1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Kehadiran PT Sol Sarulla Operational Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Pengaruh Kehadiran PT Sol Sarulla Operational Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam rangka:
a. Secara akademis, memperkaya refrensi dalam rangka pengembangan
konsep-konsep, teori-teori penulisan dan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu kesejahteraan sosial pada khususnya.
b. Mencari strategi pemikiran untuk memberi masukan kepada Perusahaan
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan memahami dan mengetahui isi yang terkandung dalam skripsi ini, maka diperlukan sistematika. Sistematika Penulisan secara garis
besarnya dikelompokkan dalam enam bab, dengan urutan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisih konsep dan
definisih operasional.
BAB III : METODE PENELITIAN
Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis
data.
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Berisikan tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi penelitian dan data-data yang berhubungan dengan objek yang
akan diteliti.
BAB V : ANALISIS DATA
Berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya.
BAB VI : PENUTUP
Berisikan tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan hasil penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Perusahaan 2.1.1 Pengertian Perusahaan
UU No.8 Tahun 1997, Pasal 1 1 : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh
keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI. Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Sebagai berikut:
• Menurut pendapat Kansil pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus
menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
• Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo pengertian perusahaan adalah adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-
sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
• Menurut pendapat Molengraaff Pengertian Perusahan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh
penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Pengertian perusahaan
disini tidak mempersoalkan tentang perusahaan sebagai badan usaha, namun
justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan usaha.
• Menurut pendapat Murti Sumarni pengertian Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
• Menurut pendapat Much Nurachmad Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun,
atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain atau usaha - usaha sosial dan usaha - usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain. http:id.shvoong.com
business – management management 2195095-pengertian -perusahaan diakses pada
tanggal 30 Maret pada pukul 16.00 WIB Adapun menurut Usman , 2000 : 54 bahwa perusahaan merupakan salah
satu bentuk usaha yang mencari suatu keuntungan atau laba, baik yang bergerak bidang dalam usaha perdagangan, bergerak dalam bidang usaha produksi barang,
dan bergerak dalam bidang usaha jasa dan memiliki suatu struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan atau pegawai. Jadi suatu usaha yang tidak
memiliki struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan, tidak dapat disebut sebagai perusahaan.
2.1.2 Jenis Perusahaan
Terdapat 3 tiga jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong
dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang
konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya. 2.
Perusahaan Dagang Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini
tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah
Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya. 3.
Perusahaan Jasa Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat
mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan sebagainya.
2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya terdapat 3 tiga bentuk perusahaan yang berbeda, yaitu perusahaan perorangan, perusahaan persekutuan, dan perusahaan perseroan.
Masing-masing bentuk perusahaan ini memiliki kelemahan dan keunggulan
masing-masing. Jenis-jenis perusahaan meliputi : 1.
Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk
ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang terbatas pada harta
milik pribadi. 2.
Perusahaan Persekutuan Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, masing-
masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja,
tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan. 3.
Perusahaan Perseroan Perusahaan perseroan Sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini
dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan
dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama bentuk perusahaan korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah sumberdaya keuangan
dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga pemegang saham perusahaan ini bisa perorangan, atau individu yang membeli saham perusahaan ini.
http:id.shvoong.com business –management management 2195095-jenis -
organisasi-perusahaan diakses pada tanggal 30 Maret pada pukul 16.20 WIB
2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan
Menurut Ariya . 2004 : 103 pembangunan dalam kehadiran Perusahaan mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi
masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana
dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak positif maupun negative. Dampak positif kehadiran merupakan kondisi perubahan
dalam masyarakat akibat adanya pembangunan Perusahaan yang memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi
sebelumnya. a.
Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan Kehadiran Perusahaan membawa pengaruh terhadap mata pencaharian
penduduk, dimana sebelum adanya Perusahaan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa
mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri dan sebagainya. Dengan dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha
yang lebih luas. Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis
juga mudah untuk di jangkau. b.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah kehadiran Perusahaan
telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat sebelum kehadiran Perusahaan lebih
banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat
dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran
biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang te rsedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya
sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya
dapat dimanfaatkan langsung oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan
menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagi
keluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai untuk menuju kota kecamatan atau kota kabupaten.
