Teknik Pelukisan Tokoh Tokoh dan Penokohan

2.2.6.3 Teknik Pelukisan Tokoh

Setiap membaca karya fiksi, tentunya memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh yang ditampilkan oleh pengarangnya. Ada dua macam cara memperkenalkan tokoh dan perwatakan tokoh dalam fiksi yakni: 1. Pelukisan Tokoh Secara Analitik Menurut Nurgiyantoro 2002:195 tokoh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang ke hadapan pembaca secara tidak berbelit-belit, melainkan langsung disertai deskripsi kediriannya yang mungkin berupa sikap, watak, tingkah laku, atau bahkan juga ciri fisiknya. Deskripsi kedirian tokoh yang dilakukan secara langsung oleh pengarang tidak akan berwujud penuturan yang bersifat dialog, walau bukan merupakan suatu pantangan atau pelanggaran jika dalam dialog tercermin watak para tokoh yang terlibat. Sehubungan dengan pendapat tersebut Baribin 1985:55 mengungkapkan bahwa pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang, dan sebagainya. 2. Pelukisan Tokoh Secara Dramatik Penampilan tokoh cerita mirip dengan yang ditampilkan pada drama, dilakukan secara tidak langsung. pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Kedirian tokoh tidak dideskripsikan secara jelas dan lengkap, namun hanya sepotong-potong dan tidak sekaligus Nurgiyantoro 2002:199. Menurut Baribin 1985:57 penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan langsung tetapi hal itu disampaikan melalui: 1 Pilihan nama tokoh misalnya nama semacam Sarinem untuk babu; Mince untuk gadis yang agak genit; Bonar untuk nama tokoh yang garang dan gesit. 2 Melalui penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku terhadap tokoh-tokoh lain, linkungan, dan sebagainya. 3 Melalui dialog, baik dialog tokoh yang bersangkutan dalam interaksinya dengan tokoh-tokoh lain. Aminuddin 2002:80 menjelaskan cara pengarang menggambarkan watak melalui : 1 Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya. 2 Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun caranya berpakaian. 3 Menunjukkan bagaimana perilakunya. 4 Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri. 5 Memahami bagaimana jalan pikirannya. 6 Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya. 7 Melihat bagaimana tokoh lain berbincang kepadanya. 8 Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lainnya. Seorang pengarang sering kali memberikan penjelasan kepada pembaca secara langsung tentang tokoh yang ditampilkan. Pemahaman watak dapat juga melalui tingkah laku seseorang. Selain itu, dapat diketahui lewat apa yang dibicarakan orang lain terhadapnya.

2.2.6.4 Pengertian Penokohan