Konsistensi struktur Distribution Model of Heavy Metals Discharged by Industries and Their Impact on Water Economic Value (Case Study at Cakung Dalam River, Rorotan-Marunda, North-Jakarta)

xc peubah rate fungsi PULSEIF Penurunan_LB_Ikan_krn_DitangkapDisag, constant Frekuensi_ Penangkapan, dan constant Lama_Penangkapan. Gambar 19 menunjukkan hasil uji kestabilan struktur dengan intervensi kejutan disagregasi. Berdasarkan Gambar 19, perilaku penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada tanaman padi dan ikan air tawar setelah mendapat kejutan disagregasi mempunyai pola yang sama dengan sebelum mendapat kejutan disagregasi. Disamping itu, perilaku penyebaran logam berat pada tanaman padi dan ikan setelah mendapat kejutan disagregasi juga logis tidak kollaps yang antara lain perilaku naik-turun penyebaran Hg, Cd, dan Pb tanaman padi mengikuti pola tanam 2 kali setahun, dan perilaku naik-turun penyebaran Hg, Cd, dan Pb ikan mengikuti pola pemeliharaan ika n 2 kali setahun. Dengan demikian, intervensi kejutan disagregasi ini menunjukkan model yang dirancang telah stabil secara struktural.

c. Konsistensi struktur

Konsistensi struktur diperiksa dengan cara menganalisis dimensi keseluruhan interaksi peubah-peubah yang menyusun model. Dimensi tersebut meliputi tanda, bentuk respon dan satuan dari persamaan equation matematis yang digunakan. Interaksi peubah-peubah yang menyusun Hg, Cd, dan Pb serupa karena ketiga logam berat tersebut menyebar mengikuti pola penyebaran air tempat melarut atau tersuspensi. Dalam uji ini akan digunakan dimensi Hg sebagai bahan periksa. Hg air kali pada waktu t init Hg_Air_Kali = 0.0131 flow Hg_Air_Kali = -dtPengendapan_Hg_Air_Kali-dtPengaliran_Hg_ke_Laut +dtPenambahan_Hg_Air_Kali aux Pengendapan_Hg_Air_Kali = Hub_Hg_Air_dg_Hg_SedimenFraksi_Pengendapan_Hg unit Pengendapan_Hg_Air_Kali = ppmtahun aux Perilaku_Pengendapan_Hg = GRAPHHg_Air_Kali,0.0,120.0003,[0.01714,0.02857, 0.03429, 0.04143, 0.57143, 0.74286, 1.14286]Hg_Sedimen_Alami unit Perilaku_Pengendapan_Hg = ppm unit Hg_Air_Kali = ppm aux Pengaliran_Hg_ke_Laut = Penambahan_Hg_Air_KaliFaktor_Hg_Keluar_Kali unit Pengaliran_Hg_ke_Laut = ppmtahun const Faktor_Hg_Keluar_Kali = 0.82 unit Faktor_Hg_Keluar_Kali = Tak Bersatuan xci aux Penambahan_Hg_Air_Kali = Hg_Limbah_TahunanFraksi_Hg_Masuk_KaliIndeks_Hari_Tidak_Hujan unit Penambahan_Hg_Air_Kali = ppmtahun unit Penambahan_Hg_Air_Kali = ppmtahun unit Hg_Limbah_Tahunan = ppm const Fraksi_Hg_Masuk_Kali = 1 unit Fraksi_Hg_Masuk_Kali = fraksitahun Tanda kurang - untuk dtPengendapan_Hg_Air_Kali dan untuk dtPengaliran_Hg_ke_Laut karena pengendapan dan pengaliran ke laut bersifat mengurangi kadar Hg air kali yang ada dengan berubahnya waktu. Tanda tambah + untuk dtPenambahan_Hg_Air_Kali karena penambahan Hg air kali bersifat menambahkan kadar Hg yang ada pada air kali dengan berubahnya waktu. Bentuk grafik kurva untuk perilaku pengendapan Hg kenaikan Hg sedimen tidak selalu linier dengan kenaikan Hg air kali. Pemeriksaan satuan terhadap persamaan yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada air kali adalah : Hg air kali pada waktu t ppm = init + flow [ppm] = 0.0131 + -dtPengendapan_Hg_Air_Kali-dtPengaliran_Hg_ke_Laut +dtPenambahan_Hg_Air_Kali [ppm] = 0.0131 + -dt Hub_Hg_Air_dg_Hg_SedimenFraksi_Pengendapan_Hg – dtPenambahan_Hg_Air_KaliFaktor_Hg_Keluar_Kali +dtPenambahan_Hg_Air_Kali [ppm] = 0.0131 + -dt GRAPHHg_Air_Kali,0.0,120.0003,[0.01714,0.02857, 0.03429, 0.04143, 0.57143, 0.74286, 1.14286]Hg_Sedimen_AlamiFraksi_Pengendapan_Hg +dt Hg_Limbah_TahunanFraksi_Hg_Masuk_KaliIndeks_Hari_Tidak_Hujan1- Faktor_Hg_Keluar_Kali [ppm] = [ ppm + -tahunppmfraksitahun+tahunppmfraksitahuntak bersatuan tak bersatuan -tak bersatuan] [ppm] = [ppm + ppm + ppm] [ppm] = [ppm] Dengan demikian, dimensi interaksi dari peubah-peubah yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada air kali tetap konsisten. Hg air tanah pada waktu t init Hg_Air_Tanah = 0.0008 flow Hg_Air_Tanah = -dtPenguraian_Hg_oleh_Tanah +dtPenambahan_Hg_Air_Tanah unit Hg_Air_Tanah = ppm aux Penguraian_Hg_oleh_Tanah = Hg_Air_TanahLama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah unit Penguraian_Hg_oleh_Tanah = ppmtahun aux Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah = GRAPHCURVERasio_Hg_Tanah,0,4,[0,2.5,8,12,15,20,32,50Min:0;Max:50] unit Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah = tahun aux Rasio_Hg_Tanah = Hg_Air_TanahHg_Tanah_Alami unit Rasio_Hg_Tanah = Tak Bersatuan xcii aux Penambahan_Hg_Air_Kali = Hg_Limbah_TahunanFraksi_Hg_Masuk_KaliIndeks_Hari_Tidak_Hujan unit Penambahan_Hg_Air_Kali = ppmtahun Tanda kurang - untuk dtPenguraian_Hg_oleh_Tanah karena penguraian tersebut bersifat mengurangi kadar Hg yang ada pada air tanah dengan berubahnya waktu. Tanda tambah + untuk dtPenambahan_Hg_Air_Tanah karena penambahan Hg air kali bersifat menambahkan kadar Hg yang ada air kali dengan berubahnya waktu. Hubungan lama penguraian Hg oleh tanah dengan rasio Hg tanah berbentuk grafik kurva, dan rasio Hg tanah merupakan perbandingan Hg air tanah dengan Hg secara alami yang ada pada air tanah. Hubungan berbentuk grafik kurva menunjukkan kenaikan rasio Hg tanah yang tidak secara linier menambahkan waktu penguraian Hg oleh tanah. Hal ini terjadi karena sifat jenuh yang dimiliki tanah bila kadar komponen yang akan diurai melebihi batas yang wajar. Pemeriksaan satuan terhadap persamaan yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada air tanah adalah : Hg air tanah pada waktu t ppm = init + flow [ppm] = 0.0008 + -dtPenguraian_Hg_oleh_Tanah+dt Penambahan_Hg_Air_Tanah [ppm] = 0.0008 + -dt Hg_Air_TanahLama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah +dtPenambahan_Hg_Air_Tanah [ppm] = 0.0008 +-dt Hg_Air_Tanah GRAPHCURVERasio_Hg_Tanah,0,4,[0,2.5,8,12,15,20,32,50 “Min:0; Max:50] +dt Hg_Limbah _TahunanFraksi_Hg_Masuk_Kali Indeks_Hari_Tidak_Hujan [ppm] = [ppm + -tahunppmtahun + tahunppmfraksitahuntak bersatuan] [ppm] = [ppm + ppm + ppm] [ppm] = [ppm] Dengan demikian, dimensi interaksi dari peubah-peubah yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada air tanah tetap konsisten. Hg tanaman padi dan gabah pada waktu t init Hg_Tanaman_Padi = 0.0094 flow Hg_Tanaman_Padi = -dtPenurunan_Hg_Tanaman_krn_Panen +dtPenambahan_Hg_Tanaman_Padi unit Hg_Tanaman_Padi = ppm aux Penurunan_Hg_Tanaman_krn_Panen = PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.17,Hg_Tanaman_PadiRasio_Pemanenan100 unit Penurunan_Hg_Tanaman_krn_Panen = ppmpanen const Rasio_Pemanenan = 100 unit Rasio_Pemanenan = panen aux Penambahan_Hg_Tanaman_Padi = Hub_Hg_Air_dg_Hg_Tanaman_PadiFraksi_Hg_Tanaman_Padi unit Penambahan_Hg_Tanaman_Padi = ppmtahun xciii aux Hub_Hg_Air_dg_Hg_Tanaman_Padi = GRAPHCURVEHg_Air_Kali,0,0.01,[0,0.0072,0.0041,0.046,0.062,0.0452Min:0;Max:0.0452] unit Hub_Hg_Air_dg_Hg_Tanaman_Padi = ppm const Fraksi_Hg_Tanaman_Padi = 3 unit Fraksi_Hg_Tanaman_Padi = fraksitahun init Hg_Gabah = 0.0074 flow Hg_Gabah = -dtPenurunan_Hg_Gabah_krn_Panen +dtPenambahan_Hg_Gabah unit Hg_Gabah = ppm aux Penurunan_Hg_Gabah_krn_Panen = PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.17, Hg_GabahRasio_Pemanenan100 unit Penurunan_Hg_Gabah_krn_Panen = ppmpanen aux Penambahan_Hg_Gabah = Hg_Tanaman_PadiFraksi_Hg_Gabah unit Penambahan_Hg_Gabah = ppmtahun const Fraksi_Hg_Gabah = 6 unit Fraksi_Hg_Gabah = fraksitahun Tanda kurang - unt uk dtPenurunan_Hg_Tanaman_krn_Panen dan untuk dtPenurunan_Hg_Gabah_krn_Panen karena panen menyebabkan keberadaan tanaman padi tua dan gabah maupun komponen yang dikandungnya hilang dari sawah dengan berubahnya waktu. Tanda tambah + untuk dtPenambahan_Hg_Tanaman_Padi dan untuk dtPenambahan_Hg_Gabah karena penambahan tersebut bersifat menambahkan kadar Hg yang ada pada tanaman padi maupun gabah dengan berubahnya waktu. Hubungan Hg air kali dengan Hg tanaman padi berbentuk grafik kurva karena kenaikan Hg tanaman padi tidak selalu linier dengan kenaikan Hg air kali yang disebabkan oleh keterbatasan daya serap tanamanan padi. Penurunan Hg tanaman padi dan gabah merupakan fungsi PULSEIFTIMECYCLE karena panen terjadi secara serempak jika umur tanaman padi sudah cukup, dan hal ini terjadi secara berulang untuk rentang waktu tertentu. Pemeriksaan satuan terhadap persamaan yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada tanaman padi dan gabah adalah : Hg tanaman padi pada waktu t ppm = init + flow [ppm] = 0.0094 + -dtPenurunan_Hg_Tanaman_krn_Panen +dtPenambahan_Hg_Tanaman_Padi [ppm] = 0.0094+ -dt PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.17,Hg_Tanaman_Padi Rasio_Pemanenan100 +dtHub_Hg_Air_dg_Hg_Tanaman_Padi Fraksi_Hg_Tanaman_Padi [ppm] = 0.0094+ -dt PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.17,Hg_Tanaman_Padi Rasio_Pemanenan100 +dtGRAPHCURVEHg_Air_Kali,0,0.01,[0,0.0072,0.0041,0.046, 0.062,0.0452Min:0; Max:0.0452] Fraksi_Hg_Tanaman_Padi [ppm] = [ppm + -tahunppmpanen +tahunppmfraksitahun] [ppm] = [ppm + -tahunppm0.5 tahun +tahunppmfraksitahun] [ppm] = [ppm + ppm +ppm] [ppm] = [ppm] Hg tanaman padi pada waktu t ppm = init + flow xciv [ppm] = 0.0074 + -dtPenurunan_Hg_Gabah_krn_Panen+dt Penambahan_Hg_Gabah [ppm] = 0.0074 + -dt PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.17,Hg_Gabah Rasio_Pemanenan100+dt Hg_Tanaman_PadiFraksi_Hg_Gabah [ppm] = [ppm + -tahunppmpanen +tahunppmfraksitahun [ppm] = [ppm + -tahunppm0.5 tahun +tahunppmfraksitahun [ppm] = [ppm + ppm +ppm] [ppm] = [ppm] Dengan demikian, dimensi interaksi dari peubah-peubah yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada tanaman padi dan gabah tetap konsisten. Hg ikan air tawar pada waktu t init Hg_Ikan_Air_Tawar = 0.011 flow Hg_Ikan_Air_Tawar = -dtPenurunan_Hg_Ikan_krn_Ditangkap +dtPenambahan_Hg_pada_Ikan unit Hg_Ikan_Air_Tawar = ppm aux Penurunan_Hg_Ikan_krn_Ditangkap = PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.08,Hg_Ikan_Air_TawarRasio_Penangkapan100 unit Penurunan_Hg_Ikan_krn_Ditangkap = ppmpanen const Rasio_Penangkapan = 100 unit Rasio_Penangkapan = panen aux Penambahan_Hg_pada_Ikan = Hub_Hg_Air_dg_Hg_IkanFraksi_Hg_Ikan unit Penambahan_Hg_pada_Ikan = ppmtahun aux Hub_Hg_Air_dg_Hg_Ikan = GRAPHCURVEHg_Air_Kali, 0, 0.005,[0.002,0.003,0.0068,0.011,0.014,0.017] unit Hub_Hg_Air_dg_Hg_Ikan = ppm const Fraksi_Hg_IKan = 3 unit Fraksi_Hg_IKan = fraksitahun Tanda kurang - untuk dtPenurunan_Hg_Ikan_krn_Ditangkap menyebabkan keberadaan ikan air tawar dan komponen yang dikandungnya hilang dari empang atau kolam dengan berubahnya waktu. Tanda tambah + untuk dtPenambahan_Hg_pada_Ikan karena penambahan tersebut bersifat menambahkan kadar Hg yang ada pada ikan air tawar dengan berubahnya waktu. Hubungan Hg air kali dengan Hg ikan air tawar berbentuk grafik kurva karena kenaikan Hg ikan air tawar tidak selalu linier dengan kenaikan Hg air kali yang dipengaruhi oleh organ ikan untuk berinteraksi dengan Hg. Penurunan Hg ikan merupakan fungsi PULSEIFTIMECYCLE karena penangkapan terjadi secara serempak jika umur ikan air tawar sudah cukup, dan hal ini terjadi secara berulang untuk rentang waktu tertentu. Pemeriksaan satuan terhadap persamaan yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada ikan air tawar adalah : xcv Hg ikan air tawar pada waktu t ppm = init + flow [ppm] = 0.011 + -dtPenurunan_Hg_Ikan_krn_Ditangkap+dtPenambahan_Hg_pada_Ikan [ppm] = 0.011 + -dt PULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.08,Hg_Ikan_Air_Tawar Rasio_Penangkapan100+dtHub_Hg_Air_dg_Hg_IkanFraksi_Hg_Ikan [ppm] = 0.011 + -dtPULSEIFTIMECYCLE2003,0.5,0.08,Hg_Ikan_Air_Tawar Rasio_Penangkapan100+dt Hub_Hg_Air_dg_Hg_Ikan = GRAPHCURVEHg_Air_Kali, 0, 0.005,[0.002,0.003,0.0068,0.011,0.014,0.017] Fraksi_Hg_Ikan [ppm] = [ppm + -tahunppmpanen +tahunppmfraksitahun] [ppm] = [ppm + -tahunppm0.5 tahun +tahunppmfraksitahun] [ppm] = [ppm + ppm +ppm] [ppm] = [ppm] Dengan demikian, dimensi interaksi dari peubah-peubah yang berkaitan dengan penyebaran Hg pada ikan air tawar tetap konsisten.

4.2.2. Validitas Kinerja Model Penyebaran Logam Berat

Uji validitas kinerja model dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan sejauhmana kinerja model sesuai compatible dengan kinerja sistem dunia nyata. Uji validitas ini dilakukan terhadap lima jenis uji statistik, yaitu AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW. Uji AME dilakukan untuk mengetahui tingkat penyimpangan antara nilai rata -rata simulasi terhadap aktual. Uji AVE dilakukan untuk mengetahui nilai variasi simulasi terhadap aktual. Uji Kalman filter dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian fitting antara simulasi terhadap aktual. Uji U-Theil’s dilakukan untuk mengetahui koefisien diskrepansi antara nilai simulasi terhadap aktual. Uji DW dilakukan untuk mengetahui pola fluktuasi nilai simulasi terhadap aktual. a. Uji AME, AVE, Kalman filter, U-Theil’s, dan DW terhadap kinerja model penyebaran logam berat pada air kali Hasil uji validitas kinerja model penyebaran logam berat Hg, Cd, dan Pb pada air kali menggunakan uji AME, AVE, Kalman filter , U- Theil’s, dan DW ditunjukkan pada Tabel 7. Kinerja model dengan interpretasi kelima jenis uji statistik tersebut ditunjukkan pada Gambar 20. xcvi Tabel 7. Hasil uji validitas model penyebaran logam berat pada air kali No. Uji Statistik Batas Penerimaan Hasil Uji Model Penyebaran Hg Cd Pb 1 AME 0,05 0,0469 0,0468 0,0411 2 AVE 0,05 0,0402 0,0488 0,0315 3 Kalman Filter KF 0,475 - 0,525 0,5197 0,4750 0,4840 4 U-Theil’s U 0,05 0,0031 0,0005 0,0008 5 DW 2 1,0553 1,5041 0,4759 Sumber : Lampiran 36-38 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 Juli 2003 - Desember 2004 LB Air Kali ppm Hg Aktual Hg Simulasi Cd Aktual Cd Simulasi Pb Aktual Pb Simulasi Gambar 20. Kinerja model penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada air kali dengan interpretasi uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW Berdasarkan Tabel 7, model penyebaran Hg, model penyebaran Cd, dan model penyebaran Pb pada air kali berturut -turut mempunyai nilai uji : a AME = 0,0469; 0,0468; dan 0,0411 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; b AVE = 0,0402; 0,0488; dan 0,0315 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; c Kalman filter = 0,5197; 0,4750; dan 0,4840 masuk rentang batas penerimaan maksimum 0,475 – 0,525 ; d U-Theil’s = 0,0031; 0,0005; dan 0,0008 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; dan e DW = 1,0553; 1,5041; dan 0,4759 di bawah batas penerimaan maksimum 2. Interpretasi kelima uji statistik tersebut Gambar 20 juga menunjukkan kesesuaian antara nilai hasil simulasi dengan nilai aktual. Dengan demikian, kinerja model penyebaran logam berat pada air kali yang disusun valid secara statistik. xcvii b. Uji AME, AVE, Kalman filter, U-Theil’s, dan DW terhadap kinerja model penyebaran logam berat pada air tanah Hasil uji validitas kinerja model penyebaran logam berat pada air tanah menggunakan uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW ditunjukkan pada Tabel 8, dan kinerjanya ditunjukkan pada Gambar 21. Tabel 8. Hasil uji validitas model penyebaran logam berat pada air tanah No. Uji Statistik Batas Penerimaan Hasil Uji Model Penyebaran Hg Cd Pb 1 AME 0,05 0,0127 0,0477 0,0277 2 AVE 0,05 0,0358 0,0480 0,0174 3 Kalman Filter KF 0,475 - 0,525 0,4818 0,4754 0,4912 4 U-Theil’s U 0,05 0,0000 0,0000 0,0002 5 DW 2 0,6725 1,3322 1,4731 Sumber : Lampiran 39-41 Berdasarkan Tabel 8, model penyebaran Hg, model penyebaran Cd, dan model penyebaran Pb pada air tanah berturut-turut mempunyai nilai uji : a AME = 0,0127; 0,0477; dan 0,0277 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; b AVE = 0,0358; 0,0480; dan 0,0174 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; c Kalman filter = 0,4818; 0,4754; dan 0,4912 masuk rentang batas penerimaan maksimum 0,475 – 0,525 ; d U-Theil’s = 0,0000; 0,0000; dan 0,0002 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; dan e DW = 0,6725; 1,3322; dan 1,4731 di bawah batas penerimaan maksimum 2. Gambar 21 juga menunjukkan kesesuaian antara nilai hasil simulasi dengan nilai aktual sebagai interpretasi kelima uji statistik tersebut. Dengan demikian, model penyebara n logam berat pada air tanah yang disusun mempunyai kinerja yang valid secara statistik. xcviii 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 Juli 2003 - Desember 2004 LB Air Tanah ppm Hg Aktual Hg Simulasi Cd Aktual Cd Simulasi Pb Aktual Pb Simulasi Gambar 21. Kinerja model penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada air tanah dengan interpretasi uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW c. Uji AME, AVE, Kalman filter, U -Theil’s, dan DW terhadap kinerja model penyebaran logam berat pada tanaman padi dan gabah Uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW terhadap model penyebaran logam berat pada tanaman padi dan gabah menunjukkan hasil seperti pada Tabel 9, dan kinerjanya ditunjukkan pada Gambar 22. Berdasarkan Tabel 9 tersebut, model penyebaran Hg, model penyebaran Cd, dan model penyebaran Pb pada air tanaman padi berturut-turut mempunyai nilai uji : a AME = 0,0454; 0,0157; dan 0,0494 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; b AVE = 0,0420; 0,0499; dan 0,0484 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; c Kalman filter = 0,5205; 0,5243; dan 0,4752 masuk rentang batas penerimaan maksimum 0,475 – 0,525 ; d U-Theil’s = 0,0009; 0,0004; dan 0,0018 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; dan e DW = 1,3254; 0,9004; dan 0,4523 di bawah batas penerimaan maksimum 2. xcix Tabel 9. Hasil uji validitas model penyebaran logam berat pada tanaman padi Dan gabah No. Uji Statistik Batas Penerimaan Hasil Uji Model Penyebaran Hg Cd Pb 1a AME 0,05 0,0454 0,0157 0,0494 b 0,0039 0,0444 0,0447 2a AVE 0,05 0,0420 0,0499 0,0484 b 0,0099 0,0127 0,0092 3a Kalman Filter KF 0,475 - 0,525 0,5205 0,5243 0,4752 b 0,4950 0,4936 0,5046 4a U-Theil’s U 0,05 0,0009 0,0004 0,0018 b 0,0001 0,0002 0,0003 5a DW 2 1,3254 0,9004 0,4523 0,3094 1,1258 1,1654 Sumber : Lampiran 42-47 a = tanaman padi; b = gabah 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Mei 2003 - Oktober 2004 LB Tanaman Padi ppm Hg Aktual Hg Simulasi Cd Aktual Cd Simulasi Pb Aktual Pb Simulasi Gambar 22. Kinerja model penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada tanaman padi dengan interpretasi uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW Model penyebaran Hg, model penyebaran Cd, dan model penyebaran Pb pada gabah juga memenuhi batas penerimaan nilai AME, AVE, Kalman filter, U-Theil’s, dan DW yang dipersyaratkan secara statistik. Gambar 22 dan Gambar 23 juga menunjukkan kesesuaian antara nilai hasil simulasi dengan nilai aktual sebagai interpretasi kelima uji tersebut. Dengan demikian, kinerja model penyebaran logam berat pada tanaman padi dan gabah memenuhi unsur -unsur validitas secara statistik. c 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 Mei 2003 - Oktober 2004 LB Gabah ppm Hg Aktual Hg Simulasi Cd Aktual Cd Simulasi Pb Aktual Pb Simulasi Gambar 23. Kinerja model penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada gabah dengan interpretasi uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW d. Uji AME, AVE, Kalman filter, U-Theil’s, dan DW terhadap kinerja model penyebaran logam berat pada ikan air tawar Hasil uji validitas kinerja model penyebaran logam berat pada ikan air tawar menggunakan uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW ditunjukkan pada Tabel 10. Kinerja model sebagai interpretasi kelima uji statistik tersebut ditunjukkan pada Gambar 24. Tabel 10. Hasil uji validitas model penyebaran logam berat pada ikan air tawar No. Uji Statistik Batas Penerimaan Hasil Uji Model Penyebaran Hg Cd Pb 1 AME 0,05 0,0017 0,0225 0,0454 2 AVE 0,05 0,0438 0,0011 0,0420 3 Kalman Filter KF 0,475 - 0,525 0,5214 0,4995 0,5205 4 U-Theil’s U 0,05 0,0005 0,0026 0,0009 5 DW 2 0,5433 0,5618 1,3254 Sumber : Lampiran 48-50 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 Mei 2003 - Oktober 2004 LB Ikan Air Tawar ppm Hg Aktual Hg Simulasi Cd Aktual Cd Simulasi Pb Aktual Pb Simulasi c i Gambar 24. Kinerja model penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada ikan air tawar dengan interpretasi uji AME, AVE, Kalman filter , U-Theil’s, dan DW Pada Tabel 10 terlihat bahwa model penyebaran Hg, model penyebaran Cd, dan model penyebaran Pb pada ikan air tawar berturut - turut mempunyai nilai uji : a AME = 0,0017; 0,0225; dan 0,0454 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; b AVE = 0,0438; 0,0011; dan 0,0420 di bawah batas penerimaan maksimum 0.05; c Kalman filter = 0,5214; 0,4995; dan 0,5205 masuk rentang batas penerimaan maksimum 0,475 – 0,525 ; d U-Theil’s = 0,0001; 0,0026; dan 0,0009 di bawah batas penerimaan maksimum 0,05; dan e DW = 0,5433; 0,5618; dan 1,3254 di bawah batas penerimaan maksimum 2. Gambar 24 juga menunjukkan kesesuaian antara nilai hasil simulasi de ngan nilai aktual sebagai interpretasi kelima uji statistik tersebut. Dengan demikian, kinerja model penyebaran logam berat pada ikan air tawar yang disusun valid dan dapat diyakini secara statistik. 