2. 2 Kesejahteraan Sosial 2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar
dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Permasalahan kesejahteraan sosial yang
berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh
pelayanan sosial dari negara. Akibatnya, masih ada warga negara yang mengalami
hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Menurut Kolle dalam Bintarto , kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan:
1. Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,
bahan pangan dan sebagianya; 2.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya;
3. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,
lingkungan budaya, dan sebagainya; 4.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup
masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat
produktivitas masyarakat. Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan
tingkat kesejahteraan antara lain :
1. Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,
2. Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan produksi
rumah tangga atau masyarakat,
3. Potensi regional sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur yang
mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan 4.
Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan pemasaran pada skala lokal, regional dan global.
http:perencanaankota.blogspot.com201201beberapa-konsep-tentang- kesejahteraan.html
diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 19.00 WIB
2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial
Berdasar Pasal 3 UU Nomor 112009, Penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan:
1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup
2. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian
3. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan sosial 4.
Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan 5.
Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan,
dan 6.
Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Pembangunan kesejahteraan sosial sebagaimana diatur dalam UU Nomor
11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan bermartabat, serta untuk memenuhi hak atas kebutuhan
dasar warga negara demi tercapainya kesejahteraan sosial, negara
menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial secara terencana, terarah, dan berkelanjutan
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
2. 3 Masyarakat 2. 3.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat sebagai terjemahan istilah society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata masyarakat sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas
yang interdependen saling tergantung satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda as among
different merchants, yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar
tidak saling menyakiti may subsist among different men, as among different merchants, from a sense of its utility without any mutual love or affection, if only
they refrain from doing injury to each other. Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta sistem atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena
kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat. Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentuk organisasi yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap
individu dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. http
:www.apapengertianahli.com201409pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli .html diakses pada 07 April 2015 pada pukul 20.30 WIB
2.3.2 Pembangunan Masyarakat
Pembangunan masyarakat pada dasarnya adalag proses perubahan menuju kondisi yang lebih baik, dan kondisi yang lebih baik tersebut pada umumnya
dinyatakan dalam bentuk peningkatan taraf hidup atau kesejahteraan Soetomo, 2010 : 25. Walaupun terdapat banyak rumusan tentang kesejahteraan, pada
dasarnya dapat dikatakan bahwa taraf hidup atau kesejahteraan akan meningkat apabila semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi.
Oleh sebab itu, perubahan dalam proses pembangunan masyarakat juga dapat berarti sebagai perubahan yang mengarah pada kondisi yang
memungkinkan semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi. Dilain pihak, dalam setiap masyarakat tersedia sumber daya yang memiliki potensi dalam rangka
pemenuhan kebutuhan tersebut. Sudah tentu agar sumber daya tersebut dapat secara efektif berdampak pada pemenuhan semakin banyak pemenuhan kebutuhan
dan dengan demikian berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan pendayagunaan atau mobilisasi untuk mengubah sumber daya potensial menjadi
aktual. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendayagunaan sumberdaya untuk lebih memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan
unsur pokok dari pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat, dimana mereka mampu mengindentifikasikan kebutuhan dan masalah secara bersama-sama. Ada juga yang mengartikan bahwa pembangunan
masyarakat adalah kegiatan yang terencana untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan meningkatkan partisipasi
masyarakat. Pakar lain memberikan batasan bahwa pembangunan masyarakat adalah
perpaduan antara pembangunan sosial ekonomi dan pengorganisasian masyarakat. Pembangunan sektor sosial ekonomi masyarakat perlu diwujudkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh organisasi dan
partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang secara terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
Adisasmita : 2010 : 31. Dalam setiap proses pembangunan masyarakat, terdapat tiga unsur
essensial yaitu, adanya proses perubahan, mobilisasi atau pemanfaatan sumber daya dan pengembangan kapasitas masyarakat. Ketiga unsur dapat disebut sebagai
konsep konsep pembangunan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis pemahaman dan penjelasan mengenai pembangunan masyarakat Soetomo : 2010
31
2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat
Dalam menilai kesejahteraan suatu masyarakat, maka tentu dibutuhkan berbagai standar sebagai pedoman, agar terdapat kejelasan dan batasan dalam
mengukur kesejahteraan dalam masyarakat, yaitu indikator kesejahteraan masyarakat. Badan Pusat Statistik menetapkan indikator kesejahteraan
masyarakat sebagai berikut: 1.
Kesehatan Dimana pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk
pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai
penempatan tenaga medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari angka harapan hidup masyarakat. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur seseorang maka
tingkat kesejahteraan dan kesehatan orang tersebut semakin baik pula.
