha. Modal di bengkel TWDA merupakan modal pribadi
yang diakumulasikan dari keuntungan penjualan Tabel 11. Untuk pengembangan usaha dan pasar diperlukan modal usaha yang lebih besar,
yang dapat diperoleh melalui pinjaman bank maupun pemerintah. Tabel 11 Penerimaan dan keuntungan bengkel “Two Wheel Drive
Adventure” sampai tahun 2005 Rp
Penerimaan Keuntungan Tahun
Deflecta Produk lain
Deflecta Produk lain
1998 10.360.000 81.835.000
2.072.000 24.550.500
1999 59.080.000 122.800.000
11.816.000 36.840.000
2000 75.320.000 91.155.000
15.064.000 27.346.500
2001 59.080.000 76.245.000
11.816.000 22.873.500
2002 71.120.000 88.180.000
14.224.000 26.454.000
2003 68.600.000 214.175.000
13.720.000 64.252.500
2004 49.280.000 200.275.000
9.856.000 60.082.500
2005 19.600.000 149.910.000
3.920.000 44.973.000
Jumlah 412.440.000 1.024.575.000 82.488.000
307.372.500
Total 1.437.015.000 389.860.500
3. Promosi produk masih hanya dari mulut ke mulut
Promosi produk bengkel TWDA sampai saat ini belum dilakukan secara optimal, hanya mengandalkan pelanggan dari mulut ke mulut. Sebagian
besar pelanggan mengetahui keberadaan bengkel TWDA dari teman, seperti terlihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Informasi pelanggan tentang bengkel “Two Wheel Drive Adventure”
Kategori Jumlah orang
Teman 17
Majalahtabloid 9
Saudara 1
Total 27
4. Manajemen usaha yang belum ditangani secara profesional
Faktor manajerial merupakan salah satu faktor keterbatasan pengembangan usaha industri kecil Hubeis, 1997. Manajemen yang diterapkan pada
bengkel TWDA masih sederhana. Pemilik bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dengan dibantu oleh tiga orang staf ahli dan
masing-masing staf ahli dibantu oleh beberapa karyawan pelaksana Gambar 4.
5. Pemanfaatan teknologi dalam operasional perusahaan yang belum optimal
Proses administrasi perusahaan masih dilakukan secara sederhana dilaksanakan oleh pemilik sendiri, yaitu dengan pencatatan penjualan
produk pada buku. Hal ini memungkinkan terjadinya kekeliruan dan kealpaan dalam pencatatan serta terpecahnya konsentrasi kerja dari pemilik.
Hubeis 1997 menjelaskan bahwa industri kecil memerlukan juga fungsi administratif yang berhubungan dengan pembukuaninventaris, menghitung
harga pokok barang-barang hasil produksi, menyusun laporan keuangan, mengatur korespondensi dan menyimpan surat-surat berharga.
6. Garansi produk
Bengkel TWDA menerapkan garansi produk pada kesalahan produksi, tanpa ada batasan waktu. Di satu sisi hal ini menarik dan menguntungkan
pelanggan, tetapi kurang menguntungkan bagi produsen. Oleh karena itu, perlu diterapkan sistem garansi yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
iii Peluang
1. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang memiliki minat terhadap otomotif
Jumlah kepemilikan mobil di Indonesia mencapai 6,3 juta unit untuk 212 juta penduduk yang berarti satu unit mobil dimiliki oleh 33 orang penduduk
Rochma, 2005. Kepemilikan mobil ini, khususnya di kota besar, didukung oleh hobi serta tuntutan pergaulan membuka peluang yang menjanjikan bagi
kelangsungan usaha modifikasi kendaraan bermotor. 2.
Keeratan hubungan pertemanan. Pertemanan merupakan salah satu faktor awal berdirinya usaha bengkel
TWDA. Hubungan emosional yang telah terjalin diharapkandapat mempertahankan jumlah pelanggan san menarik pelanggan baru.
3. Pelanggan yang loyal.
Sebagian besar pelanggan 66,7 bengkel TWDA merupakan pelanggan lama dengan waktu 3-6 tahun dan frekuensi berkunjung yang cukup sering
dalam satu tahun terakhir Tabel 13. Hal ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan inovasi baru dengan resiko kehilangan
pelanggan yang kecil.
Tabel 13 Kesetiaan pelanggan bengkel “Two Wheel Drive Adventure” Keterangan
Jumlah orang Persentase
Lama menjadi pelanggan bengkel TWDA
1 tahun 1
4,8 1-3 tahun
6 28,6
3-6 tahun 14
66,7 Total
21 100,0
Frekuensi melakukan modifikasi mobil di bengkel TWDA
6 kali 16
76,2 6-12 kali
5 23,8
12 kali Total
21 100,0
4. Kemajuan teknologi yang semakin canggih.
Pemanfaatan teknologi dalam proses produksi akan berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan produksi, kuantitas dan kualitas serta pengurangan
biaya. Selama ini teknologi yang digunakan oleh bengkel TWDA masih tradisional dengan beberapa alat bantu modern, seperti gergaji listrik, bor,
gerinda, las argon dan kompresor. 5.
Industri otomotif yang semakin berkembang Rencana pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi
otomotif Sukarelawanto, 2006 dan keberadaan Indonesia sebagai salah satu pasar otomotif yang potensial di Asia dengan tren penjualan yang
semakin meningkat serta pertumbuhan penjulan yang mencapai 33 di tahun 2004 Rochma, 2005, membuka peluang bagi kemajuan usaha
modifikasi otomotif, khususnya bagi bengkel TWDA. 6.
Peluang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk pengembangan usaha
Kerjasama usaha, baik dengan pemasok, penjual maupun kemitraan yang sehat dan seimbang Hubeis, 1997, membuka peluang untuk meningkatkan
usaha bengkel TWDA.
iv Ancaman
1. Kebijakan pemerintah terhadap pengembangan usaha kecil
Jalur birokrasi, sistem dan prosedur perizinan, yang terlalu kompleks serta terbatasnya kemampuan pemerintah dalam penyediaan anggaran bagi UKM
Kementerian koperasi, 2005 merupakan ancaman bagi pengembangan dan pembiayaan industri kecil.
2. Kenaikan harga BBM
Kenaikan harga BBM menyebabkan pengusaha mengalami penurunan kegiatan usaha dan kesejahteraan sebagai akibat tingginya biaya produksi
dan menurunnya daya beli masyarakat Wahyuni, 2005. Hal ini merupakan ancaman bagi usaha bengkel TWDA yang harus diantisipasi dengan
melakukan inovasi untuk mencari celah yang bisa dimanfaatkan. 3.
Banyaknya pesaing yang memiliki jenis usaha yang serupa Banyaknya usaha bengkel dan modifikasi otomotif seiring meningkatnya
industri otomotif harus diwaspadai oleh pihak bengkel TWDA agar tetap berkembang di tengah iklim persaingan yang semakin ketat, dengan
mengeluarkan produk-produk yang lebih inovatif dan berkualitas. 4.
Penyediaan bahan baku Sistem penyediaan bahan baku pada bengkel TWDA secara temporer,
pembelian dilakukan apabila persediaan telah habis tergantung banyaknya pesanan. Faktor ini ditambah dengan belum adanya pemasok tetap
merupakan ancaman bagi kelangsungan proses produksi. 5.
Daya beli masyarakat cenderung menurun Kenaikan harga barang-barang sebagai akibat tingginya inflasi
mempengaruhi daya beli masyarakat. Daya beli yang menurun menyebabkan masyarakat lebih selektif dalam mengalokasikan dananya.
b. Perumusan Strategi