4.2.3. Model Penyebaran Hg pada Air Kali Kali Cakung Dalam merupakan perairan umum yang menjadi media utama penyebaran Hg dan dua logam berat lainnya Cd dan Pb akibat cemaran industri yang diteliti dalam penelitian ini. Melalui air kali ini, Hg dapat menyebar pada air tanah sekitar kali, tanaman padi, ikan air tawar, dan lainnya yang berinteraksi langsung dengan air kali. Bila penyebaran Hg, Cd, dan Pb pada air kali dan turunannya diteliti secara terus menerus atau dianalisis dengan rancangan model yang sesuai, maka akan menunjukkan perilaku yang khas de ngan bertambahnya waktu. Simulasi model penyebaran Hg pada air kali menggunakan data primer dan data sekunder yang sesuai menunjukkan perilaku seperti Gambar 25. Pada Gambar 25 terlihat bahwa perilaku tahunan kadar Hg air kali meningkat lambat pada periode enam bulan pertama secara tidak stabil, dan kemudian meningkat sangat signifikan pada periode enam bulan kedua dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan September-Nopember. cii Tahun Hg Air Kali ppm 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 Tahun Hg Air Kali ppm 2003 2011 2019 2027 2035 2043 2053 0.01 0.03 Gambar 25. Perilaku kadar Hg air kali Hasil simulasi pada Tabel 11 menunjukkan kadar Hg air kali untuk bulan September, Oktober, dan Nopember tahun 2004 berturut-turut 0,0129 ppm; 0,0266 ppm; dan 0,0139 ppm. Hal ini terjadi dominan disebabkan oleh indeks hari tidak hujan pada periode enam bulan kedua tersebut Gambar 26 yang sangat tinggi, sehingga tidak terjadi pengenceran berarti pada air kali. Tabel 11 menunjukkan data indeks hari tidak hujan bulan September sebesar 18,41 curah hujan = 13,27 mm, sedangkan indeks hari tidak hujan rata-rata hanya 3,92 curah hujan = 146,99 mm. Perilaku meningkat tidak stabil kadar Hg pada periode enam bulan pertama dapat disebabkan oleh intervensi organisme perairan dalam bentuk penguraian Hg organik Darmono, 1995 atau hadirnya logam antagonis terhadap Hg, misalnya Se. Parizek 1971 menyatakan bahwa Se sangat efektif menetralkan Hg. Data lapang menunjukkan kadar Se air kali cukup tinggi yaitu sekitar 0,02 ppm. Tabel 11. Data perilaku kadar Hg air kali tahun 2004, curah hujan, dan indeks hari tidak hujan Bulan Hg Air Kali ppm Curah Hujan mm Indeks Hari Tidak Hujan Januari 0,0123 464,23 0,53 Pebruari 0,0090 412,60 0,59 Maret 0,0091 173,97 1,40 April 0,0099 152,50 1,60 Mei 0,0109 91,87 2,66 Juni 0,0127 73,97 3,30 Juli 0,0113 59,23 4,12 ciii Agustus 0,0138 40,97 5,96 September 0,0129 13,27 18,41 Oktober 0,0266 61,33 3,98 Nopember 0,0139 117,17 2,08 Desember 0,0087 102,73 2,38 Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Hg air kali cenderung meningkat dari tahun ke tahun insert Gambar 25. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Hg air kali meningkat 0,0012 ppm dalam waktu 50 tahun Hg awal = 0,0131 ppm; Hg rata-rata tahun 2053 = 0,0143 ppm. Hal ini terjadi karena pertumbuhan industri yang positif 5,32 per tahun Gambar 26 yang tentu berdampak pada peningkatan proporsi limbah yang dibuang ke kali termasuk kontaminan Hg. Disamping itu juga disebabkan oleh penambahan Hg pada air kali yang selalu lebih tinggi daripada pengalirannya dalam bentuk pengaliran Hg bersama komponen-komponen air lainnya ke laut dan pengendapan Hg di dasar kali Gambar 26. Tahun Penambahan_Hg_Air_Kali 1 Pengaliran_Hg_ke_Laut 2 Pengendapan_Hg_Air_Ka li 3 2004 2005 0.00 0.50 1.00 1.50 1 2 3 1 3 Indeks_Hari_Tidak_Hujan 1 Pertumbuhan_Industri 2 2004 2005 0.00 5.00 10.00 15.00 1 2 1 2 Gambar 26. Indeks hari tidak hujan, pertumbuhan industri, penambahan Hg air kali, pengaliran Hg air kali ke laut, dan pengendapan Hg air kali Perbandingan perilaku kadar Hg air kali hasil simulasi terhadap beberapa baku mutu pemanfaatan dengan bertambahnya waktu ditunjukkan pada Gambar 27. Berdasarkan Gambar 27, maka sejak awal tahun 2003 perilaku kadar Hg air kali menyimpang jauh dari baku mutu Hg air golongan C maks. 0,002 ppm menurut PP RI No. 82 Tahun 2001 dan baku mutu Hg air pembibitan ikan maks. 0,002 ppm menurut DITJEN Budidaya DKP RI 2003. Namun terhadap baku civ mutu Hg air pertanian maks. 0,003 ppm menurut Shainberg dan Oster 1978, perilaku kadar Hg air kali untuk bulan tertentu mulai tahun 2028 ada yang melebihi baku mutu tersebut. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Hg tertinggi air kali tahun 2028 sekitar 0,0301 ppm Oktober, sedangkan tahun 2027 masih kurang dari 0,03 ppm Hg bulan Oktober = 0,0299 ppm. Tahun ppm Hg_Air_Kali 1 Baku_Mutu_Hg_Air_Gol_C 2 Baku_Mutu_Hg_Air_Pertanian 3 Baku_Mutu_Hg_Air_Pembibitan_Ikan 4 Baku_Mutu_Hg_Air_Perikanan_II 5 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 Gambar 27. Perilaku kadar Hg air kali dibandingkan dengan perilaku baku mutu Hg air golongan C, air pertanian, air pembibitan ikan, dan air perikanan II Bila perilaku kadar Hg air kali dibandingkan dengan perilaku baku mutu Hg air perikanan II perikanan air deras maks. 0,01 ppm menurut O-Fish 2002, maka pada periode enam bulan kedua tahun 2003 – 2004 dan secara permanen mulai tahun 2005 kadar Hg air kali telah melebihi baku mutu tersebut. Kadar Hg ini dapat menjadi parameter kritis untuk pemanfaatan air kali bila parameter lainnya belum ada ada yang melebihi baku mutu yang dipersyaratkan. Bagian 5.3.3. sampai Bagian 5.3.8. menjelaskan pengaruh logam berat termasuk Hg terhadap setiap upaya pemanfaatan atau nilai ekonomi yang mungkin dari air kali. 4.2.4. Model Penyebaran Hg pada Air Tanah cv Simulasi model penyebaran Hg pada air tanah menunjukkan perilaku tahunan kadar Hg yang menurun lambat mulai periode enam bulan pertama sampai pertengahan periode enam bulan kedua, dan kemudian meningkat signifikan dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan September-Nopember Gambar 28. Tabel 12 menunjukkan kadar Hg air tanah untuk bulan September, Oktober, dan Nopember tahun 2004 berturut-turut 0,00055 ppm; 0,00073 ppm; dan 0,00078 ppm. Hal ini dominan dipengaruhi oleh perilaku fluktuatif kadar Hg air kali yang meresap secara horizontal dan indeks hari tidak hujan curah hujan yang meresap secara vertikal melalui permukaan. Tahun ppm 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.0000 0.0005 0.0010 0.0015 0.0020 Tahun Hg Air Tanah ppm 2,010 2,030 2,050 0.000 0.010 0.020 Gambar 28. Perilaku kadar Hg air tanah Meskipun Kali Cakung Dalam termasuk perairan umum skala menengah ke bawah, tetapi resapan air kali tersebut pada tanah sekitar tidak berbeda dengan resapan yang terjadi pada perairan umum skala besar. Hal ini karena resapan air termasuk yang mengandung Hg tidak dipengaruhi oleh volume air tersedia, tetapi dipengaruhi oleh pori-pori dan rongga air yang tersedia di dalam tanah. Perilaku naik-turun kadar Hg air tanah cukup mencerminkan pengaruh perilaku kadar Hg perairan skala menengah tersebut Kali Cakung Dalam dan perilaku fluktuasi curah hujan. Tabel 12. Data perilaku kadar Hg air tanah tahun 2003-2004 Bulan Hg Air Tanah ppm cvi 2003 2004 Januari 0,00075 0,00074 Pebruari 0,00071 0,00070 Maret 0,00066 0,00065 April 0,00061 0,00061 Mei 0,00057 0,00057 Juni 0,00054 0,00055 Juli 0,00053 0,00053 Agustus 0,00052 0,00052 September 0,00054 0,00055 Oktober 0,00075 0,00073 Nopember 0,00079 0,00078 Desember 0,00077 0,00076 Namun demikian, perilaku naik-turun kadar Hg air tanah Gambar 28 tersebut tidak terlalu tajam dibandingkan dengan perilaku naik-turun kadar Hg air kali Gambar 25. Hal ini merupakan intervensi selektif pori- pori tanah dalam menyerap air dengan tingkat kepekatan tertentu dan kemudian mendistribusikannya kembali. Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Hg air tanah meningkat signifikan dari tahun ke tahun insert Gambar 28. Hasil simulasi model penyebaran logam berat pada air tanah menunjukkan kadar Hg air tanah meningkat 0,01808 ppm dalam waktu 50 tahun Hg awal = 0,0008 ppm; Hg rata-rata tahun 2053 = 0,01888 ppm. Hal ini dominan karena perilaku meningkat kadar Hg air kali 0,0012 ppm dalam waktu 50 tahun dan penguraian Hg secar a alami oleh tanah yang semakin menurun dengan bertambahnya waktu insert Gambar 29. Tahun Penguraian_Hg_oleh_Tanah 1 Penambahan_Hg_Air_Tanah 2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.000 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Tahun 2003 2011 2019 2027 2035 2043 2053 0.0000 0.0007 Gambar 29. Perilaku penambahan dan penguraian Hg secara alami oleh tanah cvii Tingkat penguraian Hg secara alami oleh tanah insert Gambar 29 yang semakin menurun tersebut terjadi karena perilaku tanah yang semakin lama menguraikan Hg bila rasio Hg kejenuhan Hg tanah meningkat. Kejenuhan tersebut dinyatakan oleh Leeper 1978 dapat dalam bentuk timbulnya timbunan logam permanen atau loga m tetap di dalam air tanah. Hubungan rasio atau kejenuhan Hg tanah dengan lama penguraian Hg oleh tanah ditunjukkan pada Gambar 30. Rasio_Hg_Tanah Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah 10 20 30 40 50 60 50 100 150 200 Gambar 30. Hubungan rasio Hg tanah dengan lama penguraian Hg oleh tanah Perbandingan perilaku kadar Hg air tanah hasil simulasi terhadap beberapa baku mutu pemanfaatan dengan bertambahnya waktu ditunjukkan pada Gambar 31. Berdasarkan Gambar 31 tersebut, maka pada periode enam bulan kedua tahun 2015 – 2016 dan secara permanen mul ai tahun 2017 kadar Hg air tanah telah melebihi baku mutu Hg air minum maks. 0,001 ppm menurut Kep. MENKES RI No. 907MENKESSKVII2002 dan baku mutu Hg air bersih maks. 0,001 ppm menurut Kep. MENKES RI No. 416MENKESPERIX1990. cviii Tahun ppm Hg_Air_Tanah 1 Baku_Mutu_Hg_Air_Minum 2 Baku_Mutu_Hg_Air_Bersih 3 2,004 2,007 2,010 2,013 2,016 0.0000 0.0005 0.0010 0.0015 0.0020 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Gambar 31. Perilaku kadar Hg air tanah dibandingkan dengan perilaku baku mutu Hg air minum dan air bersih

