Potensi Sumberdaya Bambu di Indonesia Ex Wendl

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Potensi Sumberdaya Bambu di Indonesia

Di Indonesia bambu paling banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Bali dan Sulawasi. Oleh karena itu bambu telah lama dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena memegang peranan yang sangat penting dengan fungsi yang serba guna Sastrapraja et al. 1980. Di Indonesia diketahui terdiri atas 143 jenis bambu. Di Jawa di perkirakan hanya ada 60 jenis, diantaranya 16 jenis diperkirakan tumbuh juga di pulau-pulau lainnya; 26 jenis merupakan jenis introduksi, namun 14 jenis diantaranya hanya tumbuh di kebun Raya Bogor dan Cibodas. Dengan demikian jenis asli yang hanya tumbuh di Jawa ada 9 jenis, yang merupakan jenis endemik Widjaja 2001. Data potensi bambu di Indonesia secara nasional hampir tidak ada. Hasil penelitian Darmono 1963 dalam Sulthoni 1994 melaporkan bahwa rata-rata produksi bambu apus di Jawa Timur adalah 7,5 tonhatahun. Dengan hasil penelitian di Jawa Timur dapat diperkirakan bahwa potensi bambu di Indonesia cukup besar.

2.2. Krakteristik Bambu A.

Bambu Tali Gigantochloa apus J.A. dan J.H. Schultes Kutz Jenis bambu tali ditanam di seluruh Jawa, tetapi juga tumbuh liar di Taman Nasional Alas Purwo dan Meru Betiri. Bambu ini mempunyai rumpun yang simpodial, rapat dan tegak. Buluhnya mencapai ketinggian 22 cm, lurus, dan berwarna hijau. Percabangannya mencapai 1,5 m di permukaan tanah, terdiri atas 5-11 cabang, satu lateral lebih besar daripada cabang lainnya, ujung buluh melengkung. Buluh muda tertutup bulu coklat tersebar, tetapi luruh ketika sudah tua dan berwarna hijau; ruas panjangnya 20-60 cm, dengan diameter 4-15 cm, dinding tebalnya mencapai 15 mm. Pelepah buluh bambu ini tidak mudah luluh, tertutup bulu hitam atau coklat, kuping pelepah buluh seperti bingkai, tinggi 1-3 mm dengan bulu kejur panjangnya mencapai 7 mm; ligula menggerigi, tinggi 2-4 mm, gundul; daun pelepah buluh terkeluk balik, menyegitiga dengan pangkal sempit. Daunnya berukuran 13-49 x 2-9 cm, bagian bawah daun agak berbulu; r b m k t t G G k k kupin rata dengan Dran bambu adal mekanis unt MOR 102 kekuatan tek tanpa buku, tanpa buku segar, deng kering udar kering uda Gambar 1. Gambar 1. B b c Jenis kegunaanny dinding, lan kerajinan. D ng pelepah tinggi 2 mm nsfield dan lah 54,3 tuk batang b 2,0 Nmm 2 kan sejajar s , 37,5 Nmm ; kekuatan gan buku, ra tanpa buk ara. Bagia Bambu tali batang umum cabang berda s bambu in a yang berm ntai, langit-l Di Jawa Ba daun kecil d m Widjaja 20 Widjaja 19 batang seg berumur 3 segar, deng erat 24,0 N m 2 kering ud belah 7,68 7,47 Nmm ku; kekuata an-bagian G Gigantochlo m; 2 rebung aun; 5 dasar ni banyak d macam-macam angit dan at arat bambu dan membul 001. 995 menya gar dan 15 tahun masin gan buku, 7 Nmm 2 segar dara, dengan Nmm 2 se m 2 kering u an renggang Gigantochloa oa apus J.A muda; 3 da r daun; 6 ba diusahakan m, antara lai tap dan seba tali telah d lat, tinggi 1 atakan bahw 5,1 batan ng-masing a 71,5 Nmm 2 r, dengan bu n buku, 33,9 egar, dengan udara dengan g 294 Nmm a apus da A. J.H. Sch aun batang atang berbun oleh pendu in buluhnya agai bahan b dimanfaatkan -2 mm, gun wa rata-rata ng kering u adalah, Mod 2 segar, tan uku, 23 Nm 9 Nmm 2 ke n buku, 5, n buku, 7, m 2 segar, 2 apat dijelas hultes Kurz sisi abaxial nga uduk setemp untuk bahan baku dalam n sebagai b 4 ndul; ligula kadar air udara sifat dolus patah npa buku, mm 2 segar, ering udara 99 Nmm 2 65 Nmm 2 299 Nmm 2 skan pada : 1 dasar ; 4 pat karena n bangunan pembuatan bahan baku i r k B g t r b t d b G G industri pap Widjaja 200 Perba rimpang ata karena biji-b

B. Bambu

Bamb gundul ketik tumbuh di d rapat, buluhn berdimeter tertutup bulu dan membul Berd bambu hitam MOE 1504 Gigantochlo Gambar 2. B u d pan serat ba 01. anyakan ya au potongan biji jarang di Hitam Gig bu hitam me ka tua dan daerah kerin nya tegak de 6-8 cm dan u hitam sam lat. Daunnya dasarkan pen m untuk ket 45,73 Nmm oa atroviolac Bambu hitam umum; 2 dau daun; 5 bata ambu yang ang umum buluh. Perb itemukan Sa gantochloa a emiliki warn keungu-ung ng dan tanah engan tinggi n tebal dind mpai coklat d a berukuran nelitian Nur teguhan seja m 2 . Menurut cea dapat dij m Gigantoch un batang s ang berbunga diproduksi dilakukan p banyakan de astrapraja et atroviolacea na buluh yan guan. Bambu h berkapur. i mencapai 1 dingnya me dan mudah 20-28 x 2-5 ryatin 2000 ajar serat ada Dransfield jelaskan pad hloa atrovio sisi abaxial a oleh sebuah pada bambu engan biji be t al . 1980. ae ng kehitam-h u ini hanya Rumpunnya 15 cm. Panja ncapai 8 m luruh, kupin 5 cm dan gu 0 diketahui alah 37,79 N dan Widjaja da Gambar 2 lacea Widjaj ; 3 cabang b h pabrik di u tali yai elum pernah hitaman hing terdapat di a simpodial ang ruasnya mm. Pelepah ng pelepah b undul. bahwa sifa Nmm 2 dan a 1995 bag . aja: 1 dasar b berdaun; 4 5 Karawang itu dengan h dilakukan gga coklat, i Jawa dan tegak dan a 40-50 cm, h buluhnya buluh kecil at mekanis kekakuan gian-bagian batang dasar k t C d t t t t s y h k d W G Bamb ketika tua. tradisional J Widjaja 200

C. Bambu

Bamb di daerah ya tergenang a tumbuh tega tertutup bulu tegak atau a setiap ruas t yang lainny hijau, panjan 15-17 cm. P kuping pele dari bambu Widjaja 199 Gambar 3. B m b bu hitam ya Bambu ini Jawa Barat d 01. Ampel Bam bu ampel d ang sangat k air 2-3 bula ak dan tida u coklat hin agak berbuku terdiri atas a. Buluh mu ng ruasnya 2 Pelepah bulu pah buluh k ini berukur 95 bagian-b Bambu ampe muda; 2 dau berbunga; 6 ang muda be digunakan dan juga un mbusa vulga di tanam ham kering atau le an. Bambu ak terlalu ra ngga hitam. u-buku, deng 2-5 cabang uda berwarn 20-45 cm de uhnya mudah kecil, memb an 9-30 x bagian Bamb el Bambusa un batang si pseudospike erwarna hija sebagai ba ntuk industri aris Schrad mpir di semu embab atau ampel mem apat. Rebung Buluh bam gan percaban dimana sat na hijau men engan diame h luruh, tertu bulat dengan 1-4 cm dan busa vulgari vulgaris Sch isi abaxial; elet au dan berub ahan baku p mebel bilik

d. Ex Wendl

ua kota di pu dapat tumbu mpunyai rum gnya berwar mbu ini tingg ngan 1,5 m tu cabang le ngkilap atau eter 5-10 cm utup bulu hi n ujung mel n gundul. M is dapat dije hrader ex W 3 cabang b bah menjadi pembuatan k dan kerajin l ulau Jawa d uh juga di d mpun yang rna kuning ginya menca dari permuk ebih besar d u kuning ber m dan berdin itam hingga engkung ke Menurut Dran laskan pada Wendland : 1 berdaun; 4.; 6 i keunguan alat musik nan tangan dan tumbuh aerah yang simpodial, atau hijau apai 20 m, kaan tanah, dari cabang rgaris-garis nding tebal coklat tua, luar. Daun nsfield dan Gambar 3. rebung 5 batang 7 Sifat mekanis bambu hitam batang segar pada rata-rata kadar air 40 dan 17 adalah modulus patah MOR 106,6 Nmm 2 dan 84,3 Nmm 2 , kekuatan tekan sejajar serat 31,6 Nmm 2 dan 24,9 Nmm 2 , Kekuatan belah 9,77 Nmm 2 dan 6,64 Nmm 2 . Sifat mekanis untuk batang kering pada rata-kadar air 90 dan 16 adalah MOE 6960 Nmm 2 dan tidak ada data, MOR 60,9 Nmm 2 dan 86 Nmm 2 , tekan sejajar serat 28,2 Nmm 2 dan 32 Nmm 2 kekuatan belah 4,53 Nmm 2 dan 4,26 Nmm 2 Dransfield dan Widjaja 1995. Bambu ampel terdiri dari dua varietas yaitu varietas hijau yang digunakan sebagai pagar, bangunan, dan juga industri mebel. Sedangkan varietas yang kuning umumnya digunakan sebagai tanaman hias. Berdasarkan informasi penduduk, rebung dari bambu ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit liver Widjaja 2001.

2.3. Pemanfaatan Bambu Sebagai Bahan Bangunan