Beberapa Pandangan Mengenai Psikologi Sastra

2.2 Landasan Teoretis

Dalam penelitian ini menganalisis tentang tipe-tipe kepribadian tokoh dan faktor yang menentukan kepribadian tokoh dalam novel Pawestri Tanpa Idhentiti karya Suparto Brata. Pendekatan yang digunakan psikologi sastra dengan tipologi kepribadian Edward Spranger berdasarkan nilai kebudayaan. Psikologi dipaparkan dalam pembicaraan yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam karya sastra. Tipologi kepribadian Edward Spranger digunakan sebagai teori dasar penelitian ini dalam menentukan tipe-tipe kepribadian tokoh novel Pawestri Tanpa Idhentiti karya Suparto Brata.

2.2.1 Beberapa Pandangan Mengenai Psikologi Sastra

Dalam dunia sastra terdapat beberapa pandangan mengenai psikologi sastra sebagai pendekatan dalam mengkaji karya sastra. Menurut Ratna 2004:343 psikologi sastra memberikan perhatian yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam karya sastra sebagai dunia dalam kata, karya sastra memasukkan berbagai aspek kehidupan ke dalamya khususnya manusia. Pada umumnya aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra. Dalam penelitian yang menjadi fokus utama adalah tokoh utama, tokoh kedua, tokoh ketiga, dan seterusnya. Sehubungan dengan pandangan di atas, Endraswara 2004:96 memandang kajian dalam psikologi sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Begitu pula pembaca, dalam menanggapi karya juga tidak akan lepas dari kejiwaan masing-masing. Psikologi sastra mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya. Proyeksi pengalaman sendiri dan pengalaman hidup di sekitar pengarang akan terproyeksi secara imajiner ke dalam teks sastra. Sementara itu, istilah psikologi sastra menurut Wellek dan Warren 1995:90 memiliki empat kemungkinan pengertian. Pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Kedua adalah studi proses kreatif. Ketiga, sebagai studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Keempat, digunakan untuk mempelajari dampak sastra pada pembaca. Roekhan dalam Endraswara 2004:98 berpandangan bahwa psikologi sastra ditopang oleh tiga pendekatan sekaligus. Pertama, pendekatan tekstual yang mengkaji aspek psikologis tokoh dalam karya sastra. Kedua, pendekatan reseptif-pragmatik yang mengkaji aspek psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra yang terbentuk dari pengaruh karya yang dibacanya serta proses resepsi pembaca dalam menikmati karya sastra. Ketiga, pendekatan ekspresif yang mengkaji aspek psikologis sang penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksi lewat karyanya, baik penulis sebagai pribadi maupun wakil masyarakat. Berdasarkan beberapa pandangan oleh para ahli, bahwa psikologi sastra adalah suatu pendekatan yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan yang memberikan perhatian berkaitan dengan unsur kejiwaan tokoh- tokoh fiksional dalam karya sastra.

2.2.2 Hubungan Psikologi dengan Dunia Sastra