Struktur dan Perilaku Model 1. Struktur Model

xlviii kenyataan dengan seha rusnya keinginan; d identifikasi mekanisme atau cara- cara menutup kesenjangan; dan e analisis kebijakan tentang cara-cara yang dipilih untuk menutup kesenjangan mencapai kejadian yang diinginkan. Dalam kaitannya dengan alam, bangunan pemikiran yang sistemik model merupakan suatu gambaran abstrak tentang sistem dunia nyata dalam hal-hal tertentu. Model tentang penyebaran logam berat dapat menjadi gambaran abstrak tentang sistem penyebaran logam berat yang nyata dan ada di alam. Model yang baik menggambarkan dengan baik segi tertentu yang penting dari perilaku dunia nyata Manetcsh dan Park, 1977. 2.12. Struktur dan Perilaku Model 2.12.1. Struktur Model Secara umum, struktur model dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : struktur umpan balik positif , struktur umpan balik negatif, dan struktur osilasi. Menurut Djojomartono 2000, struktur umpan balik positif merupakan struktur model yang peubahnya mengumpan balik terhadap dirinya sendiri secara berkesinambungan untuk memperkuat pertumbuhan positive growth atau memperkuat penghancuran negative growth pada dirinya. Struktur umpan balik positif dicirikan oleh perilaku peubah yang meningkat atau menurun secara eksponensial. Variabel dasar dari struktur umpan balik positif ada dua, yaitu : a kea daan sistem level dan b aksi atau perbuatan rate . Proses di alam yang biasa mengikuti pola ini antara lain populasi penduduk, polusi, dan kecanduan obat. Struktur umpan balik negatif adalah struktur model yang menghasilkan pertumbuhan untuk mencapai tujuan goal directed baik ekplisit maupun implisit yang dicirikan oleh perilaku meningkat sampai maksimum atau menurun sampai mendekati nol Richardson, 1981. Variabel dasar dari struktur umpan balik balik negatif ada empat, yaitu : a tujuan atau ke adaan yang diinginkan goal, b keadaan sistem level, c perbedaan, dan d aksi atau perbuatan rate. Proses yang mengikuti struktur umpan balik positif adalah pengaturan diri self regulating, penyesuaian adaptation , keseimbangan equilibrium, dan pertahanan diri homeostatis. Proses di alam yang mengikuti pola ini antara lain xlix sistem termostat yang mempertahankan suhu ruangan, sistem penyediaan bahan kebutuhan, pengaturan suhu badan, dan gula darah normal Djojomartono, 2000 dan Muhammadi et al. , 2001. Struktur osilasi merupakan struktur model yang mengandung fungsi kelambatan respon yang panjang. Struktur osilasi mengambarkan perilaku saling ketergantungan diantara peubah yang berinteraksi yang disertai dengan kelambatan delay time. Secara matematis, model berstruktur osilasi merupakan model dengan fungsi sinus. Jika fungsi sinus diberikan rangkaian delay atau fungsi lainnya, maka pada suatu saat akan dicapai keadaan tunak steady state. Proses di alam yang mengikuti pola ini antara lain hubungan pemangsa dengan mangsa, dan matahari menyinari permukaan bumi Perry, 1991 dan Muhammadi et al. , 2001.

2.12.2. Perilaku Model

Perilaku model yang bisa terjadi dari penggunaan struktur model beragam, yaitu : eksponensial, asimptotik, sigmoid, koevolusi, atau fungsi sinus. Perilaku eksponensial terjadi pada model dengan struktur umpan balik positif. Perilaku asimptotik emergensi merupakan perilaku yang menunjukkan perubahan semakin kecil hingga mencapai steady state di puncak. Perilaku ini terjadi pada model struktur umpan balik negatif. Perilaku sigmoid kurva bentuk S merupakan perilaku yang terjadi karena adanya perubahan struktur umpan balik positif menjadi umpan balik negatif Muhammadi et al. , 2001. Perilaku koevolusi mirip dengan perilaku emergensi, tetapi di puncak tidak menuju steady state melainkan terus bergerak mencapai puncak yang lebih tinggi. Perilaku mirip fungsi sinus terjadi pada model struktur osilasi. Perilaku model tersebut juga dapat dijelaskan dengan istilah lain yang lebih mudah dimengerti dan berlaku umum, misalnya meningkat, menurun, linear, nonlinear, meningkat eksponensial, menurun dengan percepatan Djojomartono, 2000 dan Muhammadi et al. , 2001.

2.13. Analisis Model Dinamis