Kestabilan struktur Distribution Model of Heavy Metals Discharged by Industries and Their Impact on Water Economic Value (Case Study at Cakung Dalam River, Rorotan-Marunda, North-Jakarta)

lxxxvii ikan-ikan tersebut ditangkap secara signifikan dan akan digantikan posisinya oleh benih ikan ikan muda dengan kadar logam berat yang relatif lebih rendah. Hal ini tentu berimplikasi pada menurunnya secara signifikan logam berat pada ikan-ikan yang dipelihara. Perilaku penuruna n tersebut terjadi pada waktu tertentu tergantung rasio penangkapan ikan- ikan tersebut. Dengan demikian, hubungan diantara peubah-peubah yang menyusun model penyebaran logam berat pada ikan air tawar valid dan memenuhi logika-logika teoritis.

b. Kestabilan struktur

Kestabilan struktur perlu diuji untuk memperoleh keyakinan sejauhmana struktur model yang dirancang dapat menjelaskan sistem dunia nyata. Uji kestabilan struktur ini dilakukan dengan cara memberikan kejutan agregasi atau kejutan disagregasi pada struktur model. Untuk model yang disusun, kejutan agregasi diberikan pada subsistem penyebaran logam berat pada air kali, yaitu dengan menggantikan tujuh peubah constant Pertumbuhan_Industri, rate Kenaikan_Vol_Limbah, level Vol_Limbah_ Tahunan, constant Rata2_LB_Limbah_Industri, constant Rata2_LB_Air_Sumber, constant Vol_Air_Sumber, dan auxialary Juml_LB_Limbah_Tahunan dengan satu peubah baru auxilary fungsi GRAFHCURVE Koreksi_LB_Limbah_ Tahunan. Auxialary fungsi GRAFHCURVE Faktor_Koreks i_LB_Limbah_ Tahunan merupakan grafik hubungan antara waktu dengan peningkatan logam berat limbah. Nilai semua peubah tersebut baik sebelum maupun setelah kejutan agregasi khas untuk setiap logam berat. lxxxviii Tahun ppm Hg_Air_Kali 1 Hg_Air_Kali_Agregasi 2 Cd_Air_Kali 3 Cd_Air_Kali_Agregasi 4 Pb_Air_Kali 5 Pb_Air_Kali_Agregasi 6 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.01 0.02 0.03 0.04 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 5 a air kali Tahun ppm Hg_Air_Tanah 1 Hg_Air_Tanah_Agregasi 2 Cd_Air_Tanah 3 Cd_Air_Tanah_Agregasi 4 Pb_Air_Tanah 5 Pb_Air_Tanah_Agregasi 6 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 3 5 b air tanah Gambar 18. Perbandingan perilaku penyebaran Hg, Cd, dan Pb sebelum dan setelah mendapat kejutan agregasi Berdasarkan Gambar 18a, perilaku penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada air kali setelah mendapat kejutan agregasi mempunyai pola yang sama dengan sebelum mendapat kejutan agregasi. Disamping itu, perilaku penyebaran tersebut juga logis tidak kollaps yang antara lain ditandai oleh perilaku naik-turun penyebaran Hg, Cd, dan Pb air kali mengikuti perilaku curah hujan. Hasil yang sama Gambar 18b juga ditunjukkan oleh kejutan agregasi yang diberikan pada subsistem penyebaran logam berat pada air tanah, yaitu dengan menggantikan tiga peubah constant LB_Tanah_Alami, auxialary Rasio_LB_Tanah, dan auxialary fungsi GRAFHCURVE Lama_Penguraian_LB_oleh_Tanah dengan satu peubah baru auxilary fungsi GRAFHCURVE Hub_LB_Air_Tanah_dg_Lama_ lxxxix Penguraian. Dengan demikian, intervensi kejutan agregasi ini menunjukkan model yang dirancang telah stabil secara struktural. Tahun ppm Hg_Tanaman_Padi 1 Hg_Tanaman_Padi_Disagregasi 2 Cd_Tanaman_Padi 3 Cd_Tanaman_Padi_Disagregasi 4 Pb_Tanaman_Padi 5 Pb_Tanaman_Padi_Disagregasi 6 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 5 a tanaman padi Tahun ppm Hg_Ikan_Air_Tawar 1 Hg_Ikan_Air_Tawar_Disagregasi 2 Cd_Ikan_Air_Tawar 3 Cd_Ikan_Air_Tawar_Disagregasi 4 Pb_Ikan_Air_Tawar 5 Pb_Ikan_Air_Tawar_Disagregasi 6 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 3 b ikan air tawar Gambar 19. Perbandingan perilaku penyebaran Hg, Cd, dan Pb sebelum dan setelah mendapat kejutan disagregasi Untuk kejutan disagregasi, dapat diberikan pada subsistem dengan peubah yang relatif sedikit. Pada model Gambar 17, kejutan disagregasi diberikan pada : a subsistem penyebaran logam berat pada tanaman padi, yaitu dengan menggantikan rate fungsi PULSEIF Penurunan_LB_Tanaman_krn_Panen dengan tiga peubah rate fungsi PULSEIF Penurunan_LB_Tanaman_krn_PanenDisag, constant Frekuensi_Panen, dan constant Lama_Pemanenan, dan b subsistem penyebaran logam berat pada ikan air tawar, yaitu dengan menggantikan rate fungsi PULSEIF Penurunan_LB_Ikan_krn_Ditangkap dengan tiga xc peubah rate fungsi PULSEIF Penurunan_LB_Ikan_krn_DitangkapDisag, constant Frekuensi_ Penangkapan, dan constant Lama_Penangkapan. Gambar 19 menunjukkan hasil uji kestabilan struktur dengan intervensi kejutan disagregasi. Berdasarkan Gambar 19, perilaku penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada tanaman padi dan ikan air tawar setelah mendapat kejutan disagregasi mempunyai pola yang sama dengan sebelum mendapat kejutan disagregasi. Disamping itu, perilaku penyebaran logam berat pada tanaman padi dan ikan setelah mendapat kejutan disagregasi juga logis tidak kollaps yang antara lain perilaku naik-turun penyebaran Hg, Cd, dan Pb tanaman padi mengikuti pola tanam 2 kali setahun, dan perilaku naik-turun penyebaran Hg, Cd, dan Pb ikan mengikuti pola pemeliharaan ika n 2 kali setahun. Dengan demikian, intervensi kejutan disagregasi ini menunjukkan model yang dirancang telah stabil secara struktural.

c. Konsistensi struktur