Kegiatan Pembakaran Kegiatan setelah pembakaran 1

23 bulk density kerapatan limbak, ruang pori, kadar air, air tersedia, pori drainase, dan permeabilitas tanah c Sifat Kimia Tanah Untuk analisa sifat kimia tanah, prosedur pengambilan contoh tanahnya diambil dari subplot-subplot perlakuan sebanyak dua belas 12 kali ulangan, beberapa contoh tanah kemudian dikompositkan. Parameter yang dapat diukur untuk menentukan sifat kimia tanah atau data yang dapat diambil adalah pH tanah, kandungan C-organik, jumlah kandungan N total, kandungan P, dan kandungan Mg, dan K. d Metode Analisis Tanah Contoh tanah yang diambil adalah contoh tanah utuh untuk sifat fisik dan contoh tanah yang dikompositkan untuk sifat kimia. Masing- masing contoh tanah dianalisis di Laboratorium Fisik dan Kimia Balai Penelitian Tanah BPT Bogor, dengan metode seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Metode analisis tanah No Sifat Metode Analisis Satuan 1. Fisik : - Bulk Density - Ruang Pori total - Kadar Air - Permeabilitas Gravimetri grcc Volumetri Gravimetri lambe cmjam 2. Kimia : - pH Tanah - C – Organik - N – Total - Fosfor - K, - Mg H 2 OKCl Walkley Black g100g Walkley Black g100g Olsen mgkg NNH 4 OA cp H 7.0 mgkg NNH 4 OA cp H 7.0 me100gr

b. Kegiatan Pembakaran

1 Pengukuran Kecepatan Angin Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui laju kecepatan angin pada saat proses pembakaran, dengan menggunakan Anemometer. 24 2 Pengukuran Laju Penjalaran Api Laju penjalaran api dihitung dengan cara mengukur jarak rata–rata oleh muka api per menit. Alat yang digunakan stopwach dan pita ukur. 3 Pengukuran Tinggi Api Tinggi api diukur dengan mengukur jarak rata–rata antara tinggi puncak nyala api dari permukaan bahan bakar. Alat yang digunakan adalah yalon dengan panjang 2 meter. Pengukuran tinggi api dilakukan untuk mengetahui intensitas kebakaran pada plot pengamatan. Intensitas kebakaran diukur dengan menggunakan persamaan Byram Chandler et al. 1983 : FI = 273 L 2,17 Keterangan : FI : Intensitas kebakaran kWm. L : Tinggi api m. 4 Pengukuran Suhu Nyala Api Pengukuran suhu nyala api diukur pada permukaan 0 cm dan bawah permukaan tanah 5 cm. Hai ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suhu kebakaran terhadap kodisi fisik dan kimia tanah, dengan menggunakan alat termometer digital.

c. Kegiatan setelah pembakaran 1

Pengambilan Sampel Tanah Pengambilan sampel tanah dilakukan sesaat setelah kebakaran, dengan menggunakan metode yang sama seperti sebelum terjadi pembakaran. Selanjutnya, sampel dianalisis di laboratorium tanah untuk mengetahui kondisi fisik dan kimia tanah setelah proses kebakaran. 2 Pengukuran Persentase Bahan Bakar Terkonsumsi Pengukuran persentase bahan bakar terkonsumsi atau terbakar dilakukan sesaat setelah pembakaran berhenti, dengan menggunakan rumus: bahan bakar terkonsumsi = 100 - bahan bakar yang tersisa 25

D. Analisis Data

Analisis data sifat fisik dan kimia tanah dilakukan di laboratorium tanah Balai Penelitian Tanah Bogor. Sedangkan untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program microsof Excel dan Minitab Vers. 11.

E. Hipotesis Penelitian

Kebakaran yang terjadi di padang rumput akan menimbulkan perubahan pada parameter sifat fisik seperti Bulk Density, ruang pori, permebilitas, dan air tanah. Dan parameter sifat kimia tanah meliputi pH, N, P, K, Mg, dan C.