Dapat dilihat juga dari jumlah lembaga-lembaga kesehatan didaerah tersebut. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam indikator ini
adalah angka kematian ibu, karena angka kematian ibu akan menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.
2. Pendidikan
Menjadikan masyarakat yang sehat dan sejahtera harus memiliki kecerdasan dan ketrampilan. Maka, indikator pendidikan sangat penting
dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari angka melek huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan
menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti gedung sekolah dan program-program pendidikan oleh
instansi terkait dengan kerjasama dengan masyarakat setempat. 3.
Ketenagakerjaan Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar
pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk
haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja.
4. Perumahan dan Lingkungan
Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan yang paling , mendasar dan penting.
Semakin banyak masyarakat yang telah mendapatkan listrik dan air bersih
maka produktivitas akan semakin tinggi pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi kriteria-
kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria tersebut antara lain adalah rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi
sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai tempat- tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi.
2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat
Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut:
1. Keluarga Pra Sejahtera Pra KS, yaitu keluarga-keluarga yang
belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya basic needs secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.
2. Keluarga Sejahtera I KS I, yaitu keluarga-keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya socio psychological needs,
seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera II KS II, yaitu keluarga-keluarga yang
disamping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya developmental
needs seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. 4.
Keluarga Sejahtera III KS III, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan pengembangan
keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan. 5.
Keluarga Sejahtera III Plus KS III Plus, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
http:www.garutkab.go.idpubstatic_menudetailsosbud_kesejahteraan_ sosial_kesejahteraan_masyarakat
Diakses Pada Tanggal 28 Maret 2015, pukul 20.30 WIB
2. 5 Kerangka Pemikiran
Perusahaan memang sering menjadi kontribusi bagi negara dalam melakukan perkembangan didaerah-daerah, melalui perusahaan juga dapat
meningkatnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar, dimana AMDAL Analisi Dampak Lingkungan yang merupakan dasar hukum bagi Perusahaan
yang diambil dari Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup ketentuan AMDAL dikatakan perusahaan sebagian besar
akan merekrut tenaga kerja lokal tertera Pasal 22 ayat 1 Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 yaitu : “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
rencana usaha danatau kegiatan”. Perusahaan PT SOL merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi yang ada di Kecamatan Pahae Juluh, dimana kehadiran perusahaan ini sangat diharapkan oleh masyarakat setempat untuk mampu memberikan
konstribusi dalam rangkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar, dimana indikator kesejahteraan masyarakat meliputi :
- Kesehatan
- Pendidikan
- ketenagakerjaan
- Perumahan dan Lingkungan
Melihat hal tersebut, kiranya perusahaan yang sangat dipercayakan oleh masyarakat setempat dapat sangat membantu masyarakat dalam memenuhi
kesejahteraan masyarakat disekitar, dan dapat juga melalui kontribusi perusahaan tersebut dapat menjadikan setiap keluarga sejahtera.
Maka dengan mengacu pada paparan diatas peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Pengaruh PT Sol Sarulla Operational Limitted Panas
Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara, untuk itu skematis kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
2. 6 Bagan Alur Pikir
Gambar 2.1
Masyarakat Pahae Juluh
PT. SOL
Kesejahteraan Masyarakat
Ketenagaker jaan
Perumahan dan
lingkungan Kesehatan
pendidikan
-
Pengaruh Positif
-
Pengaruh Negatif
2. 7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban masalah terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti benar melalui melalui data yang dikumpulkan. Hipotesis selalu
disajikan dalam bentuk statement yang secara menghubungkan secara eksplit maupun implisit satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya. Hipotesa
yang baik harus memenuhi dua kriteria. Pertama, hipotesa harus menggambarkan hubungan antara variabel-variabel. Kedua hipotesa harus memberikan petunjuk
bagaimana pengujian hubungan itu. Ini berarti bahwa variabel-variabel yang dicantumkan dalam hipotesa harus dapat diukur dan besar serta arah hubungan
antara variabel-variabel tersebut harus jelas singarimbun Effendi, 1985:22. Adapun hipotesa penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho :Tidak terdapat Pengaruh PT Sol Sarulla Operational
Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utar. H+
:Terdapat Pengaruh PT Sol Sarulla Operational Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di
Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
2. 8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2. 8.1 Definisi Konsep
Konsep adalah suatu makna yang berbeda di alam pikiran atau didunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang atau kata-
kata. Dengan demikian, konsep bukanlah objek gejala itu sendiri, konsep adalah
suatu hasil pemaknaan didalam intelektual manusia yang merujuk ke gejala nyata ke alam empiris Suyanto, 2005: 49
Untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang dijadikan objek penelitian, maka seseorang peneliti harus menegaskan dan
membatasi makna konsep-konsep yang diteliti. Peneliti berupaya menggiring pembaca hasil penelitian itu memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan
dan dimaksudkan oleh peneliti, jadi definisih konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian Siagian, 2011:
136138 Memahami pengertian mengenai konsep-konsep yang digunakan, maka
peneliti membatasi konsep-konsep yang digunakan, maka peneliti membatasi konsep-konsep yang digunakan sebagai berikut:
1. Yang dimaksud dengan Pengaruh adalah suatu akibat yang ditimbulkan
oleh suatu keadaan atau kondisi, dalam hal ini dilihat bagaimana pengaruh PT. SOL Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat .
2. Yang dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
3. PT Sarulla Sarulla Operation Limited SOL sebagai konsorsium
perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara
4. Yang dimaksud dengan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya. 5.
Yang dimaksud dengan Masyarakat adalah kumpulan dari sejumlah orang dalam suatu tempat tertentu yang menunjukkan adanya pemulihan atas
norma-norma hidup bersama walaupun di dalamnya terdapat berbagai lapisan atau lingkungan sosial.
2.8.2 Definisi Operasional
Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian dapat dikemukakan bahwa perumusan definisih operasional merupakan lanjutan dari perumusan
definisih konsep. Definisih konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang-tentang konsep, baik berupa objek peristiwa, maupun
fenomena yang diteliti, maka perumusan definisih operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian
dapat di observasi Siagian, 2011: 141. Adapun yang menjadi definisih operasional dalam Pengaruh Kehadiran PT
SOL Sarulla Operational Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara
di ukur melalui indikator sebagai berikut: 1.
Variabel Bebas X Variabel bebas atau disebut X adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang
menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua Namawi, 1998 : 57 . Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X adalah Pengaruh Kehadiran PT
SOL Sarulla Operational Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu.
2. Variabel Terikat Y
Variabel terikat atau disebut juga Y adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan dengan adanya
variabel bebas dan bukan adanya variabel lain Namawi, 1998 : 57. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel Y adalah Kesejahteraan Masyarakat,
dimana indikator kesejahteraan masyarakat terdiri dari sebagai berikut: •
Kesehatan Kesehatan, dalam pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk
pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai penempatan tenaga
medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari angka harapan hidup masyarakat. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur seseorang maka tingkat kesejahteraan dan kesehatan didaerah tersebut semakin
baik pula. Dapat dilihat dari jumlah lembaga kesehatan yang ada didaerah tersebut. Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah angka
kematian ibu, karena akan menunjukan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.
• Pendidikan
Yaitu indikator tingkat pendidikan yang dapat dilihat dari angka melek huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan
menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan
prasarana seperti gedung dan sekolah dan program-program pendidikan oleh instansi terkait dengan kerja sama masyarakat setempat.
• Ketenagakerjaan
Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat
dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah
partisipasi angkatan kerja. •
Perumahan dan Lingkungan Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu
upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu
kebutuhan yang paling , mendasar dan penting. Semakin banyak masyarakat yang telah mendapatkan listrik dan air bersih maka produktivitas akan semakin tinggi
pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah
rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi kriteria-kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria tersebut antara lain adalah rumah harus melindungi
dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci,
kakus dan kamar mandi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam
pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian eksplanatif, yang bertujuan untuk mencari atau meneliti sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada suatu arah
berdasarkan pada koefisien korelasi. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel
penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara variabel Singarimbun, 1981:45.
Penelitian eksplanatif memerlukan perencanaan. Perencanaan sangat diperlukan agar uraian tersebut benar-benar sudah mencakup seluruh persoalan
dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan yang tepat akan menunjukkan informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan. Berdasarkan metode
eksplanatif, penelitian digunakan dengan jenis penelitian sensus. Penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel
secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya yaitu data yang diperoleh di
lapangan, dikumpulkan, diolah serta dianalisis. Melalui penelitian ini penulis menganalisis Bagaimana Pengaruh Kehadiran PT Sol Sarulla Operational
Limitted Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
3.2 Lokasi Penelitian