2.2.6.1 Pengertian Tokoh
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tokoh dalam karya sastra merupakan sosok yang benar-benar memegang peran dalam cerita. Menurut
Sudjiman 1991:16 tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa atau berlakuan dalam berbagai
peristiwa dalam cerita. Sehubungan dengan pendapat tersebut, Abrams dalam Nurgiyantoro 2002:165 berpendapat bahwa tokoh cerita adalah orang-orang
yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu, seperti yang
diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu
menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh Aminuddin 2002:79. Menurut Nurgiyantoro 2002: 167 tokoh cerita menempati posisi
strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Keadaan ini justru dapat
berakibat kurang menguntungkan para tokoh cerita itu sendiri dilihat dari segi kewajarannya dalam bersikap dan bertindak.
Masih menurut Nurgiyantoro 2002: 169 tokoh-tokoh cerita yang ditampilkan dalam fiksi sesuai dengan namanya adalah tokoh rekaan, tokoh
yang tidak pernah ada di dunia nyata. Dalam karya tertentu, sering ditemukan adanya tokoh-tokoh sejarah tertentu. Tokoh cerita fiksi itu mempunyai ciri-ciri
kepribadian tertentu seperti yang dimiliki oleh tokoh-tokoh tertentu dari kehidupan nyata walau hal itu hanya menyangkut beberapa aspek.
Cerita dalam novel akan menjadi hidup apabila disisipi oleh kehidupan para tokoh lengkap dengan segala konflik yang dialami oleh para tokoh
tersebut. Pada umumnya para tokoh digambarkan dengan ciri-ciri yang berhubungan dengan kepribadian para tokoh dan sikap serta perilaku para
tokoh itu sendiri.
2.2.6.2 Jenis-jenis Tokoh