4.2.5. Model Penyebaran Hg pada Tanaman Padi dan Gabah

Tanaman padi dan gabah merupakan salah satu media turunan penyebaran Hg yang berasal dari cemaran industri setelah air kali. Simulasi model penyebaran Hg pada tanaman padi dan gabah tersebut ditunjukkan pada Gambar 32. Berdasarkan Gambar 32, perilaku tahunan kadar Hg tanaman padi dan gabah naik-turun dua kali setiap tahun dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan Mei-Juni periode enam bulan pertama dan bulan Nopember-Desember periode enam bulan kedua. Secara umum perilaku tersebut menggambarkan pola penanaman padi yang rata-rata dua kali setiap tahunnya. Perilaku meningkat kadar Hg merupakan cerminan terjadinya akumulasi Hg pada tanaman padi maupun gabah selama masa pertumbuhannya, dan perilaku menurun kadar Hg merupakan cerminan terjadinya panen yang menyebabkan padi tua dengan kadar Hg yang tinggi hilang dan kemudian diganti oleh bibit padi dengan kadar Hg yang relatif lebih rendah. cix Tahun ppm Hg_Tanaman_Padi 1 Hg_Gabah 2 Hg_Air_Kali 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.000 0.010 0.020 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 Gambar 32. Perilaku kadar Hg tanaman padi dan gabah dibandingkan dengan perilaku kadar Hg air kali Meskipun perilaku tahunan kadar Hg tanaman padi dan gabah menunjukkan peningkatan setiap enam bulan, tetapi peningkatan atau akumulasi efektif Hg pada tanaman padi hanya sekitar lima bulan yaitu selama masa pertumbuhan normal tanaman padi, dan peningkatan atau akumulasi efektif Hg pada gabah hanya sekitar dua bulan yaitu selama masa pembentukan buah padi. Peningkatan kadar Hg tanaman padi maupun gabah tersebut sangat cepat. Hasil simulasi pada Tabel 13 menunjukkan kadar Hg tanaman padi selama masa pertumbuhannya pada periode enam bulan kedua tahun 2004 meningkat 0,0105 ppm dari 0,0015 ppm waktu tanam menjadi 0,0120 ppm waktu panen dengan akumulasi Hg gabah siap panen 0,0100 ppm. Untuk kadar Hg tanaman padi, hal ini terjadi karena penyerapan yang cepat dan kontinyu hara termasuk yang mengandung Hg seiring dengan cepatnya laju pertumbuhan tanaman padi. Penyerapan yang cepat tersebut menurut Chaney 1980 dapat didukung oleh kondisi Hg yang bebas atau terlarut bersama hara. cx Tabel 13. Data perilaku kadar Hg tanaman padi dan kadar Hg gabah tahun 2004 Hg Tanaman Padi ppm Hg Gabah ppm Januari 0,0016 0,0049 Pebruari 0,0013 0,0008 Maret 0,0032 0,0015 April 0,0051 0,0031 Mei 0,0069 0,0056 Juni 0,0085 0,0090 Juli 0,0012 0,0043 Agustus 0,0015 0,0006 September 0,0024 0,0014 Oktober 0,0036 0,0026 Nopember 0,0112 0,0044 Desember 0,0120 0,0100 Kadar Hg tanaman padi maupun gabah yang siap panen pada periode enam bulan kedua cenderung lebih tinggi daripada periode enam bulan pertama. Untuk tanaman padi, hal ini dominan disebabkan oleh kadar Hg air kali pada periode enam bulan kedua yang cenderung lebih tinggi. Hasil simulasi model untuk tahun 2004 menunjukkan kadar Hg tanaman padi berbuah pada periode enam bulan kedua 0,0120 ppm, sedangkan pada periode enam bulan pertama 0,0085 ppm Tabel 13. Untuk gabah, kadar Hg yang lebih tinggi pada periode enam bulan kedua karena gabah langsung mendapat pengaruh hara dari tanaman padi yang perilaku kadar Hg-nya juga demikian. Hasil simulasi model untuk tahun 2004 menunjukkan kadar Hg gabah siap panen pada periode enam bulan kedua 0,0100 ppm, sedangkan pada periode enam bulan pertama 0,0090 ppm Tabel 13. Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Hg tanaman padi dan gabah cenderung meningkat dari tahun ke tahun insert Gambar 32. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Hg tanaman padi berbuah meningkat 0,0072 ppm dalam waktu 50 tahun Hg awal = 0,0094 ppm; Hg periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0166 ppm, dan kadar Hg gabah siap panen meningkat 0,0041 ppm da lam waktu 50 tahun Hg awal = 0,0074 ppm; Hg periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0115 ppm. Perilaku meningkat kadar Hg tanaman padi dominan disebabkan oleh perilaku meningkat penambahan Hg tanaman padi dari tahun ke tahun, dan perilaku meningkat kada r Hg gabah dominan disebabkan oleh perilaku meningkat penambahan Hg gabah dari tahun cxi ke tahun insert Gambar 33. Perilaku penambahan Hg tanaman padi maupun gabah tersebut tidak lepas dari perilaku meningkat kadar Hg air kali. Tahun ppm Penambahan_Hg_Tanaman_Padi 1 Penambahan_Hg_Gabah 2 Penurunan_Hg_Tanaman_krn_Panen 3 Penurunan_Hg_Gabah_krn_Panen 4 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.00 0.15 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 Gambar 33. Perilaku penambahan Hg pada tanaman padi dan gabah, dan perilaku menurun Hg pada tanaman padi dan gabah Bila dengan bertambahnya waktu, perilaku kadar Hg gabah dibandingkan dengan baku mutu Hg bahan pangan maks. 0,5 ppm menurut Kep. DITJEN POM DEPKES RI No. 03725BSK1989, maka gabah masih aman dikonsumsi secara jangka panjang. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Hg tertinggi gabah sampai tahun 2053 sekitar 0,0115 ppm.

4.2.6. Model Penyebaran Hg pada Ikan Air Tawar

Ikan air tawar merupakan biota penting perairan yang juga terkena dampak penyebaran Hg yang berasal dari cemaran industri setelah air kali. Simulasi model menunjukkan perilaku tahunan kadar Hg ikan air tawar naik -turun dua kali setiap tahun dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan Mei-Juni periode enam bulan pertama dan bulan Nopember -Desember periode enam bulan kedua Gambar 34. Secara umum perilaku ini menggambarkan pola pemeliharaan ikan di empang atau kolam yang rata-rata dua kali setiap tahunnya. Perilaku meningkat kadar Hg ikan air tawar merupakan cerminan terjadinya akumulasi Hg pada ikan selama masa pemeliharaan, dan perilaku menurun kadar Hg ikan air tawar merupakan cerminan terjadinya penangkapan ikan secara besar-besaran setelah mencapai umur panen sekitar empat bulan. Hal ini berimbas pada ikan cxii dewasa dengan kadar Hg relatif tinggi harus hilang dari kolam dan digantikan oleh bibit-bibit ikan yang tentunya mempunyai kadar Hg relatif rendah. a Tahun ppm Hg_Ikan_Air_Tawar 1 Hg_Air_Kali 2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.000 0.010 0.025 Gambar 34. Perilaku kadar Hg ikan air tawar Selama masa pemeliharaan, kadar Hg ikan air tawar meningkat sangat cepat. Hasil simulasi pada Tabel 14 menunjukkan kadar Hg ikan air tawar pada periode enam bulan kedua tahun 2004 meningkat 0,0094 ppm dari 0,0068 ppm waktu bibit dilepas menjadi 0,0162 ppm waktu panen. Menurut Brown 1982, hal ini terjadi antara lain karena kemampuan protein metalotionein MTN jaringan ikan mengikat Hg MTN-Hg. Darmono 1995 menyatakan ikan yang dipelihara atau ditangkap di perairan ya ng tercemar limbah industri dapat mengakumulasi logam berat pada MTN-nya sampai 4 – 6 kali lipat dari normal. Tabel 14. Data perilaku kadar Hg ikan air tawar tahun 2003-2004 Hg Ikan Air Tawar ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,0024 0,0019 Pebruari 0,0036 0,0042 Maret 0,0047 0,0056 April 0,0059 0,0071 Mei 0,0073 0,0088 Juni 0,0089 0,0107 Juli 0,0021 0,0023 Agustus 0,0043 0,0043 September 0,0066 0,0068 Oktober 0,0092 0,0091 Nopember 0,0134 0,0136 cxiii Desember 0,0155 0,0162 Peningkatan kadar Hg ikan air tawar pada periode enam bulan kedua relatif lebih tinggi dibandingkan periode enam bulan pertama Gambar 34. Hasil simulasi model untuk tahun 2004 menunjukkan kadar Hg ikan air tawar siap panen pada periode enam bulan pertama 0,0107 ppm Juni, sedangkan pada periode enam bulan kedua 0,0162 ppm Desember Tabel 14. Hal ini terjadi karena pada periode enam bulan kedua tersebut air kali yang berinteraksi dengan ikan mempunyai kadar Hg yang tergolong tinggi dan pengaruh ini ditunjukkan oleh penambahan Hg ikan yang tinggi pada periode tersebut Gambar 35. Tahun Penambahan_Hg_pada_Ikan 1 Penurunan_Hg_Ikan_krn_Ditangkap 2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.0 0.1 0.2 0.3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.00 0.06 Gambar 35. Perilaku penambahan dan penurunan Hg ikan air tawar Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Hg ikan air tawar meningkat dari tahun ke tahun insert Gambar 34. Hasil simulasi menunjukkan kadar Hg ikan air tawar siap panen meningkat 0,0079 ppm dalam waktu 50 tahun Hg awal = 0,011 ppm; Hg periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0189 ppm. Perilaku meningkat kadar Hg ikan tawar ini dominan disebabkan oleh perilaku meningkat kadar Hg perairan umum Kali Cakung Dalam dari tahun ke tahun sebagai sumber air perikanan tersebut. Bila dengan bertambahnya waktu, perilaku kadar Hg ikan air tawar dibandingkan dengan baku mutu Hg bahan pangan maks . 0,5 ppm menurut Kep. DITJEN POM DEPKES RI No. 03725BSK1989, maka ikan air tawar masih aman dikonsumsi. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Hg tertinggi ikan air tawar sampai tahun 2053 sekitar 0,0189 ppm. cxiv 4.2.7. Model Penyebaran Cd pada Air Kali Simulasi model penyebaran Cd pada air kali menunjukkan perilaku seperti Gambar 36. Berdasarkan Gambar 36 tersebut, perilaku tahunan kadar Cd air kali meningkat signifikan pada periode enam bulan kedua dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan September-Nopember. Hasil simulasi pada Tabel 15 menunjukkan kadar Cd air kali untuk bulan September, Oktober, dan Nopember tahun 2004 berturut-turut 0,0108 ppm; 0,0163 ppm; dan 0,0080 ppm. Peningkatan kadar Cd air kali ini dominan disebabkan oleh indeks hari tidak hujan antara bulan September-Nopember tersebut Gambar 24 yang relatif sangat tinggi 18,41 curah hujan = 13,27 mm, sehingga tidak terjadi pengenceran berarti pada air kali. Tahun ppm Cd_Air_Kali 1 Hg_Air_Kali 2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.01 0.02 0.03 0.04 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 Tahun Cd Air Kali ppm 2003 2012 2021 2030 2039 2053 0.005 0.020 Gambar 36. Perilaku kadar Cd air kali dibandingkan dengan perilaku kadar Hg air kali Perilaku kadar Cd air kali lebih stabil terhadap pengaruh komposisi air yang tidak signifikan termasuk pengaruh curah hujan dibandingkan perilaku kadar Hg air kali. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya kadar logam-logam antagonis yang dapat mengganggu kadar Cd, misalnya Fe dan Zn. Darmono 1995 menyatakan pemberian Fe dapat menurunkan kadar Cd, sedangkan Zn dapat mencegah testikular neklosis melalui penetrasi Cd. Data lapang menunjukkan kadar Fe air kali hanya sekitar 0,014 ppm jauh di bawah baku mutu maksimum misal untuk air pertanian Fe = maks. 20 ppm menurut Shainberg dan Oster 1978, dan jumlah industri yang menyumbangkan Zn hanya 0,16 . cxv Tabel 15. Data perilaku kadar Cd air kali tahun 2003-2004 Cd Air Kali ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,0088 0,0083 Pebruari 0,0085 0,0079 Maret 0,0081 0,0076 April 0,0081 0,0075 Mei 0,0081 0,0076 Juni 0,0084 0,0079 Juli 0,0090 0,0085 Agustus 0,0098 0,0094 September 0,0111 0,0108 Oktober 0,0159 0,0163 Nopember 0,0078 0,0080 Desember 0,0080 0,0082 Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Cd air kali insert Gambar 36 cenderung meningkat dari tahun ke tahun dengan lebih signifikan dibandingkan perilaku kadar Hg air kali. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd air kali meningkat 0,0029 ppm dalam waktu 50 tahun Cd awal = 0,0094 ppm; Cd rata-rata tahun 2053 = 0,0123 ppm, sedangkan kadar Hg air kali dapat meningkat sekitar 0,0012 ppm dalam waktu 50 tahun. Perilaku meningkat kadar Cd air kali juga dominan disebabkan oleh pertumbuhan industri 5,32 per tahun Gambar 24. Tahun ppm Cd_Air_Kali 1 Baku_Mutu_Cd_Air_Gol_C 2 Baku_Mutu_Cd_Air_Pertanian 3 Baku_Mutu_Cd_Air_Pembibitan_Ikan 4 Baku_Mutu_Cd_Air_Perikanan_II 5 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 3 Gambar 37. Perilaku kadar Cd air kali dibandingkan dengan perilaku baku mutu Cd air golongan C, air pertanian, air pembibitan ikan, dan air perikanan II Bila dengan bertambahnya waktu perilaku kadar Cd air kali dibandingkan dengan baku mutu Cd air golongan C maks. 0,01 ppm menurut PP RI N0. 82 cxvi Tahun 2001, baku mutu Cd air pembibitan ikan maks. 0,01 ppm menurut DITJEN Budidaya DKP RI 2003, dan baku mutu Cd air perikanan II perikanan air deras maks. 0,01 ppm menurut O-Fish 2002 Gambar 37, maka dapat dijelaskan : a. Tahun 2003 – 2010; kadar Cd air kali melebihi ketiga baku mutu tersebut selama 2 bulan dalam setahun September-Oktober. b. Tahun 2011 – 2030; kadar Cd air kali melebihi ketiga baku mutu tersebut selama 3 bulan dalam setahun Agustus-Oktober. c. Tahun 2031 – 2053; kadar Cd air kali melebihi ketiga baku mutu tersebut selama 4 bulan dalam setahun Juli-Oktober. Dengan demikian, maka dari tahun ke tahun semakin singkat masa pemanfaatan air kali yang sesuai dengan ketiga baku mutu tersebut. Masa pemanfaatan tersebut bisa saja hilang sama sekali karena sifat Cd yang mengakumulasi, meskipun kadar Cd air kalinya tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan. Disamping itu, masa pemanfaatan tersebut juga tergantung pada kesesuaian parameter-parameter lainnya dengan baku mutu yang dipersyaratkan. Bila kadar kadar Cd air kali dibandingkan dengan baku mutu Cd air pertanian menurut Shainberg dan Oster 1978, maka kadar Cd air kali jauh di bawah baku mutu yang dipersyaratkan maks. 0,05 ppm. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd tertinggi air kali hingga tahun 2053 hanya 0,0176 ppm Oktober.

