Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Prinsip pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

17

2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP

2.2.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kompetensi adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasinal Pendidikan BNSP.E.Mulyasa, 2007:19-20. KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1, dan 2 sebagai berikut. E Mulyasa, 2007:20 1 Pengembangan kurikulum mengacu pada standart nasional pendidikanuntuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2 Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. 18

2.2.2 Prinsip pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Menurut E Mulyasa, 2007:247-248 Pelaksanaan KTSP, sedikitnya harus memperhatikan tujuh prinsip sebagai berikut : 1 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2 Kurikulum didasarkan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: 1 belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, 2 belajar untuk memahami dan menghayati, 3 belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4 belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan 5 belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 3 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4 Kurikulum dilaksanakan di dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tutwuri handayani, ing madya mangun karso, ing ngarso sung tulada di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan mmberikan contoh dan teladan. 19 5 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. 6 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh kajian secara optimal. 7 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Ketujuh prinsip di atas harus diperhatikan oleh para pelaksana kurikulum guru, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.

2.2.3 Komponen kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan