Tujuan Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

32

2.3.4 Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan pendidikan jasmani sering dituturkan dalam redaksi yang beragam, namun keragaman penuturan tujuan pendidikan jasmani tersebut pada dasarnya bermuara pada pengertian pendidikan jasmani itu sendiri. Sudah diuraikan di atas, bahwa pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan jasmani mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual. Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklarifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu : 1 Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan aktivitas- aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang physical fitness. 2 Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya. 3 Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efekif, efisien, halus, indah, dan sempurna skillful 4 Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan dalam diri siswa pada suatu kelompok atau masyarakat.Adang Suherman, 2000:22 33 Tujuan pendidikan jasmani setidaknya dipilih sesuai dengan pandangan yang mantap terhadap dorongan, ciri-ciri dan minat anak, serta potensi yang tersedia untuk mewujudkan tujuan tersebut. Sedangkan tujuan pendidikan jasmani, harus mampu menunjang tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya, misalnya, perkembangan pribadi anak yang utuh dan mandiri, setidaknya anak dirangsang mampu mengutarakan pendapat teman-temannya. Dilihat dari sudut pandang lain, mungkin tujuan tidak realistis dan idealis, tetapi demi untuk kualitas program yang akan mendorong anak untuk mencapai sesuatu yang setinggi-tingginya, maka tujuan tersebut dapat digunakan sebagai sasaran untuk dijangkau dan sekaligus memberi arahan bagi guru. 2.3.5Fungsi Penjasorkes Fungsi penjasorkes atau pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai berikut : 1 Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang serasi, selaras dan seimbang. 2 Meningkatkan perkembangan sikap, mental, sosial dan emosional yang serasi dan seimbang. 3 Memberikan kemampuan untuk menjelaskan manfaat pendidikan jasmani kesehatan dan memenuhi hasrat gerak. 4 Meningkatkan perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan dan syaraf. 5 Memberikan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani dan kesegaran. 34

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dengan variasi metode yang dimaksud adalah dengan menggunakan angket, wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Suharsimi Arikunto, 2006 : 160.

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian populasi karena seluruh subyek yang ada digunakan sebagai sampel. Kualifikasi subyek populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru Penjasorkes, Siswa SMPdi se- Kecamatan Gubug. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian Deskriptifkuantitatif, dengan metode yang digunakan angket atau kuesioner.Kuesioner yang digunakan termasuk angket tertutup, yaitu kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1995:177, sedangkan datanya menggunakan analisis deskriptif dengan persentase.

3.2 Variabel Penelitian

Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti