Pengertian Penokohan Tokoh dan Penokohan

dapat juga melalui tingkah laku seseorang. Selain itu, dapat diketahui lewat apa yang dibicarakan orang lain terhadapnya.

2.2.6.4 Pengertian Penokohan

Penokohan dalam karya merupakan analisa kehidupan masyarakat yang dialami pengarang dan direkayasa berdasarkan imajinasi pengarang, sehingga karakter tokoh-tokohnya akan selalu memberikan pengertian positif bagi masyarakat luas. Melalui penokohan, masyaraktat akan memperoleh pengalaman kehidupan yang khas sehingga bisa dijadikan bekal dikehidupannya. Menurut Aminuddin 2002:79 penokohan merupakan cara pengarang dalam menampilkan tokoh atau pelaku. Penokohan juga diartikan oleh Sudjiman 1991:27 sebagai penyajian watak tokoh dan penciptaan cerita. Sementara itu Nurgiyantoro 2002: 166 mengungkapkan tentang istilah penokohan lebih luas pengertiannya dari pada tokoh dan perwatakan sebab sekaligus mencakup masalah tokoh cerita, perwatakan, serta penempatan dan pelukisan tokoh dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas terhadap pembaca. Penokohan sekaligus menyaran pada teknik pewujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita. Menurut Stanton dalam Baribin 1985:54 perwatakan dalam suatu fiksi biasanya dapat dipandang dari dua segi. Pertama, mengacu kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita. Kedua mengacu kepada perbaruan dari minat, keinginan, emosi dan moral yang membentuk individu yang bermain dalam suatu cerita. Jadi perwatakan mengacu kepada dua hal yaitu tokoh itu sendiri dan bagaimana watak atau kepribadian yang dimiliki tokoh tersebut. Pemahaman watak seseorang dapat diketahui lewat apa yang dibicarakan orang lain terhadapnya. Begitu juga dari pergaulan seseorang dengan orang lain kita sering kali dapat menebak watak yang dimilikinya Aminuddin 2002:82. Penokohan dan perwatakan adalah cara penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh baik keadaan lahir maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan watak adalah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lain Suharianto 1982: 31. Penokohan merupakan penggambaran perilaku atau sifat-sifat psikologi mengenai tokoh cerita. Dengan menggunakan peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh dan sikap-sikap tokoh terhadap peristiwa itu kemudian diketahui karakter tokoh. Karakter yang bisa dikenali, diselaraskan dengan istilah tokoh utama dan tokoh lawan dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Menurut Nurgiyantoro 2002: 172 penokohan sebagai salah satu unsur pembangun fiksi dapat dikaji dan dianalisis keterjalinannya dengan unsur- unsur pembangun lainnya. Jika fiksi yang bersangkutan merupakan sebuah karya yang berhasil, penokohan pasti berjalin secara harmonis dan saling melengkapi dengan berbagai unsur yang lain, misalnya dengan unsur plot dan tema, atau unsur latar, sudut pandang, gaya, amanat, dan lain-lain. Boulton dalam Aminuddin 2002:79 mengungkapkan bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan tokohnya itu dapat berbagai macam. Pengarang menampilkan tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup di alam mimpi, pelaku yang memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara sesuai dengan kehidupan manusia yang sebenarnya, maupun pelaku yang egois, kacau dan mementingkan diri sendiri. Berdasarkan berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penokohan adalah pelukisan tokoh atau pelaku cerita melalui sifat-sifat, sikap dan tingkah lakunya yang ditafsirkan oleh pembaca hasil dari suatu pembacaan sebuah karya sastra yang lebih menunjukkan kualitas pribadi seorang tokoh.

2.3 Kerangka Berfikir