17
G. Pengaruh Kebakaran Terhadap Sifat-Sifat Tanah
1. Pengaruh Kebakaran Terhadap Sifat Fisik Tanah
Sifat fisik tanah adalah sifat yang bertanggung-jawab atas peredaran udara, bahan, air dan zat terlarut melalui tanah. Beberapa sifat fisik tanah dapat dan memang
mengalami perubahan karena penggarapan tanah. Banyak sifat fisik tanah memburuk akibat pengolahan tanah, membuat tanah jadi kurang lulus air dan lebih mudah hilang
karena limpasan dan pengikisan Sanchez, 1992. Disamping merusak terhadap tegakan, kebakaran juga dapat mengubah sifat fisik
dan kimia tanah. Dengan terbukanya tajuk, mengakibatkan lantai hutan tidak memiliki pelindung yang akan memberi peluang terhadap aliran air permukaan jika hujan turun dan
akan mengakibatkan erosi permukaan yang tidak terkendali. Lebih jauh dampak yang dialami ialah porositas dan kecepatan infiltrasi tanah menurun serta bulk density tanah
meningkat disebabkan agregat tanah terdispersi oleh pukulan butir-butir air hujan dan tertutupnya pori-pori tanah oleh partikel abu pembakaran sehingga menurunkan basarnya
ruang pori tanah, infiltrasi dan aerasi tanah Raltson dan Hatchel, 1971 dalam Pritchett, 1979.
2. Pengaruh Kebakaran Terhadap Sifat Kimia Tanah
Dampak kimia yang paling langsung dari kebakaran hutan menurut Davis 1959 adalah pembebasan unsur mineral yang tercuci dan masuk ke dalam tanah. Banyak
penelitian menunjukan peningkatan zat hara sesudah kebakaran. Kalsium, kalium, asam fosfat dan zat-zat lainya yang mudah dijangkau tumbuh-tumbuhan, dalam waktu singkat
sesudah terjadinya kebakaran menjadi lebih banyak dan dapat meningkatkan daya tumbuh vegetasi, asal zat-zat ini tidak tercuci atau terbawa erosi sebelum dimanfaatkan
oleh tumbuhan. Pada tanah-tanah berpasir kehilangan hara-hara karena pencucian terjadi cepat sekali, dengan demikian penambahan zat hara yang terjangkau langsung sistem
perakaran sesudah kebakaran hanya sedikit saja pengaruhnya terhadap daya tumbuh vegetasi.
Selanjutnya Erison 1985 menyimpulkan bahwa kebakaran hutan akan meningkatkan unsur karbon dalam tanah berupa karbonat, dan karbon dari CO
2
akan dilepaskan ke udara dalam bentuk gas. Kemudian unsur fosfat meningkat disebabkan
adanya penambahan unsur fosfor dari penguraian bahan-bahan organik akibat kebakaran.
18 Daubenmire 1968, melaporkan bahwa jumlah nitrogen dan sulfur akan diuapkan selama
terjadi kebakaran. Sifat kimia tanah berperan besar dalam menentukan sifat dan ciri tanah pada
umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh pH tanah. Setiap kelompok jenis tanaman membutuhkan pH tertentu
untuk pertumbuhan dan produksinya yang maksimum. Unsur hara terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur makro adalah
unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak oleh tanaman, antara lain C, H, N, O, P, K, Ca, S, dan Mg. Sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit yaitu Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, dan Cl. Dari 16 unsur hara esensial tersebut, unsur C, H dan O diambil oleh tumbuhan dari udara dan air dalam jumlah yang banyak, karena
merupakan penyusun 94 – 96 bahan organik tumbuhan Hakim et al. 1986. Unsur hara mempunyai banyak fungsi dalam pertumbuhan tanaman. Unsur-unsur
hara esensial adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Kekurangan unsur hara esensial akan
menyebabkan defisiensi pada tumbuhan. Nilai pH tanah sangat mempengaruhi ketersediaan N, P, K, Ca, dan Mg dan unsur mikro serta kelarutan unsur beracun seperti
Al dan Mn. Selain itu juga mempengaruhi kehidupan jasad mikro dalam tanah Hakim et al. 1986.
H. Padang Rumput Grassland