4.2.8. Model Penyebaran Cd pada Air Tanah

Seperti pada penyebaran Hg, penyebaran Cd pada air tanah di sekitar Kali Cakung Dalam juga mendapat pengaruh dari penyebaran Cd yang terjadi pada perairan umum tersebut. Hal ini karena sifat Cd yang dapat larut atau tersuspensi dalam air. Simulasi model penyebaran Cd pada air tanah menunjukkan perilaku tahunan kadar Cd air tanah yang menurun lambat pada periode enam bulan pertama, dan kemudian meningkat signifikan pada pertengahan enam bulan kedua dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan Nopember-Desember Gambar 38. Tabel 16 menunjukkan kadar Cd air tanah untuk bulan Nopember dan Desember tahun 2004 berturut -turut 0,00147 ppm dan 0,00140 ppm. cxvii Tahun ppm Cd_Air_Tanah 1 Hg_Air_Tanah 2 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.000 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Tahun Cd Air Tanah ppm 2,010 2,030 2,050 0.00 0.06 Gambar 38. Perilaku kadar Cd air tanah dibandingkan dengan perilaku kadar Hg air tanah Perilaku kadar Cd air tanah tersebut dominan dipengaruhi oleh perilaku kadar Cd air kali dan indeks hari tidak hujan curah hujan yang fluktuatif dari bulan ke bulan. Seperti halnya untuk perilaku naik-turun Hg air tanah, perilaku naik-turun kadar Cd air tanah juga tidak terlalu tajam dibandingkan dengan perilaku naik-turun kadar Cd air kali Gambar 36 yang disebabkan oleh sifat selektif pori-pori tanah dalam menyerap dan mendistribusikan air dengan tingkat kepekatan Cd tertentu. Tahun Cd_Air_Tanah 1 Lama_Penguraian_Cd_oleh_Tanah 2 Hg_Air_Tanah 3 Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah 4 2,003 2,012 2,021 2,030 2,039 2,053 1 Cd_Air_Tanah 2 Lama_Penguraian_Cd_oleh_Tanah 3 Hg_Air_Tanah 4 Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah 0.000 1 Cd_Air_Tanah 2 Lama_Penguraian_Cd_oleh_Tanah 0.091 3 Hg_Air_Tanah 470.0 4 Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah 0.020 230.0 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 4 4 4 1 Gambar 39. Hubungan kadar Cd dan Hg air tanah dengan lama penguraian Cd dan Hg oleh tanah Untuk rentang waktu beberapa tahunan, perilaku kadar Cd air tanah meningkat signifikan dari tahun ke tahun insert Gambar 38. Hasil simulasi menunjukkan kadar Cd air tanah meningkat 0,08771 ppm dalam waktu 50 tahun Cd awal = 0,001 ppm; Cd rata -rata tahun 2053 = 0,08871 cxviii ppm, dan peningkatan ini lebih tinggi daripada peningkatan kadar Hg air tanah 0,01808 ppm dalam waktu 50 tahun. Hal ini disebabkan oleh perilaku meningkat kadar Cd air kali 0,0029 ppm dalam waktu 50 tahun yang lebih tinggi dibandingkan perilaku meningkat kadar Hg air kali 0,0012 ppm dalam waktu 50 tahun. Disamping itu, juga karena perilaku tanah selama 50 tahun simulasi yang lebih lama menguraikan Cd dibandingkan menguraikan Hg Gambar 39. Tabel 16. Data perilaku kadar Cd air tanah tahun 2003-2004 Hg Air Tanah ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,00085 0,00111 Pebruari 0,00071 0,00097 Maret 0,00057 0,00084 April 0,00047 0,00073 Mei 0,00036 0,00063 Juni 0,00030 0,00056 Juli 0,00026 0,00051 Agustus 0,00026 0,00051 September 0,00036 0,00060 Oktober 0,00112 0,00133 Nopember 0,00125 0,00147 Desember 0,00117 0,00140 Tahun Penguraian_Cd_oleh_Tanah 1 Penguraian_Hg_oleh_Tanah 2 2003 2006 2009 2012 2015 2018 2021 2024 2027 2030 2033 2036 2039 2042 2045 2048 2053 0.0000 0.0005 0.0010 0.0015 0.0020 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Gambar 40. Perilaku penguraian Cd dibandingkan dengan perilaku penguraian Hg oleh tanah Pengaruh perilaku tanah yang lebih lama menguraikan Cd tersebut ditunjukkan oleh perilaku penguraian Cd oleh tanah yang dengan bertambahnya wakt u lebih cepat jenuh dibandingkan dengan perilaku penguraian Hg oleh tanah Gambar 40. Hal ini berimbas pada perilaku cxix kadar Cd air tanah yang meningkat cepat insert Gambar 38 dibandingkan kadar Hg air tanah. Tahun ppm Cd_Air_Tanah 1 Baku_Mutu_Cd_Air_Bersih 2 Baku_Mutu_Cd_Air_Minum 3 2,003 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 Gambar 41. Perilaku kadar Cd air tanah dibandingkan dengan perilaku baku mutu Cd air minum dan air bersih Bila dengan bertambahnya waktu, kadar Cd air tanah hasil simulasi dibandingkan dengan baku mutu Cd air minum maks. 0,03 ppm menurut Kep. MENKES RI No. 907MENKESSKVII2002, maka mulai tahun 2008 kadar Cd air tanah Cd bulan Oktober = 0,00325 ppm melebihi baku mutu tersebut. Disamping itu, bila dibandingkan dengan baku mutu Cd air bersih maks. 0,05 ppm menurut Kep. MENKES RI No. 416MENKESPERIX1990, maka mulai bulan Oktober tahun 2010 kadar Cd air tanah 0,00541 ppm secara permanen melebihi baku mutu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi kadar Cd, air tanah sekitar Kali Cakung Dalam hanya aman dimanfaatkan untuk air minum dan air bersih selama beberapa tahun ke depan.

4.2.9. Model Penyebaran Cd pada Tanaman Padi dan Gabah

Simulasi model penyebaran Cd pada tanaman padi ditunjukkan pada Gambar 42. Berdasarkan Gambar 42, perilaku tahunan kadar Cd tanaman padi maupun gabah naik-turun dua kali setiap tahun dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan Mei-Juni periode enam bulan pertama dan bulan Nopember- Desember periode enam bulan kedua. Seperti halnya untuk kadar Hg, perilaku meningkat kadar Cd dari bulan ke bulan juga mencerminkan perilaku akumulasi Cd pada tanaman padi dan gabah cxx selama enam bulan pertumbuhannya, dan perilaku menurun kadar Cd mencerminkan hilangnya tanaman padi tua dan gabah dari sawah melalui panen dua kali setiap tahun yang tentunya mempunyai kadar Cd relatif tinggi dibandingkan dengan padi muda yang akan menggantikannya. Tahun ppm Cd_Tanaman_Padi 1 Cd_Gabah 2 Cd_Air_Kali 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.000 0.015 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 Gambar 42. Perilaku kadar Cd tanaman padi dan gabah dibandingkan dengan perilaku kadar Cd air kali Peningkatan kadar Cd tanaman padi maupun gabah selama masa pertumbuhannya relatif cepat dibandingkan media penyebaran lainnya, misal untuk periode enam bulan kedua tahun 2004 kadar Cd tanaman padi meningkat 0,0097 ppm dari 0,0019 ppm waktu tanam menjadi 0,0116 ppm waktu panen dengan akumulasi Cd gabah siap panen 0,0119 ppm. Disamping kemampuan menggantikan logam lainnya, menurut Lepp 1991 hal ini disebabkan oleh Cd berada dalam bentuk kation bebas terutama pada kondisi media sedikit asam. Bentuk kation bebas memudahkan Cd berikatan dengan senyawa atau komponen penyusun tanaman padi. Terlepas dari itu, kadar Cd tanaman padi pada periode enam bulan kedua relatif lebih tinggi dibandingkan periode enam bulan pertama Gambar 42. Hasil simulasi model untuk tahun 2004 pada Tabel 17 menunjukkan kadar Cd tanaman padi berbuah pada periode enam bulan kedua 0,0116 ppm, sedangkan pada periode enam bulan pertama 0,0086 ppm. Perilaku ini dominan dipengaruhi oleh perilaku kadar Cd air kali yang cenderung lebih tinggi pada periode enam bulan kedua akibat curah hujan yang tergolong rendah. Curah hujan bulan Agustus, September, dan Oktober periode bulan kedua tahun 2004 berturut-turut cxxi 40,97 mm; 13,27 mm; dan 61,33 mm Tabel 11 jauh lebih rendah daripada curah hujan rata-rata 149,99 mm. Ta bel 17. Data perilaku kadar Cd tanaman padi dan kadar Cd gabah tahun 2004 Cd Tanaman Padi ppm Cd Gabah ppm Januari 0,0018 0,0059 Pebruari 0,0018 0,0009 Maret 0,0036 0,0018 April 0,0053 0,0036 Mei 0,0069 0,0062 Juni 0,0086 0,0097 Juli 0,0018 0,0043 Agustus 0,0019 0,0009 September 0,0039 0,0018 Oktober 0,0063 0,0038 Nopember 0,0099 0,0069 Desember 0,0116 0,0119 Berdasarkan Gambar 42 dan Tabel 17, kadar Cd gabah siap panen cenderung lebih tinggi daripada kadar Cd tanaman padinya. Hal ini memberi indikasi bahwa tingkat akumulasi Cd pada gabah lebih tinggi daripada tingkat akumulasi Cd pada tanaman padi akibat kandungan protein dan karbohidrat buah yang cenderung lebih tinggi daripada di batang. Protein dengan susunan asam aminonya menurut Boline 1981 mempunyai gugus fungsi sulfihidril atau -SH yang berafinitas besar terhadap logam termasuk Cd, dan karbohidat menurut Vernberg and Vernberg 1974 merupakan senyawa netral yang mampu memberikan elektron untuk berikatan dengan ion logam. Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Cd tanaman padi maupun gabah meningkat dari tahun ke tahun meskipun tidak begitu signifikan insert Gambar 42. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd tanaman padi berbuah meningkat 0,0041 ppm dalam waktu 50 tahun Cd awal = 0,0092 ppm; Hg periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0133 ppm, dan kadar Cd gabah siap panen meningkat 0,0042 ppm dalam waktu 50 tahun Cd awal = 0,01 ppm; Cd periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0142 ppm. Untuk tanaman padi, hal ini dominan cxxii dipengaruhi oleh penambahan Cd tanaman padi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun akibat perilaku meningkat kadar Cd air kali 0,0029 ppm dalam waktu 50 tahun, dan untuk gabah dipengaruhi langsung oleh kadar Cd tanaman padi. Tahun ppm Cd_Tanaman_Padi 1 Hg_Tanaman_Padi 2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.000 0.005 0.010 0.015 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 Tahun ppm Cd_Gabah 1 Hg_Gabah 2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.000 0.005 0.010 0.015 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 Gambar 43. Perilaku kadar Cd dibandingkan dengan perilaku kadar Hg tanaman padi dan gabah Pada tanaman padi dan gabah, perilaku kadar Cd mirip dengan perilaku kadar Hg baik interval maupun kisaran nilai naik-turunnya Gambar 43, sedangkan kadar Cd dan Hg air kali sumber irigasinya berfluktuasi pada interval nilai yang berbeda signifikan interval nilai fluktuasi kadar Hg selalu lebih tinggi dengan kekhasan perilaku masing-masing Gambar 36. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku umum penyerapan kedua logam berat oleh tanaman padi berbeda dan khas. Perbedaan tersebut menurut Darmono 1995 antara lain karena perbedaan kemampuan interaksi kedua logam berat, yaitu Cd dalam penyerapannya dapat berinteraksi atau saling mengga ntikan posisi dengan Mn, Fe, Zn, Se, Cu, dan Ca, sedangkan Hg umumnya berinteraksi dengan Se dan Sr. cxxiii Tahun ppm Cd_Tanaman_Padi 1 Cd_Gabah 2 Baku_Mutu_Cd_Tanaman_Hijau 3 Baku_Mutu_Cd_Bahan_Pangan 4 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.05 0.10 0.15 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 Gambar 44. Perilaku kadar Cd tanaman padi dan gabah dibandingkan dengan perilaku baku mutu Cd tanaman hijau dan baku mutu Cd bahan pangan Bila dengan bertambahnya waktu, perilaku kadar Cd tanaman padi dibandingkan dengan baku mutu Cd tanaman hijau maks. 0,2 ppm menurut Allaway 1968, maka kadar Cd tanaman padi jauh di bawah baku mutu tersebut. Hal yang sama juga untuk kadar Cd gabah yang masih aman terhadap baku mutu Cd yang dipersyaratkan untuk bahan pangan maks. 1 ppm menurut Kep. DITJEN POM DEPKES RI No. 03725BSK1989 Gambar 44. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd tertinggi tanaman padi dan gabah gabah sampai tahun 2053 berturut -turut 0,0133 ppm dan 0,0142 ppm.

4.2.10. Model Penyebaran Cd pada Ikan Air Tawar

Gambar 45 memperlihatkan perilaku kadar Cd air ikan tawar. Berdasarkan Gambar 45 tersebut, perilaku tahunan kadar Cd ikan air tawar mirip dengan perilaku tahunan kadar Hg-nya yang secara garis besar naik-turun setiap periode enam bulan. Terlepas dari ini, perilaku kadar Cd ikan air tawar meningkat cepat dan lebih tinggi daripada kadar Hg-nya selama pemeliharaanya, meskipun pada air kali justru sebaliknya Gambar 36. Hasil simulasi menunjukkan kadar Cd ikan air tawar periode enam bulan kedua tahun 2004 meningkat 0,0172 ppm dari 0,013 ppm waktu bibit dilepas menjadi 0,0302 ppm waktu panen, sedangkan kadar Hg ikan air tawar hanya meningkat 0,0094 ppm cxxiv selama pemeliharaannya. Hal ini juga dapat disebabkan oleh kemampuan Cd yang lebih mudah menggantikan posisi logam-logam lain yang kekurangan, sedangkan Hg terbatas untuk logam tertentu Se dan Cr. Disamping itu, protein jaringan ikan dapat me ngikat Cd MTN-Cd selain Hg MTN-Hg. a Tahun ppm Cd_Ikan_Air_Tawar 1 Hg_Ikan_Air_Tawar 2 Cd_Air_Kali 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.000 0.025 Gambar 45. Perilaku kadar Cd ikan air tawar dibandingkan dengan kadar Hg ikan air tawar, dan kadar Cd air kali Seperti halnya peningkatan kadar Hg, peningkatan kadar Cd ikan air tawar periode enam bulan kedua lebih tinggi dibandingkan periode enam bulan pertama Gambar 45. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd tertinggi ikan air tawar pada periode enam bulan pertama tahun 2004 adalah 0,0238 ppm Juni, sedangkan Cd tertinggi ikan air tawar pada periode enam bulan kedua tahun 2004 adalah 0,0302 ppm Desember Tabel 18. Hal ini terjadi karena kadar Cd air kali yang tergolong tinggi pada periode tersebut Gambar 45 sehingga meningkatkan laju penambahan Cd pada ikan air tawar pada periode enam bulan kedua setiap tahunnya Gambar 46. Tabel 18. Data perilaku kadar Cd ikan air tawar tahun 2003-2004 Cd Ikan Air Tawar ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,0047 0,0041 Pebruari 0,0092 0,0082 Maret 0,0135 0,0122 cxxv April 0,0176 0,0161 Mei 0,0216 0,0199 Juni 0,0257 0,0238 Juli 0,0043 0,0040 Agustus 0,0088 0,0083 September 0,0136 0,0130 Oktober 0,0192 0,0184 Nopember 0,0267 0,0261 Desember 0,0307 0,0302 Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Cd ikan air tawar meningkat dari tahun ke tahun insert Gambar 45 dan lebih tinggi daripada kadar Hg ikan air tawar. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd ikan air tawar siap panen meningkat 0,0097 ppm dalam waktu 50 tahun Cd awal = 0,0249 ppm; Cd periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0346 ppm, sedangkan kadar Hg hanya meningkat 0,0079 ppm. Perilaku meningkat kadar Cd ikan tawar ini dapat disebabkan oleh perilaku meningkat kadar Cd air kali 0,0029 ppm dalam waktu 50 tahun dan sifat Cd yang lebih mudah berinteraksi dengan logam lainnya. Menurut Darmono 1995, di dalam tubuh organisme Cd dapat berinteraksi dengan Fe, Zn, Se, Mn, Cu, dan Ca, sedangkan hanya berinteraksi dengan Se dan Cr. Tahun Penambahan_Cd_pada_Ikan 1 Penurunan_Cd_Ikan_krn_Ditangkap 2 Cd_Ikan_Air_Tawar 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.00 0.10 Gambar 46. Perilaku penambahan Cd ikan air tawar, penurunan Cd ikan air tawar, dan kadar Cd ikan air tawar Bila dibandingkan dengan baku mutu Cd bahan pangan maks. 1 ppm menurut Kep. DITJEN POM DEPKES RI No. 03725BSK1989, maka dengan bertambahnya waktu kadar Cd ikan air tawar jauh di bawah baku mutu tersebut. cxxvi Hasil simulasi model menunjukkan kadar Cd tertinggi ikan air tawar sampai tahun 2053 sekitar 0,0346 ppm. 4.2.11. Model Penyebaran Pb pada Air Kali Simulasi model penyebaran Pb pada air kali menunjukkan perilaku tahunan kadar Pb meningkat lambat mulai pertengahan periode enam bulan pertama dan kemudian meningkat sangat signifikan pada periode enam bulan kedua dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan September-Nopember Gambar 47. Sebagaimana dua logam berat lainnya yang diteliti, perilaku meningkat kadar Pb yang sangat signifikan tersebut terjadi karena indeks hari tidak hujan pada periode tersebut Gambar 24 dan Tabel 11 relatif sangat tinggi curah hujan = 13,27 mm dibandingkan periode lainnya. Tahun ppm Hg_Air_Kali 1 Cd_Air_Kali 2 Pb_Air_Kali 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 Tahun Pb Air Kalippm 2003 2011 2019 2027 2035 2043 2053 0.01 0.03 Gambar 47. Perilaku kadar Pb air kali dibandingkan dengan perilaku kadar Hg dan Cd air kali Bila dikaji lebih teliti, perilaku fluktuasi kadar Pb air kali lebih mirip dengan perilaku fluktuasi kadar Hg, sedangkan dengan perilaku fluktuas i kadar Cd agak sedikit berbeda. Kondisi ini menunjukkan cxxvii bahwa reaksi Pb air kali terhadap perubahan komposisi air kali termasuk oleh fluktuasi curah hujan hampir sama dengan reaksi Hg dan berbeda dengan reaksi Cd. Namun dari segi kestabilan, perilaku kadar Pb dan Cd relatif lebih stabil daripada kadar Hg air kali. Hal ini terlihat pada Gambar 47. Tabel 19. Data perilaku kadar Pb air kali tahun 2003-2004 Pb Air Kali ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,0110 0,0129 Pebruari 0,0107 0,0112 Maret 0,0106 0,0108 April 0,0113 0,0115 Mei 0,0119 0,0119 Juni 0,0131 0,0131 Juli 0,0140 0,0141 Agustus 0,0151 0,0152 September 0,0163 0,0163 Oktober 0,0277 0,0279 Nopember 0,0113 0,0116 Desember 0,0124 0,0125 Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Pb air kali juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun dengan lebih signifikan dibandingkan kadar Hg dan kurang signifikan dibandingkan kadar Cd air kali insert Gambar 47. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Pb air kali meningkat 0,0013 ppm dalam waktu 50 tahun Pb awal = 0,014 ppm; Pb rata -rata tahun 2053 = 0,0153 ppm, sedangkan kadar Hg dan Cd air kali berturut-turut dapat meningkat berturut -turut 0,0012 ppm dan 0,0029 ppm dalam waktu 50 tahun. Hal ini terjadi karena pertumbuhan industri 5,32 per tahun Gambar 24 dan penambahan Pb air kali yang umumnya lebih tinggi daripada pendistribusiannya kembali misal pengendapan Pb di dasar kali. Moore dan Ramamoorthy 1984 menyatakan pengendapan Cd dapat terhambat bila air mengandung nitrat, cxxviii karena nitrat dapat berikatan dengan Cd membentuk garam yang mudah larut air. Data menunjukkan kadar nitrat air Kali Cakung Dalam cukup tinggi, yaitu 13 ppm. Bila dibandingkan dengan baku mutu Pb air golongan C max. 0,03 ppm menurut PP RI No. 82 tahun 2001 Gambar 48, maka perilaku kadar Pb air kali untuk bulan tertentu mulai tahun 2017 ada yang melebihi baku mutu tersebut. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Pb tertinggi air kali tahun 2017 sekitar 0,0301 ppm Oktober. Hal ini seterusnya terjadi berulang pada periode enam bulan kedua setiap tahunnya. Bila dibandingkan dengan baku mutu Pb air pertanian max. 1 ppm menurut Shainberg dan Oster 1978 Gambar 48, perilaku kadar Pb air kali sangat jauh di bawah baku mutu tersebut kadar Pb tertinggi hingga tahun 2053 = 0,0321 ppm. Tahun ppm Pb_Air_Kali 1 Baku_Mutu_Pb_Air_Gol_C 2 Baku_Mutu_Pb_Air_Pertanian 3 Baku_Mutu_Pb_Air_Pembibitan_Ikan 4 Baku_Mutu_Pb_Air_Perikanan_II 5 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 5 Gambar 48. Perilaku kadar Pb air kali dibandingkan dengan perilaku baku mutu Pb air golongan C, air pertanian, air pembibitan ikan, dan air perikanan II Bila dibandingkan dengan baku mutu Pb air pembibitan ikan max. 0,01 ppm menurut DITJEN Budidaya DKP RI 2003 Gambar 48 dan baku mutu Pb air perikanan II max. 0,1 ppm menurut O -FISH 2002 Gambar 48, maka sejak awal tahun 2003 perilaku kadar Pb air kali melebihi baku mutu air pembibitan ikan dan masih di bawah baku mutu Pb air perikanan IIperikanan air deras. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kadar Pb menjadi parameter kritis bagi usaha pembibitan ikan.

4.2.12. Model Penyebaran Pb pada Air Tanah

cxxix Kadar Pb air tanah juga menunjukkan perilaku tahunan yang menurun lambat mulai periode enam bulan pertama sampai pertengahan periode enam bulan kedua, dan kemudian meningkat sangat signifikan Gambar 49. Hal ini terjadi dipengaruhi oleh perilaku kadar Pb air kali Gambar 47 dan indeks hari tidak hujan yang fluktuatif dari bulan ke bulan Gambar 24. Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Pb air tanah meningkat lebih signifikan dari tahun ke tahun dibandingkan perilaku kadar Hg dan Cd air tanah. Hasil simulasi menunjukkan kadar Pb air tanah meningkat 0,19150 ppm dalam waktu 50 tahun Pb awal = 0,0009 ppm; Pb rata-rata tahun 2053 = 0,19240 ppm, sedangkan kadar Hg dan Cd air kali berturut-turut 0,01808 ppm dan 0,08771 ppb dalam waktu 50 tahun. Hal ini dominan disebabkan perilaku tanah yang lama menguraikan Pb Gambar 50 akibat batas toleransi tanah dalam mengurai Pb 0,003 ppm yang relatif tinggi daripada Hg 0,0003 ppm dan Cd 0,0007 ppm seperti yang dinyatakan oleh Peterson dan Alloway 1979; Koppe 1980; dan Pande dan Das 1980. Tahun ppm Pb_Air_Tanah 1 Hg_Air_Tanah 2 Cd_Air_Tanah 3 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.000 0.005 0.010 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 Tahun Pb Air Tanah ppm 2,010 2,030 2,050 0.00 0.15 Gambar 49. Perilaku kadar Pb air tanah dibandingkan dengan perilaku kadar Hg dan Cd air tanah Perilaku tanah yang lebih lama menguraikan Pb menurut Soepardi 1983 juga disebabkan kemampuan Pb berasosiasi dengan unsur lain membentuk garam, misal PbS dan asosiasi lain dengan Zn, Fe, dan Ag. Pada garam-garam tersebut, Pb terikat kuat, sehingga mempercepat cxxx kejenuhan penguraiannya oleh tanah dibandingkan kejenuhan penguraian Cd dan Hg oleh tanah Gambar 51. Tahun Pb_Air_Tanah 1 Lama_Penguraian_Pb_oleh_Tanah 2 Hg_Air_Tanah 3 Lama_Penguraian_Hg_oleh_Tanah 4 Cd_Air_Tanah 5 Lama_Penguraian_Cd_oleh_Tanah 6 2,010 2,020 2,030 2,040 2,050 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 Gambar 50. Hubungan kadar Pb, Hg, dan Cd air tanah dengan lama penguraian Pb, Hg, dan Cd oleh tanah Tabel 20. Data perilaku kadar Pb air tanah tahun 2003-2004 Pb Air Tanah ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,00068 0,00217 Pebruari 0,00050 0,00201 Maret 0,00031 0,00185 April 0,00017 0,00173 Mei 0,00005 0,00163 Juni 0,00001 0,00160 Juli 0,00002 0,00164 Agustus 0,00012 0,00175 September 0,00040 0,00205 Oktober 0,00185 0,00352 Nopember 0,00226 0,00398 Desember 0,00220 0,00396 cxxxi Tahun Penguraian_Pb_oleh_Tanah 1 Penguraian_Hg_oleh_Tanah 2 Penguraian_Cd_oleh_Tanah 3 2003 2006 2009 2012 2015 2018 2021 2024 2027 2030 2033 2036 2039 2042 2045 2048 2053 0.0000 0.0005 0.0010 0.0015 0.0020 0.0025 0.0030 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Gambar 51. Perilaku penguraian Pb dibandingkan dengan perilaku penguraian Hg dan Cd oleh tanah Perbandingan perilaku kadar Pb air tanah hasil simulasi terhadap beberapa baku mutu pemanfaatan dengan bertambahnya waktu ditunjukkan pada Gambar 52. Berdasarkan Gambar 52 tersebut, maka secara permanen mulai bulan September tahun 2007 kadar Pb air tanah 0,0101 ppm telah melebihi baku mutu Pb air minum max. 0,01 ppm menurut Kep. MENKES RI No. 907 MENKESSKVII2002 dan mulai bulan Oktober tahun 2018 kadar Pb air tanah 0,0505 ppm telah melebihi baku mutu Pb air bersih max. 0,05 ppm menurut Kep. MENKES RI No. 416MENKESPERIX1990. Bila sebelum waktu tersebut tidak ada parameter lain yang melebihi baku mutu, maka kadar Pb menjadi parameter kritis pemanfaatan air tanah untuk sumber air minum dan air bersih. Tahun ppm Pb_Air_Tanah 1 Baku_Mutu_Pb_Air_Minum 2 Baku_Mutu_Pb_Air_Bersih 3 2,004 2,005 2,006 2,007 2,008 2,009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Gambar 52. Perilaku kadar Pb air tanah dibandingka n dengan perilaku baku mutu Pb air minum dan air bersih

