Pengujian Sifat Fisis Pengujian Sifat Mekanis

15

B. Pengujian Sifat Fisis

1. Kadar Air Contoh uji untuk pengujian kadar air bambu rata-rata diambil dari bagian ujung dan tengah bambu dengan ukuran 2 x 2 cm dan tebal bervariasi berdasarkan dimensi bambu. Contoh uji kayu lapis diambil dari bagian tepi dan tengah kayu lapis berukuran 2 x 2 x 0,8 cm. Sedangkan untuk contoh uji kadar air produknya panel sandwich di ambil dari bagian ujung dengan ukuran 5 x 5 cm. Contoh uji ditimbang untuk mengetahui berat awal BB, selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 103 C ± 2 C selama 24 jam, didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang. Untuk mengetahui beratnya telah mencapai konstan, maka contoh uji dimasukkan kembali kedalam oven kemudian setiap tiga jam di timbang kembali beratnya hingga mencapai konstan. Besarnya kadar air dihitung dengan menggunakan rumus: KA = 100 × − BKT BKT BB Keterangan: KA = Kadar Air BB = Berat Basah contoh uji g BKT = Berat Kering Tanur contoh uji g 2. Kerapatan dan Berat Jenis Contoh uji untuk kerapatan memiliki dimensi dan spesifikasi yang sama dengan contoh uji kadar air baik untuk bambu, kayu lapis maupun panel. Nilai kerapatan bahan dihitung dengan membandingkan berat kering udara dengan volume kering udaranya. Besarnya karapatan dihitung dengan menggunakan rumus : ρ gcm 3 = VKU BKU Keterangan: ρ = Kerapatan gcm 3 BKU = Berat Kering Udara g VKU = Volume Kering Udara cm 3 16

C. Pengujian Sifat Mekanis

Pengujian untuk sifat mekanis dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM merek instron yang bentang dan pembebanan pada contoh ujinya di modifikasi. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan besar Modulus of Elasticity MOE dan Modulus of Rupture MOR. Pembebanan pada pengujian ini dengan metode pembebanan dua titik two load point loading. Data yang diperoleh adalah beban sampai batas proporsi, defleksi, dan beban maksimum. Beban maksimum peroleh saat contoh uji mulai mengalami kerusakan permanen. Perhitungan besarnya MOE dan MOR ditentukan dengan menggunakan rumus yang mengacu pada modifikasi ASTM D 198 2000 dan standar JIS A 5908-2003 : MOE kgfcm 2 = y bh Pa 3 4 3L 2 - 4a 2 MOR kgfcm 2 = 2 3 bh Pa ½ P ½ P a a L Gambar 9. Pengujian MOE dan MOR Keterangan: Ρ = Perubahan beban dibawah batas proporsi kg L = Panjang bentang cm y = Perubahan defleksi cm b = Lebar penampang cm h = Tinggi penampang cm

D. Pengujian Keteguhan Geser Rekat