Kegunaan Logam Berat dalam Industri

xxx Menurut Darmono 1995 dan Lu 1995, dalam Hartanti, 1998, Cd merupakan logam berat yang paling beracun setelah Hg. Keracunan Cd dipengaruhi oleh unsur esensial lain Zn, Ca, Fe, Cu, dan Mn, protein, dan vitamin yang terdapat di dalam tubuh. Keracunan Cd terjadi karena sifat fisika dan kimia Cd yang hampir sama secara biologik dengan unsur-unsur esensial tersebut.

2.1.3. Sifat Fisika Kimia Timbal Pb

Menurut Reilly 1980, Pb termasuk golongan transisi IVA sistem periodik unsur yang mempunyai nomor atom 82, bobot atom 207,21, densitas 11,34 gcm 3 , mencair pada suhu 327,5 o C, dan mendidih pada suhu 1725 o C. Darmono 1995 menambahkan bahwa Pb mempunyai sifat tahan karat, reaktif, mudah dimurnikan, tekstur yang lunak, warna coklat kehitaman, dan dengan logam lain dapat membentuk campuran yang lebih bagus daripada logam murninya. Dalam kegiatan pertambangan, Pb sering berada dalam bentuk sulfida logam PbS dan biasanya disebut galena. Sifat kimia Pb lebih mirip dengan logam-logam kelompok alkali tanah divalen dibandingkan dengan logam-logam golongan transisi IVA lainnya. Sifat tersebut tidak berlaku bila Pb membentuk garam dengan halida, hidroksida, sulfat, dan fosfat, karena garam-garam Pb ini mempunyai kelarutan yang rendah Moore dan Ramamoorthy, 1984. Menurut Soepardi 1983, Pb selalu berasosiasi dengan unsur lain membentuk garam dan tidak terdapat secara murni. Pada limbah industri, Pb berasosiasi dengan Zn, Fe, Cd, dan Ag. Moore dan Ramamoorthy 1984 menambahkan bahwa Pb tidak berasosiasi dengan unsur dari golongan yang sama dan bila berikatan dengan ion nitrat dan asetat membentuk garam yang mudah larut air. Meskipun Pb lebih bersifat logam dibandingkan karbon dan silikon, tetapi cara pengendapannya pada tulang menyerupai karbon.

