Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

pertunjukan kesenian Burok yang mewujudkan sebuah gerak dan lamanya pertunjukan, yang terbentuk sebuah bentuk pertunjukan dengan struktur koreografi yang sudah teratur. 3. Melakukan interpretasi berdasarkan konsep dan latar belakang sosial budaya, konteks pertunjukan, gaya dan genre, tema isi tarian, dan interprestasi spesifik. Peneliti mencari data selengkap-lengkapnya dan mencoba memahami seperti apa latar belakang sosial budaya masyarakat Desa Banjarlor, gaya dan ganre kesenian Burok “Nada Buana”, tema isi kesenian Burok “Nada Buana dan konsep interpretasi spesifik. 4. Melakukan evaluasi berdasarkan : a. Nilai-nilai yang berlaku di dalam kebudayaan dan masyarakat pendukung kesenian Burok; b. Nilai-nilai khusus yang terkait dengan gaya dan genre, isi dan pesan pada kesenian Burok; c. Konsep-konsep spesifik kesenian Burok yang mencakup efektivitas koreologi dan efektivitas pertunjukan.

3.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Guna menjamin keabsahan data yang diperoleh maka peningkatan validitas datanya dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi yang digunakan oleh peneliti menggunakan triangulasi sumber atau data yang mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda dan juga menggunakan triangulasi metode yaitu penggalian data sejenis dengan metode pengumpulan data berbeda. Menurut Sugiyono 2009: 366, uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility validitas internal, transferability validitas eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability objektivitas. 3.6.1 Kepercayaan Credibility Sugiyono 2009:368 menjelaskan bahwa kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian antara lain dilakukan dengan ; a perpanjangan pengamatan, berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin akrab, terbuka saling percaya sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi; b peningkatan ketekunan dalam penelitian, berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka akan dapat direkam secara pasti dan sistematis; c triangulasi, diartikan sebagai pengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu; d diskusi dengan teman sejawat, seperti lewat diskusi, peneliti berdiskusi dengan pelaku seni yang menyangkut dalam penelitian; e analisis kasus negatif, berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya; f member check, adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. 3.6.2 Keteralihan Transferability Transferability merupakan validitas eksteranal yang menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian populasi dimana sampel tersebut diambil, untuk memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan harus diberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya Sugiyono 2009: 376. 3.6.3 Reliabilitas Dependability Penelitian kualitatif, uji dependabilityi dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian Sugiyono 2009: 377. Pada cara nonkualitatif, reliabilitas ditunjukan dengan jalan mengadakan replikasi studi, jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai Moleong 2006:325. 3.6.4 Objektifitas Confirmability Sugiono 2009: 377-388 menjelaskan bahwa penelitian dikatakan objektivitas bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang, dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan, bila hasilpenelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN