Boneka Harimau, Gajah dan Kuda

Gambar 4: Bentuk Naga Gotong saat arak-arakan foto Rieza Ardiningsih, 14 Maret 2013 Gerakan pengangkat Singa gotong dan Naga gotong lebih banyak pada bagian kaki yang bergerak ke depan, ke belakang, dan ke samping. Gerakan kaki pemain rampak untuk menjaga keseimbangan Singa gotong dan Naga gotong. Gerakan badan yang lain hanya bergerak mengalun mengikuti iringan musik.

1.4 Boneka Harimau, Gajah dan Kuda

Gajah, Harimau dan Kuda merupakan hewan yang berukuran besar. Bentuk dalam kesenian Burok ini dibuat besar mirip dengan hewan aslinya. Gajah merupakan hewan yang memiliki belalai panjang, Harimau merupakan hewan yang menyeramkan dengan gigi taringnya, dan Kuda merupakan hewan yang biasa dinaiki orang. Ketiga hewan itu dibentuk dengan ukuran yang sama. Masing-msing hewan dimainkan oleh dua orang, sehingga jumlah pemain ada enam. Keenam pemain yang berada dalam boneka hewan-hewan tersebut sudah mengenakan kostum yang berbentuk hewan-hewan lain. Hewan itu disebut dengan anakan yang berbentuk hewan Srigala berwarna hitam, banteng berwarna putih, Monyet berwarna hitam, Macan Kumbang berwarna putih, Kelelawar berwarna merah dan orange. Anakan ini akan keluar disaat boneka hewan-hewan tersebut dibunuh. Di dalam setiap boneka besar itu akhirnya akan keluar anakan yang dimainkan oleh para pemain Bedawang. Anakan yang keluar dari Macan yaitu Monyet dan Macan Kumbang, anakan yang keluar dari Gajah yaitu Banteng dan Kelelawar, anakan yang keluar dari Kuda hitam yaitu Srigala dan Kelelawar. Bentuk Gajah, Harimau dan Kuda berukuran sama seperti burok yang terbuat dari kertas dan aci yang dicat menyerupai hewan-hewan aslinya, dengan menggunakan cat kayu, warna abu-abu untuk Gajah, warna orange dengan garis- garis coretan hitam untuk Harimau dan warna hitam untuk Kuda. Gambar 5: Bentuk Boneka Gajah foto Rieza Ardiningsih, 14 Maret 2013 Bentuk belalai gajah dengan menggunakan gulungan kawat yang dibungkus kain sehingga belalainya selalu bergerak. Dominasi badan berwarna abu-abu dari belalai hingga ekor, hanya diberi aksesoris dengan kain berwarna merah muda untuk memperindah bentuh gajah. Gambar 6: Bentuk Boneka Kuda foto Rieza Ardiningsih, 14 Maret 2013 Bentuk Kuda yang wajahnya dicat menyerupai hewan Kuda, dengan seluruh badan berwarna hitam dan rambut menggunakan tali rafia berwarna hitam. Anakan hewan-hewan tersebut berbentuk hewan Monyet, Srigala, Kelelawang, dan Macan Kumbang dengan mengenakan topeng yang terbuat dari kayu nangka. Boneka hewan-hewan tersebut tidak banyak bergerak karena bentuk boneka menyerupi hewan-hewan, gerakan yang ada hanya gerak berjalan, berlari dan meloncat menyesuaikan iringan musik. Sesekali boneka hewan-hewan tersebut berlari menghampiri penonton agar penonton mersa ketakutan dan terhibur. Para pemain yang berada dalam boneka-boneka tersebut menari sesuai dengan iringan musik. Gambar 7: Bentuk boneka Harimau, cepot dan Buta raksasa foto Rieza Ardiningsih, 14 Maret 2013 Bentuk Harimau yang wajahnya dicat menyerupai wajah Harimau diperindah dengan menggunakan rambut terbuat dari tari rafia berwarna hitam, seluruh badan berwarna orange dengan diberi garis-garis hitam pada seluruh tubuhnya. Gerak dari anakan hewan-hewan tersebut lebih berpijak pada gerak pencak silat atau bela diri, karena isi dalam ceritanya yaitu pertarungan yang saling membunuh. Gerakan yang dimainkan para penari seperti permainan kaki, meroda, rol depan, split dan sebagainya. Semua gerakan ini tidak mengandung makna apapun, hanya menunjukan sebagian kecil ilmu bela diri. Wujud Gajah, Harimau dan Kuda tidak menggunakan riasan. Bentuk wajahnya hanya dicat untuk menyesusaikan bentuk wjah hewan aslinya. Para pemain yang ada di dalamnya juga tidak menggunakan riasan apapun, karena wajah akan ditutup dengan topeng-topeng hewan saat keluar dari boneka hewan-hewan yang besar. Pakaian atau kostum para pemaian menggunakan kain yang menutup badan dari leher hingga kaki dengan warna masing-masing anakan hewan tersebut.

1.5 Penari Simbah Dancer