Bagian ini dimaksudkan membuka pertunjukan dan menarik para penonton atau masyarakat berdatangan ketempat pertunjukan dan tertarik untuk melihat,
yang terdiri dari:
1.1 Tari Simbah Dancer, merupakan tari pembuka pertama yang ditarikan oleh 6-
8 penari pria. Para penari menari dengan iringan musik dangdut dan bergerak rampak sesuai irama musik.
2. Inti pertunjukan
Pada bagian inti banyak yang ditampilkan dalam pertunjukan, yang di
dalamnya terdapat kesenian lain, diantaranya :
2.1 Tari Kuda Lumping, tarian yang ditarikan oleh empat penari wanita dengan
menggunakan properti jaranan. Sebelum menari para penari dimasukin roh oleh Malim Pawang, berakhirya tarian setelah selesainya satu lagu dan
Malim pun menyadarkan para penari. 2.2
Barongsai, pada bagian ini menampilkan dua Barongsai berwarna merah dan biru yang setiap Barongsai dimainkan oleh dua pemain. Barongsai merupakan
kesenian tradisional masyarakat Cina Tionghoa, dalam kesenian Burok, Barongsai sebagai pelengkap pertunjukan.
2.3 Singa Gotong dan Naga Gotong, pada penampilan ini terdapat satu bentuk
Singa Gotong dan dua Naga Gotong yang diangkat oleh empat orang. Singa Gotong dan Naga Gotong ini untuk dinaiki oleh para penonton, biasanya
dinaiki oleh anak-anak kecil dari saudara yang punya hajat. 2.4
Burok, penampilan Burok ini yang paling utama dan dinantikan oleh para penonton karena bentuknya unik yaitu boneka berbentuk hewan kuda tetapi
berkepala putri cantik yang memiliki sayap dan ekor. Setiap Burok dimainkan oleh dua orang pemain yang bergerak sesuai iringan musik dengan berbagai
gerakan, setelah bergerak dengan aktrasinya Burok dinaiki satu anak sehingga gerakan burok pun lebih tenang dari yang sebelumnya.
2.5 Boneka-boneka besar Bedawang yang berwujud hewan. Boneka bedawang
tersebut berwujud Gajah, Harimau dan Kuda. Setiap hewan dimainkan oleh dua orang satu di depan dan satu dibelakangnya sama halnya dengan
Barongsai dan Burok. Pemain boneka Bedawang tersebut bergerak sesuai dengan iringan yang muncul bersamaan dengan Cepot. Pada penampilan ini
hanya menunjukan boneka yang lepas kendali seperti mengamuk dan cepot atau pun Buta Raksasa sebagai penenang hewan-hewan tersebut.
2.6 Arak-arakan, berlangsung ketika semua pertunjukan inti sudah ditampilkan.
Semua kesenian ikut arak-arakan bersama masyarakat umum atau penonton, arak-arakkan tersebut mengelilingi desa atau sesuai jalan yang dikehendaki
yang punya hajat. Selama arak-arakan menggunanakan musik tarling dangdut, panggung pun berjalan maju karena didorong, dibagian depan
panggung terdapat pemuda-pemuda penonton yang berjogedan sambil berjalan. Di depan panggung tersebut berurutan kesenian-kesenian yang tadi
sudah dipertunjukan, tetapi tidak secara urut sesuai urutan pertunjukan. Ramainya sebuah arak-arakan karna antusia penonton, penonton ikut berjalan
mengelilingi desa. Arak-arakan berlangsung hampir sekitar satu jam lebih, musik dangdut sebagai pengiring arak-arakan tersebut. Baik tua, muda dan
anak-anak yang menonton ikut mengelilingi desa, dimana penari kuda
lumping, Burok, Barongsai, boneka-boneka bedawang dan lainnya berjalan mengelilingi desa yang diikuti oleh para penonton atau masyarakat. Pemain
musik ada di bagian paling belakang yang bergerak diangkut oleh panggung berjalan yang ditarik dan didorong oleh anggota dan masyarakat.
3. Penutup Pertunjukan