Perumusan Strategi Hal yang Dikaji

Kementerian koperasi, 2005 merupakan ancaman bagi pengembangan dan pembiayaan industri kecil. 2. Kenaikan harga BBM Kenaikan harga BBM menyebabkan pengusaha mengalami penurunan kegiatan usaha dan kesejahteraan sebagai akibat tingginya biaya produksi dan menurunnya daya beli masyarakat Wahyuni, 2005. Hal ini merupakan ancaman bagi usaha bengkel TWDA yang harus diantisipasi dengan melakukan inovasi untuk mencari celah yang bisa dimanfaatkan. 3. Banyaknya pesaing yang memiliki jenis usaha yang serupa Banyaknya usaha bengkel dan modifikasi otomotif seiring meningkatnya industri otomotif harus diwaspadai oleh pihak bengkel TWDA agar tetap berkembang di tengah iklim persaingan yang semakin ketat, dengan mengeluarkan produk-produk yang lebih inovatif dan berkualitas. 4. Penyediaan bahan baku Sistem penyediaan bahan baku pada bengkel TWDA secara temporer, pembelian dilakukan apabila persediaan telah habis tergantung banyaknya pesanan. Faktor ini ditambah dengan belum adanya pemasok tetap merupakan ancaman bagi kelangsungan proses produksi. 5. Daya beli masyarakat cenderung menurun Kenaikan harga barang-barang sebagai akibat tingginya inflasi mempengaruhi daya beli masyarakat. Daya beli yang menurun menyebabkan masyarakat lebih selektif dalam mengalokasikan dananya.

b. Perumusan Strategi

i Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation Matrix dan Matriks EFE External Factor Evaluation Matrix Analisis IFE dan IFE dilakukan terhadap lingkungan internal dan eksternal bengkel “Two Wheel Drive Adventure TWDA” sehingga diperoleh faktor- faktor kunci yang termasuk ke dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Skor yang diperoleh dari matriks ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki serta menunjukkan kemampuan dalam meraih peluang dan mengatasi ancaman eksternal. Hasil analisis IFE dan EFE perusahaan diperlihatkan pada Tabel 14 dan 15. 1. Analisis Matriks IFE Faktor yang menjadi kekuatan utama bengkel TWDA adalah lingkungan kerja yang kondusif dan fasilitas karyawan yang memadai dengan bobot sebesar 0,086 dan rating sebesar 4,000 sehingga diperoleh skor sebesar 0,345. Selain itu, faktor kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah kualitas produk yang tinggi skor 0,341; pelayanan yang baik terhadap konsumen 0,320; aktif melakukan pengembangan produk dengan memunculkan inovasi-inovasi baru 0,302; harga jual produk yang relatif lebih murah dibandingkan dengan produk lain yang sejenis 0,299 serta lokasi usaha yang cukup strategis 0,237. Tabel 14 Matriks IFE Internal Factor Evaluation Matrix bengkel “Two Wheel Drive Adventure” FAKTOR INTERNAL Bobot Rating Skor Kekuatan A. Lingkungan kerja dan fasilitas karyawan yang mendukung. 0,086 4,000 0,345 B. Produk berkualitas tinggi. 0,091 3,750 0,341 C. Harga jual relatif murah. 0,085 3,500 0,299 D. Mutu pelayanan yang baik terhadap konsumen. 0,085 3,750 0,320 E. Lokasi usaha yang strategis. 0,073 3,250 0,237 F. Aktif melakukan pengembangan produk. 0,081 3,750 0,302 Kelemahan G. Mutu SDM karyawan pelaksana relatif masih rendah. 0,084 2,000 0,169 H. Permodalan. 0,075 1,250 0,094 I. Promosi produk masih hanya dari mulut ke mulut. 0,086 1,500 0,129 J. Manajemen usaha yang belum ditangani secara profesional. 0,082 1,250 0,103 K. Pemanfaatan teknologi dalam operasional perusahaan yang belum optimal. 0,085 1,500 0,128 L. Garansi produk. 0,085 1,500 0,128 TOTAL 1,000 2,595 Kelemahan utama usaha ini adalah permodalan yang masih mengandalkan dana probadi yang diakumulasikandari keuntungan sehingga jumlahnya terbatas untuk pengembangan usaha dengan bobot sebesar 0,075 dan rating sebesar 1,250 sehingga diperoleh skor sebesar 0,094 serta manajemen usaha yang masih sederhana dan belum ditangani secara profesional dengan bobot sebesar 0,082 dan rating sebesar 1,250 sehingga diperoleh skor sebesar 0,103. Faktor kelemahan lain yang perlu diatasi adalah kurangnya pemanfaatan teknologi dalam operasional perusahaan skor 0,128; garansi produk 0,128; promosi produk yang belum optimal 0,129 serta mutu SDM karyawan pelaksana yang relatif rendah 0,169. Dari hasil analisis perhitungan faktor-faktor internal didapatkan total skor sebesar 2,595, nilai ini berada di atas nilai rata-rata sebesar 2,5, menunjukkan posisi internal perusahaan yang cukup kuat, dimana perusahaan memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan internal David, 2004. 2. Analisis Matriks EFE Keeratan hubungan pertemanan dengan pelanggan merupakan peluang utama dengan bobot 0,101 dan rating 3,750 sehingga diperoleh skor sebesar 0,380. Faktor lain yang merupakan peluang bagi perusahaan yang dapat mendukung perkembangan usaha adalah loyalitas pelanggan skor 0,347; minat masyarakat perkotaan terhadap otomotif 0,311 dan perkembangan industri otomotif 0,241 memberikan peluang bagi usaha modifikasi kendaraan bermotor; kemajuan teknologi yang semakin canggih 0,175 serta peluang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk pengembangan usaha 0,152. Faktor yang menjadi ancaman utama bengkel TWDA adalah kenaikan harga BBM dengan bobot 0,095 dan rating 3,750 memberikan skor sebesar 0,354, yang akan memberikan dampak negatif pada perusahaan dari segi pelanggan dan biaya operasional. Daya beli masyarakat yang menurun skor 0,283; penyediaan bahan baku secara musiman dan belum adanya suplier tetap dikhawatirkan akan mempengaruhi proses produksi 0,270; banyaknya pesaing yang memiliki jenis usaha serupa 0,260 serta kebijakan pemerintah terhadap pengembangan usaha kecil 0,246 merupakan faktor ancaman lain yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Dari hasil analisis perhitungan faktor eksternal didapatkan total skor sebesar 3,019. Nilai ini berada di atas nilai rata-rata sebesar 2,5, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki strategi yang efektif untuk memanfaatkan peluang dan meminimalkan pengaruh negatifancaman eksternal David, 2004. Tabel 15 Matriks EFE Internal Factor Evaluation Matrix bengkel “Two Wheel Drive Adventure” FAKTOR EKSTERNAL Bobot Rating Skor Peluang A. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang memiliki minat terhadap otomotif. 0,096 3,250 0,311 B. Keeratan hubungan pertemanan. 0,101 3,750 0,380 C. Pelanggan yang loyal. 0,099 3,500 0,347 D. Kemajuan teknologi yang semakin canggih. 0,088 2,000 0,175 E. Industri otomotif yang semakin berkembang. 0,088 2,750 0,241 F. Peluang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk pengembangan usaha. 0,087 1,750 0,152 Ancaman G. Kebijakan pemerintah terhadap pengembangan usaha kecil. 0,082 3,000 0,246 H. Kenaikan harga BBM. 0,095 3,750 0,354 I. Banyaknya pesaing yang memiliki jenis usaha yang serupa. 0,095 2,750 0,260 J. Penyediaan bahan baku. 0,090 3,000 0,270 K. Daya beli masyarakat cenderung menurun. 0,081 3,500 0,283 TOTAL 1,000 3,019 ii Analisis Matriks Internal-Eksternal Internal-External Matrix Penentuan posisi strategi pada matriks IFE didasarkan pada hasil total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai EFE pada sumbu y David, 2004. Total nilai IFE bengkel TWDA sebesar 2,595 dan nilai EFE sebesar 3,019. Dengan demikian bengkel TWDA terletak pada sel II yaitu sel tumbuh dan bina grow and build, dan sesuai dengan pendapat David 2004, strategi yang sesuai diterapkan adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, ke depan dan horisontal. Hasil identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan serta posisi persaingan perusahaan pada sel II selanjutnya digunakan untuk merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Posisi persaingan perusahaan berdasarkan matriks IE diperlihatkan pada Gambar 5. Total Skor IFE Kuat Rata-rata Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 I II III IV V VI VII VIII IX Tinggi 3,0 Rata-rata 2,0 Rendah Total Skor EFE 1,0 Gambar 5 Matriks IE bengkel “Two Wheel Drive Adventure”. iii Analisis Matriks SWOT Strengths-Weakness-Opportunities-Threats Matrix Pengembangan strategi pada matriks ini dilakukan sesuai dengan hasil matriks IE, dimana posisi perusahaan terletak pada sel II yaitu sel tumbuh dan bina Gambar 2. Pencocokan faktor-faktor eksternal dan eksternal dilakukan dalam lingkup strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, ke depan dan horisontal. Pada strategi penetrasi pasar, perusahaan berusaha mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada lewat usaha pemasaran yang lebih gencar; strategi pengembangan pasar, perusahaan memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi baru sedangkan pengembangan produk, perusahaan mencari kenaikan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. Pada strategi integrasi ke depan, perusahaan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer, integrasi ke belakang, perusahaan mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok sedangkan integrasi horisontal, perusahaan mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas para pesaing. Terdapat empat tipe strategi pada matriks ini, yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T David, 2004. Hasil analisis SWOT diperlihatkan pada Tabel 16. Tabel 16 Matriks SWOT bengkel “Two Wheel Drive Adventure” FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL Kekuatan S 1. Lingkungan kerja dan fasilitas karyawan yang mendukung. 2. Produk berkualitas tinggi. 3. Harga jual relatif murah. 4. Mutu pelayanan yang baik terhadap konsumen. 5. Lokasi usaha yang strategis. 6. Aktif melakukan pengembangan produk. Kelemahan W 1. Mutu SDM karyawan pelaksana relatif masih rendah. 2. Permodalan. 3. Promosi produk masih hanya dari mulut ke mulut. 4. Manajemen usaha yang belum ditangani secara profesional. 5. Pemanfaatan teknologi dalam operasional perusahaan yang belum optimal. 6. Garansi produk. Peluang O 1. Gaya hidup masyarakat perkotaan yang memiliki minat terhadap otomotif. 2. Keeratan hubungan pertemanan. 3. Pelanggan yang loyal. 4. Kemajuan teknologi yang semakin canggih. 5. Industri otomotif yang semakin berkembang. 6. Peluang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk pengembangan usaha. Strategi S-O 1. Membangun cabang usaha baru di kota-kota besar lainnya untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3. 2. Meningkatkan mutu dan mengembangkan produk- produk baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi S2, S6, O4, O5. Strategi W-O 1. Meningkatkan promosi produk melalui kegiatan periklanan yang efektif, misalnya brosur W3, W6, O1, O2, O3, O4, O5. 2. Mengembangkan sistem operasional perusahaan secara profesional berbasis teknologi W4, W5, O4. Ancaman T 1. Kebijakan pemerintah terhadap pengembangan usaha kecil. 2. Kenaikan harga BBM. 3. Banyaknya pesaing yang memiliki jenis usaha yang serupa. 4. Penyediaan bahan baku. 5. Daya beli masyarakat cenderung menurun. Strategi S-T 1. Mempererat hubungan baik dengan pelanggan melalui pelayanan yang lebih baik dan penjualan produk yang lebih bersaing S2, S3, S4, S5, S6, T2, T3, T5. Strategi W-T 1. Mendapatkan suplai bahan baku dari pemasok dengan kontinuitas, kualitas, kuantitas dan harga yang terjamin W2, T3, T4. 2. Melakukan riset pasar untuk memantau persaingan, pemasaran dan kualifikasi produk yang disukai masyarakat W3, T2, T3, T5. 3. Memberikan garansijaminan produk untuk menarik dan memeprtahankan loyalitas pelanggan W6, T3, T5. 