partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang secara terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
Adisasmita : 2010 : 31. Dalam setiap proses pembangunan masyarakat, terdapat tiga unsur
essensial yaitu, adanya proses perubahan, mobilisasi atau pemanfaatan sumber daya dan pengembangan kapasitas masyarakat. Ketiga unsur dapat disebut sebagai
konsep konsep pembangunan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis pemahaman dan penjelasan mengenai pembangunan masyarakat Soetomo : 2010
31
2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat
Dalam menilai kesejahteraan suatu masyarakat, maka tentu dibutuhkan berbagai standar sebagai pedoman, agar terdapat kejelasan dan batasan dalam
mengukur kesejahteraan dalam masyarakat, yaitu indikator kesejahteraan masyarakat. Badan Pusat Statistik menetapkan indikator kesejahteraan
masyarakat sebagai berikut: 1.
Kesehatan Dimana pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk
pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai
penempatan tenaga medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari angka harapan hidup masyarakat. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur seseorang maka
tingkat kesejahteraan dan kesehatan orang tersebut semakin baik pula.
Dapat dilihat juga dari jumlah lembaga-lembaga kesehatan didaerah tersebut. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam indikator ini
adalah angka kematian ibu, karena angka kematian ibu akan menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.
2. Pendidikan
Menjadikan masyarakat yang sehat dan sejahtera harus memiliki kecerdasan dan ketrampilan. Maka, indikator pendidikan sangat penting
dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari angka melek huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan
menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti gedung sekolah dan program-program pendidikan oleh
instansi terkait dengan kerjasama dengan masyarakat setempat. 3.
Ketenagakerjaan Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar
pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk
haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja.
4. Perumahan dan Lingkungan
Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan yang paling , mendasar dan penting.
Semakin banyak masyarakat yang telah mendapatkan listrik dan air bersih
maka produktivitas akan semakin tinggi pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi kriteria-
kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria tersebut antara lain adalah rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi
sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai tempat- tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi.
2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat
Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut:
1. Keluarga Pra Sejahtera Pra KS, yaitu keluarga-keluarga yang
belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya basic needs secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.
2. Keluarga Sejahtera I KS I, yaitu keluarga-keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya socio psychological needs,
seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera II KS II, yaitu keluarga-keluarga yang
disamping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya developmental
needs seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. 4.
Keluarga Sejahtera III KS III, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan pengembangan