Pendekatan dalam Penilaian Ekonomi Sumberdaya Alam

xliii 1. Banyaknya tujuan atau perkiraan yang ingin diukur. Jika yang dilakukan mempunyai tujuan ganda, maka sebaiknya menggunakan besaran-besaran dampak yang disarankan. 2. Konsep dan aspek yang ingin dinilai. Teknik penilaian ekonomi sumberdaya alam yang berbeda satu sama lain bersifat saling melengkapi dan bukan berkompetisi, karena teknik-teknik tersebut mengukur aspek yang berbeda. 3. Kebutuhan dan kepentingan pemakai hasil penilaian. Pemakai hasil penilaian memiliki preferensi tersendiri terhadap suatu teknik penilaian ekonomi tergantung biaya, waktu, dan tujuan. 4. Kepentingan masyarakat luas. Preferensi masyarakat luas terhadap sumberdaya alam harus dapat ditangkap maksimal dan setepat mungkin. Untuk itu perlu ditempuh jejak pendapat yang intensif dan memadai. 5. Perbandingan atau bobot antara biaya dengan nilai ekonomi dari penggunaan hasil penilaian. Perlu dipikirkan apakah keuntungan penggunaan hasil penilaian sebanding dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dalam kaitan dengan sumberdaya air, penilaian ekonomi perlu dilakukan karena : 1. Penilaian mengingatkan bahwa layanan sumberdaya air tidak gratis, tetapi mempunyai harga yang sering sekali tidak ditangkap oleh mekanisme pasar. 2. Penilaian memberikan isyarat bahwa sumberdaya air bersifat langka. 3. Penilaian menerjemahkan bahwa dampak pemanfaatan sumberdaya air untuk usaha pertanian, air bersih, air minum, dan lainnya menjadi nilai yang bisa dibandingkan dengan analisis biaya manfaat finansial dan ekonomi. 4. Penilaian memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang lebih adil karena metode ini mampu menghindari pertimbangan yang bersifat kualitatif dan tidak obyektif. 5. Penilaian mampu memberikan indikasi kerja ekonomi. 6. Penilaian memberikan arahan untuk kebijakan publik seperti pajak, subsidi, biaya konservasi, biaya pemulihan, biaya ganti rugi, dan pencegahan

2.9. Pendekatan dalam Penilaian Ekonomi Sumberdaya Alam

xliv Menurut Hufschmidt et al. 1983, pendekatan yang dapat digunakan dalam penilaian ekonomi suatu sumberdaya alam dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu pendekatan orientasi pasar dan pendekatan orientasi survai penilaian hipotesis. Kedua pendekatan ini dapat digunakan secara terpisah maupun secara bersamaan pada lingkup penilaian yang kompleks.

2.9.1. Pendekatan Orientasi Pasar

Pendekatan orientasi pasar mempunyai tiga bentuk penilaian, yaitu : a penilaia n ekonomi menggunakan harga pasar aktual atau barang jasa actual market based method, b penilaian biaya menggunakan harga pasar aktual terhadap input, dan c penilaian keuntungan menggunakan pasar pengganti surrogate market-based method. Penilaian ekonomi menggunakan harga pasar aktual mencakup perubahan nilai produksi change in productivity , dan metode kehilangan loss of earning method. Penilaian biaya menggunakan harga pasar aktual terhadap input mencakup pengeluaran biaya pencegahan everted defensif expenditure , biaya penggantian replacement cost method, biaya proyek bayangan shadow project method, dan analisis efektivitas biaya. Penilaian keuntungan menggunakan pasar pengganti surrogate market-based method mencakup penggantian lingkungan dengan barang yang dapat dipasarkan, pendekatan nilai pemilikan dan pendekatan biaya perjalanan travel cost, pendekatan perbedaan upah wage differential method, penerimaan kompensasi, dan pendekatan lain terhadap nilai tambah.

2.9.2. Pendekatan Orientasi Survai

Pendekatan orientasi survai dilakukan secara hipotesis dengan bantuan kuesioner berupa: a pertanyaan langsung terhadap kemauan membayar willingness to pay dan b pertanyaan langsung terhadap kemauan dibayar willingness to accept. Pendekatan ini cukup efektif untuk menilai sumberdaya yang tidak dicerminkan langsung oleh kekuatan pasar. Hufschmidt et al. 1983, Munasinghe 1993, dan Pearce dan Moran 1994 menyatakan bahwa konsep dasar dari semua penilaian ekonomi adalah kesediaan membayar terhadap xlv sumberdaya alam atau jasa lingkungan yang diperoleh atau kesediaan menerima kompensasi akibat kerusakan lingkungan. Harga P Kurva permintaan Surplus konsumen Jumlah yang dibayar konsumen P’ Garis harga Jumlah barang Q Q’ Gambar 2. Kurva permintan individu Kurva Permintaan Marshal Menurut Davis dan Johnson 1987, kesediaan membayar dan surplus konsumen lebih sering digunakan sebagai ukuran untuk menentukan nilai sumberdaya. Darusman 1995 dan Widarti 1996 menambahkan bahwa teknik kesediaan membayar dan surplus konsumen banyak digunakan dalam menentukan nilai permintaan jasa hidrologi, nilai air untuk rumah tangga, dan nilai air untuk pertanian. Gambar 2 memperlihatkan perbedaan jumlah konsumsi dengan kesediaan membayar barang atau jasa. Untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi sumberdaya alam yang telah dirumuskan, digunakan perhitungan : a nilai nyata yang didasarkan kepada nilai pasar atau produktivitas, b nilai pasar ba rang substitusi pengganti atau komplementer pelengkap, dan c pendekatan yang menggunakan teknik survai.

2.10. Nilai Ekonomi Total