Hakekat Guru Penjasorkes Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

28 untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyi sasaran paedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis ketrampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap-mental-emosional- sportivitas-spiritual-sosial, serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

2.3.2 Hakekat Guru Penjasorkes

Sesuai dengan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa guru adalah unsur pendidik, merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional dibuktikan dengan 29 sertifikat pendidikan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab II Pasal 2. Guru pendidikan jasmani dimaknai sebagai tenaga professional dalam bidang pendidikan jasmani pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal. Guru tersebut yang memiliki tugas dan kewajiban merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan. Kompetensi guru pendidikan jasmani dapat dikelompokkan ke dalam empat komponen kompetensi, yakni kompetensi : kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial. 2.3.2.1 Penguasaan Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan kepribadiannya secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Guru merupakan tauladan atau panutan bagi peserta didik, sehingga kompetensi kepribadian merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai guru. 2.3.2.2 Penguasaan Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 30 2.3.2.3 Penguasaan Kompetensi Profesional Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran pendidikan jasmani secara luas, mendalam, dan actual melalui penguasaan substansi keilmuan dalam bidang studi pendidikan jasmani dan materi dalam kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah, yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 2.3.2.4 Penguasaan Kompetensi Sosial Kompetensi Sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 2.3.3 Tugas Guru Penjasorkes Tugas guru penjasorkes atau pendidikan jasmani secara nyata sangat kompleks antara lain: 2.3.3.1 Sebagai pengajar Guru pendidikan jasmani sebagai pengajar tugasnya adalah lebih banyak memberikan ilmu pengetahuan yang mempunyai dampak atau mengarah pada ranah kognitif peserta didik menjadi lebih baik atau meningkat. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri, dan olahragaaktivitas di alam terbuka para peserta didik mendapatkan banyak pengetahuan bagaimana hakikat masing-masing materi. 31 2.3.3.2 Sebagai pendidik Guru pendidikan jasmani sebagi pendidik tugasnya adalah lebih banyak memberikan dan menanamkan sikap atau afektif ke peserta didik melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri, dan olahragaaktivitas di alam terbuka para peserta didik ditanamkan sikap, agar benar-benar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur dengan unsur-unsur sikap : tanggung jawab, jujur, menghargai orang lain, ikut berpartisipasi, rajin belajar, rajin hadir, dan lain-lain. 2.3.3.3 Sebagai pelatih Guru pendidikan jasmani sebagai pelatih tugasnya adalah lebih banyak memberikan keterampilan dan fisik yang mempunyai dampak atau mengarah pada ranah fisik dan psikomotorik peserta didik menjadi lebih baik atau meningkat. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri, dan olahragaaktivitas di alam terbuka para peserta didik fisik dan keterampilan gerak yang baik. 2.3.3.4 Sebagai pembimbing Guru pendidikan jasmani sebagai pembimbing tugasnya adalah lebih banyak mengarahkan kepada peserta didik pada tambahan kemampuan para peserta didiknya. Sebagai contoh : membimbing baris berbaris, petugas upacara, mengelola UKS, mengelola koperasi, kegiatan pecinta alam, dan juga membimbing peserta didik yang memiliki masalah atau khusus. http:wiliandalton.blogspot.com200902guru-pendidikan-jasmani- profesional.html 32

2.3.4 Tujuan Pendidikan Jasmani