7
Sifat mekanis bambu hitam batang segar pada rata-rata kadar air 40 dan 17 adalah modulus patah MOR 106,6 Nmm
2
dan 84,3 Nmm
2
, kekuatan tekan sejajar serat 31,6 Nmm
2
dan 24,9 Nmm
2
, Kekuatan belah 9,77 Nmm
2
dan 6,64 Nmm
2
. Sifat mekanis untuk batang kering pada rata-kadar air 90 dan 16 adalah MOE 6960 Nmm
2
dan tidak ada data, MOR 60,9 Nmm
2
dan 86 Nmm
2
, tekan sejajar serat 28,2 Nmm
2
dan 32 Nmm
2
kekuatan belah 4,53 Nmm
2
dan 4,26 Nmm
2
Dransfield dan Widjaja 1995. Bambu ampel terdiri dari dua varietas yaitu varietas hijau yang digunakan
sebagai pagar, bangunan, dan juga industri mebel. Sedangkan varietas yang kuning umumnya digunakan sebagai tanaman hias. Berdasarkan informasi
penduduk, rebung dari bambu ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit liver Widjaja 2001.
2.3. Pemanfaatan Bambu Sebagai Bahan Bangunan
Bambu adalah tumbuhan yang batangnya berbentuk buluh, beruas, berbuku-buku, berongga, mempunyai cabang, berimpang dan mempunyai daun
yang menonjol. Bambu termasuk suku Gramineae dan memiliki potensi yang serbaguna bagi pemenuhan kehidupan manusia Albert et al. 1996.
Bambu sebagai konstruksi bangunan, terutama untuk rumah, sudah sedemikian maju, bahkan hampir di setiap daerah mempunyai kekhasan masing-
masing. Dengan demikian pamahaman masyarakat akan bambu dan konstruksi bangunan bambu tersebut sudah membudaya Mardjono 2005. Beberapa jenis
bambu banyak digunakan sebagai bahan bangunan pengganti kayu. Penggunaanya antara lain sebagai tiang, kuda-kuda, rangka atap dan langit-langit serta sebagai
tulang beton. Sebagai bahan bangunan yang memerlukan perhitungan beban, bambu perlu diketahui kekuatannya, karena hal ini menyangkut keamanannya
Surjokusumo dan Nugroho 1994. Penggunaan bambu sebagai bahan dasar untuk tujuan penggunaan konstruksi sangat terkait erat dengan sifat-sifat mekanisnya.
Berdasar hasil pengujian untuk beberapa macam contoh uji, sifat-sifat dasar bambu menunjukkan bahwa adanya kecenderungan peningkatan nilai hasil
pengujian dari bagian pangkal ke bagian ujungnya Nuriyatin 2000. Selain digunakan sebagai bahan bangunan, bambu juga dimanfaatkan
sebagai bahan mebel dan perkakas rumah tangga, sebagai bahan alat musik
8
tradisional, bahan baku kertas dan untuk sumpit. Pembuatan sumpit dari bambu terkenal di seluruh dunia terutama di kawasan pemukiman bangsa Cina, Jepang
dan Korea. Pengusahaan bambu untuk pembuatan sumpit mempunyai prospek yang cerah. Selain bagian batangnya, bambu dapat dimanfaatkan sabagai sayuran
dalam bentuk rebung. Bambu jenis-jenis tertentu rebungnya dapat dimakan karena kandungan gizinya cukup memadai sebagai sumber mineral dan vitamin Albert et
al . 1996.
2.4. Produk Bambu Komposit
Belakangan ini bambu mulai dipakai untuk membuat bambu lapis yang cukup menarik. Ternyata bambu cukup kuat sebagai bahan penyusun kayu lapis.
Hasi penelitian Kliwon dan Iskandar 1994, menunjukan keteguhan rekat bambu lapis tripleks dan multipleks telah memenuhi standar Indonesia dan Jepang.
Keteguhan tarik bambu lapis lebih tinggi daripada kayu lapis murni baik untuk arah sejajar maupun tegak lurus serat.
Produk bambu komposit tidak hanya digunakan sebagai bahan konstruksi sebagai lantai dan dinding saja, tetapi dapat juga digunakan untuk berbagai tujuan
khusus seperti mebel, peti kemas dan bak truk. Tujuan pengembangan papan bambu komposit adalah untuk memanfaatkan bambu sebagai bahan bangunan.
Untuk itu telah dikembangkan produk-produk panel sebagai bahan bangunan dengan bahan dasar bambu. Produk tersebut mempunyai sifat-sifat khusus yang
dapat digunakan pada sektor perumahan rumah sangat sederhana RSS, mempunyai keunggulan tertentu untuk pemakaian khusus dan untuk di ekspor
Subiyanto et al. 1994. Penelitian tentang pengembangan beberapa metode dalam memproses
bahan komposit dari bambu serta kajian strukturnya telah dilakukan oleh Nugroho 2000 dalam beberapa produk komposit yang dikenal sebagai Bamboo Zephyr
Board BZB, Bamboo Binderless Board BBB, Laminated Bamboo Lumber
LBL dan Bamboo Reinforced Composite Beam BRCB. Penelitian mengenai papan laminasi bambu tali sebagai inti dan kayu lapis
sebagai face dan back oleh Hendrawan 2005, menunjukan bahwa papan laminasi dengan jarak inti 0 cm memiliki nilai MOE yang paling tinggi, karena memiliki
inti bambu yang lebih rapat daripada papan laminasi dengan jarak inti yang lain.
9
Begitu pula dengan nilai MOR nya, semakin rapat jarak bambu inti, maka nilai MOR nya semakin tinggi. Hasil penelitian Purwito 2005 mengenai panel bambu
multi fungsi, diketahui bahwa hasil uji laboratorium kuat lentur dan tarik panel bambu cukup baik selain juga kedap suara. Kualitas panel akan lebih baik apabila
bambu yang akan dipakai, diawetkan terlebih dahulu sehingga panel akan tahan terhadap bubuk perusak kayu.
2.5. Produk Panel Sandwich