2.2. Kegunaan Logam Berat dalam Industri

xxxi Menurut Darmono 1995, Hg, Cd, dan Pb banyak digunakan dalam proses produksi suatu industri karena mempunyai sifat yang baik untuk pencampuran dan mudah disediakan dalam berbagai bentuk. Untuk keperluan industri, Hg, Cd, dan Pb dapat digunakan dalam bentuk logam murni, bahan anorganik maupun bahan organik. Goldwater dan Clarkson 1972, dalam Hutagalung, 1985 menyatakan bahwa Hg telah lama digunakan oleh manusia dalam hidupnya terutama dalam bentuk sinabar HgS pada industri sederhana pembuatan obat dan cat merah. Darmono 1995 menambahkan bahwa dalam perkembangannya, Hg banyak digunakan dalam pembuatan alat listrik terutama yang memproduksi lampu Hg, pembuatan baterai yang lebih awet dan tahan terhadap kelembaban. Disamping itu, Hg banyak digunakan pada industri klor alkali, industri berbagai jenis cat, keperluan kedokteran, dan keperluan perang. Pada industri klor alkali, Hg digunakan dalam pembuatan gas klor Cl 2 dan soda kaustik dengan proses elektrolisis dari garam NaCl untuk mengikat natrium dan membebaskan klor. Untuk keperluan kedokteran, Hg digunakan dalam bentuk kalomel Hg 2 Cl 2 sebagai obat pencahar dan dalam bentuk sublimat HgCl 2 encer sebagai desinfektan. Untuk keperluan perang, Hg digunakan dalam bentuk raksa fulminat sebagai bahan peledak Hutagalung, 1985. Moore dan Ramamoorthy 1984 menyatakan bahwa banyak industri di Amerika Serikat menggunakan Hg sebagai komponen utama produksi, antara lain industri farmasi, pestisida, cat, klor, soda kaustik, instrumen, saklar, pemancar, baterai, lampu, katalis, dan laboratorium. Penggunaan Hg untuk keperluan tersebut mencapai 2.051 ton pada tahun 1974 dan diproyeksikan mencapai 3.531 ton pada tahun 2005, sedangkan produksi Hg dunia mencapai 8.880 ton pada tahun 1974 dan 4,36 x 10 5 ton pada abad 21. Kisman et al. 1986 menyatakan bahwa Cd banyak digunakan pada industri kimia industri cat, zat warna, fotografi, karet, pupuk, pestisida, dan baterai, pelapis logam, dan campuran logam. Darmono 1995 menambahkan untuk fungsi sebagai pelapis logam, Cd sangat baik untuk melapisi pelat besi atau baja karena tahan karat dan melapisi Zn, sehingga kualitasnya lebih bagus. Untuk bahan campuran, Cd dalam bentuk garam dari asam lemah digunakan dalam xxxii pembuatan PVC dan plastik yang tahan radiasi dan oksidasi. Disamping itu, Cd di alam selalu dalam bentuk campuran dengan Zn dan Pb, sehingga untuk fungsi pencampuran dengan kedua logam tersebut relatif mudah. Lu 1995, dalam Hartanti, 1998 menyatakan bahwa Cd banyak digunakan dalam industri keramik, penyepuhan listrik, dan pembuatan alpaka. Untuk industri keramik, Cd sangat disukai karena tahan panas. Sifat ini juga sangat cocok untuk pembuatan enamel dan plastik yang awet. Moore dan Ramamoorthy 1984 menyatakan bahwa Pb termasuk logam tertua yang dikenal oleh manusia dan telah digunakan sejak abad pertengahan dalam pembuatan pipa, patri, cat, amunisi, dan keperluan bahan bangunan. Dibandingkan dengan Hg dan Cd, Pb lebih banyak digunakan. Darmono 1995 menambahkan, pipa yang ba nyak dibuat dari Pb adalah pipa aliran bahan, pipa air, dan pipa yang melapisi kabel dengan maksud menambah ketahanan terhadap karat. Untuk keperluan ini, Pb yang digunakan bersifat murni. Pada industri cat, Pb digunakan sebagai bahan pewarna. Dalam bentuk campuran, Pb banyak digunakan dalam pembuatan elektroda 93 Pb dari baterai kendaraan. Dalam bentuk PbO 2, Pb sangat baik untuk merangsang arus listrik. Campuran Pb juga digunakan dalam pembuatan bahan bakar dalam bentuk Pb tetraetil, industri percetakan tinta, dan pembuatan solder. Solder mengandung 50 – 95 Pb. Soepardi 1983 menyatakan bahwa Pb dari industri baterai, cat, zat pewarna, lampu, dan bahan bakar minyak berasosiasi dengan Zn, Fe, Cd, dan Ag di lingkungan. Terlepas dari hal ini dan bahayanya, Pb tetap digunakan karena beberapa kelebihannya terutama tahan terhadap karat, titik lebur yang rendah, dan bisa digunakan dalam bentuk campuran maupun murni. Moore dan Ramamoorthy 1984 menyatakan bahwa produksi Pb terus meningkat karena penggunaannya yang juga meningkat. Produksi sebanyak 9,6 x 10 6 ton pada periode 1900-1909 meningkat menjadi 34 x 10 6 ton pada periode 1970-1979. Di Amerika Serikat, penggunaan Pb sebanyak 993,4 ton pada tahun 1960 meningkat menjadi 1.239,6 ton pada tahun 1970.

2.3. Pencemaran Logam Berat di Perairan dan Biota Air