1. Strategi S-O Strategi kekuatan-peluang Berdasarkan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan kemampuan untuk meraih peluang, dapat dirumuskan strategi sebagai berikut: a. Membangun cabang usaha baru di kota-kota besar Indonesia lainnya untuk memperluas pangsa pasar S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3 Adanya kekuatan perusahaan dari segi produk yang berkualitas tinggi, harga jual yang relatif murah, mutu pelayanan yang baik terhadap konsumen dan lokasi usaha yang strategis dan didukung oleh peluang minat masyarakat perkotaan terhadap otomotif dan loyalitas pelanggan, maka strategi pengembangan cabang usaha baru di wilayah lain merupakan peluang yang menjanjikan bagi kemajuan usaha. b. Meningkatkan mutu dan mengembangkan produk-produk baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi S2, S6, O4, O5 Pengembangan produk aksesoris mobil dan peningkatan mutu merupakan langkah yang perlu ditempuh mengingat kualitas produk yang dimiliki oleh perusahaan dengan memperhitungkan kemajuan teknologi dan industri otomotif yang semakin berkembang, sehingga hal ini akan meningkatkan volume penjualan. 2. Strategi W-O Strategi kelemahan-peluang a. Meningkatkan promosi produk melalui kegiatan periklanan yang efektif, misalnya brosur W3, W6, O1, O2, O3, O4, O5 Beberapa kelemahan bengkel TWDA, dalam hal promosi produk dan garansi, dapat diperbaiki dengan memanfaatkan beberapa peluang dari segi pelanggan dan perkembangan industri otomotif. Usaha pemasaranpromosi yang lebih gencar diperlukan untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas, diantaranya melalui brosur dan stiker yang dapat disebar melalui pelanggan maupun event-event otomotif. b. Mengembangkan sistem operasional perusahaan secara profesional berbasis teknologi W4, W5, O4 Kelemahan bengkel TWDA dalam sistem operasional dan manajemen yang masih sederhana memerlukan penanganan yang tepat. Strategi yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan adalah penerapan teknologi pada sistem administrasi usaha untuk mengukur kinerja perusahaan secara lebih tercatat. Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi internal sebagai dasar strategi usaha serta penanganan kelemahan dan ancaman. 3. Strategi S-T Strategi kekuatan-ancaman a. Mempererat hubungan baik dengan pelanggan melalui pelayanan yang lebih baik dan penjualan produk yang lebih bersaing S2, S3, S4, S5, S6, T2, T3, T5 Penjualan produk-produk yang lebih inovatif dan harga yang bersaing dilakukan dengan didukung beberapa kekuatan yang dimiliki dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan. Strategi ini diharapkan dapat mempertahankan dan menarik pelanggan di tengah ketatnya persaingan pasar. 4. Strategi W-T Strategi kelemahan-ancaman a. Mendapatkan suplai bahan baku dari pemasok dengan kontinuitas, kualitas, kuantitas dan harga yang terjamin W2, T3, T4 Masalah permodalan dan penyediaan bahan baku diharapkan dapat terpecahkan dengan menerapkan strategi berikut. Pasokan yang stabil dan harga yang terjamin akan menjaga kesinambungan dan mengurangi biaya produksi sehingga perusahaan dapat tetap bersaing dalam kompetisi yang semakin ketat. b. Melakukan riset pasar untuk memantau persaingan, pemasaran dan kualifikasi produk yang disukai masyarakat W3, T2, T3, T5 Informasi yang cepat, tepat dan akurat memegang peranan yang penting dalam memenangkan kompetisi bisnis Hubeis, 1997. Riset pasar dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi kelemahan dan ancaman persaingan dalam menarik pelanggan. c. Memberikan garansijaminan produk untuk menarik dan mempertahankan loyalitas pelanggan W6, T3, T5 Kelemahan bengkel TWDA dari segi garansi produk, ancaman pesaing usaha sejenis serta daya beli masyarakat yang menurun membutuhkan alternatif strategi yang jitu dan mampu menarik minat pelanggan. Pemberian garansi produk dapat dipertimbangkan perusahaan untuk membidik konsumen yang semakin selektif dalam mengalokasikan dananya.

c. Penentuan Strategi Prioritas