4.2.13. Model Penyebaran Pb pada Tanaman Padi dan Gabah

cxxxii Simulasi model penyebaran Pb pada tanaman padi dan gabah tersebut ditunjukkan pada Gambar 53. Berdasarkan Gambar 53, perilaku tahuna n kadar Pb tanaman padi dan gabah naik -turun dua kali setiap tahun dengan nilai tertinggi dicapai antara bulan Mei-Juni periode enam bulan pertama dan bulan Nopember-Desember periode enam bulan kedua. Tahun ppm Pb_Tanaman_Padi 1 Pb_Gabah 2 Pb_Air_Kali 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.000 0.015 0.030 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 Gambar 53. Perilaku kadar Pb tanaman padi dan gabah dibandingkan dengan perilaku kadar Pb air kali Tabel 21. Data perilaku kadar Pb tanaman padi dan kadar Pb gabah tahun 2004 Pb Tanaman Padi ppm Pb Gabah ppm Januari 0,0034 0,0113 Pebruari 0,0035 0,0017 Maret 0,0066 0,0034 April 0,0095 0,0067 Mei 0,0127 0,0115 Juni 0,0159 0,0178 Juli 0,0036 0,0080 Agustus 0,0038 0,0018 September 0,0079 0,0037 Oktober 0,0123 0,0077 Nopember 0,0196 0,0138 Desember 0,0228 0,0236 cxxxiii Peningkatan kadar Pb tanaman padi maupun gabah tersebut selama pemeliharaan meningkat cepat. Hasil simulasi menunjukkan kadar Pb tanaman padi pada periode enam bulan kedua tahun 2004 meningkat 0,0190 ppm dari 0,0038 ppm waktu tanam menjadi 0,0228 ppm waktu panen dengan akumulasi Pb gabah siap panen 0,0236 ppm. Peningkatan ini lebih tinggi daripada peningkatan kadar Hg maupun Cd tanaman padi dan gabah yang dipengaruhi oleh perilaku tanaman padi dan sifat Pb dalam penyerapannya. Tanaman padi dapat menyerap Pb melalui udara Darmono, 1995 dan Lepp, 1981, disamping melalui air kali yang menjadi sumber irigasinya. Kadar Hg tanaman padi maupun gabah yang siap panen pada periode enam bulan kedua cenderung lebih tinggi daripada periode enam bulan pertama. Hasil simulasi model untuk tahun 2004 menunjukkan kadar Pb tanaman padi dan gabah siap panen pada periode enam bulan kedua berturut-turut 0,0228 ppm dan 0,0236 ppm, sedangkan pada periode enam bulan pertama berturut-turut 0,0159 ppm dan 0,0178 ppm Tabel 21. Bila Pb dari udara stabil, hal ini dominan disebabkan oleh kadar Pb air kali pada periode enam bulan kedua yang cenderung lebih tinggi Gambar 53. Berdasarkan Gambar 53 dan Tabel 21, kadar Pb gabah siap panen cenderung lebih tinggi daripada kadar Pb tanaman padinya. Hal ini antara lain disebabkan oleh karbohidrat gabah yang cenderung lebih tinggi, sedangkan karbohidrat menurut Vernberg and Vernberg 1974 memberikan elektron untuk berikatan dengan ion logam termasuk Pb. Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Pb tanaman padi dan gabah cenderung meningkat dari tahun ke tahun insert Gambar 53. Hasil simulasi menunjukkan kadar Pb tanaman padi berbuah meningkat 0,0069 ppm dalam waktu 50 tahun Pb awal = 0,0192 ppm; Pb periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0261 ppm, dan kadar Pb gabah siap panen meningkat 0,0084 ppm dalam waktu 50 tahun Pb awal = 0,0171 ppm; Pb periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0255 ppm. cxxxiv Berdasarkan data tersebut, secara jangka panjang kadar Pb gabah meningkat lebih tinggi daripada kadar Pb tanaman padi, dan hal ini bertolak belakang dengan kadar Hg yang pada tanaman padi 0,0072 ppm lebih meningkat daripada gabah 0,0041 ppm. Untuk kadar Cd, peningkatannya hampir sama pada tanaman padi dan gabah dalam waktu 50 tahun. Perilaku tersebut merupakan kekhasan penyebaran Pb, Hg, dan Pb pada tanaman padi dan gabah. Bila perilaku kadar Pb gabah dibandingkan dengan baku mutu Pb bahan pangan max. 2 ppm menurut Kep. DITJEN POM DEPKES RI No. 03725B SK1989, maka dengan bertambahnya waktu gabah masih aman dikonsumsi. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Hg tertinggi gabah sampai tahun 2053 sekitar 0,0115 ppm. 4.2.14. Model Penyebaran Pb pada Ikan Air Tawar Pada ikan air tawar, perilaku tahunan kadar Pb secara umum terlihat mirip dengan perilaku tahunan kadar Hg dan Cd Gambar 54. Hasil simulasi pada Tabel 22 menunjukkan kadar Pb ikan air tawar selama masa pemeliharaannya pada periode enam bulan kedua tahun 2004 meningkat 0,0106 ppm dari 0,0082 ppm waktu bibit dilepas menjadi 0,0188 ppm waktu panen. Perilaku meningkat ini terjadi karena Pb juga mempunyai kemampuan mengakumulasi selama masa pemeliharaan. a Tahun ppm Pb_Ikan_Air_Tawar 1 Hg_Ikan_Air_Tawar 2 Cd_Ikan_Air_Tawar 3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 Tahun 2003 2010 2017 2024 2031 2038 2045 2053 0.000 0.010 0.020 Gambar 54. Perilaku penyebaran Pb dibandingkan dengan penyebaran Hg dan Cd pada ikan air tawar cxxxv Perilaku naik-turun kadar Pb ikan air tawar lebih menyerupai perilaku naik-turun kadar Hg ikan air tawar daripada perilaku naik -turun kadar Cd ikan air tawar Gambar 54. Kadar Pb kurang dapat mengakumulasi pada ikan air tawar meskipun pada air ka li kadar Pb tergolong tinggi Gambar 47. Hal dapat disebabkan oleh kemampuan Pb yang terbatas dalam berinteraksi atau menggantikan posisi logam-logam tertentu yang terdapat pada tubuh ikan. Menurut Darmono 1995, dalam tubuh organisme Pb berinteraksi dengan lima logam esensial Zn, Se, Cu, Ca, dan Cr, sedangkan Cd berinteraksi dengan enam logam esensial Fe, Zn, Se, Mn, Cu, dan Ca. Data lain menunjukkan jaringan ikan dapat menyerap 1 dari total Pb yang dimakan, sedangkan Cd diserap minimal 3 . Peningkatan kadar Pb ikan air tawar pada periode enam bulan kedua relatif lebih tinggi dibandingkan periode enam bulan pertama Gambar 54. Data Tabel 22 menunjukkan kadar Pb ikan air tawar siap panen pada periode enam bulan kedua 0,0188 ppm Desember , sedangkan pada periode enam bulan pertama hanya 0,0146 ppm Juni. Hal ini karena kadar Pb air kali yang tergolong tinggi setiap periode enam bulan kedua. Purwanti 1995 menyatakan bahwa Pb yang diakumulasi ikan air tawar ikan nila merah akan berta mbah bila kadar Pb perairan bertambah. Tabel 22. Data perilaku kadar Pb ikan air tawar tahun 2003-2004 Pb Ikan Air Tawar ppm Bulan 2003 2004 Januari 0,0027 0,0025 Pebruari 0,0050 0,0051 Maret 0,0073 0,0074 April 0,0096 0,0097 Mei 0,0120 0,0121 Juni 0,0144 0,0146 Juli 0,0026 0,0026 Agustus 0,0053 0,0053 September 0,0082 0,0082 Oktober 0,0112 0,0113 Nopember 0,0163 0,0164 cxxxvi Desember 0,0187 0,0188 Untuk rentang waktu beberapa tahun, perilaku kadar Pb ikan air tawar juga meningkat dari tahun ke tahun insert Gambar 54. Hasil simulasi model menunjukkan kadar Pb ikan air tawar siap panen meningkat 0,0056 ppm Pb awal = 0,0153 ppm; Pb periode enam bulan kedua tahun 2053 = 0,0209 ppm lebih rendah daripada peningkatan Hg 0,0079 ppm dan peningkatan Cd 0,0097 ppm dalam waktu 50 tahun. Terlepas dari ini, perilaku meningkat kadar Pb ini dominan disebabkan oleh perilaku meningkat kadar Pb air kali 0,0013 ppm dalam waktu 50 tahun dan sifat akumulasi Pb yang antar generasi. Bila hasil simulasi kadar Pb antara tahun 2003 – 2053 dibandingkan dengan baku mutu Pb bahan pangan max. 2 ppm menurut Kep. DITJEN POM DEPKES RI No. 03725BSK1989, maka kadar Pb ikan air tawar Pb tertinggi 0,0209 ppm masih jauh di bawah baku mutu tersebut. Hal ini menunjukkan ikan air tawar yang ditangkap masih aman dikonsumsi secara jangka panjang. Namun demikian, Pb air kali yang digunakan sebaiknya juga masuk baku mutu Gambar 48, sehingga tidak terjadi dekomposisi jaringan.

4.3. Model Perubahan Nilai Ekonomi Air Akibat Penyebaran Logam Berat pada Perairan Umum