Fungsi Motivasi Pengertian Motivasi

2.2 Pengertian Motivasi

Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan peserta didik. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin peserta didik memiliki kemauan untuk belajar. Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas guru dalam setiap pembelajaran. Menurut Sanjaya 2001: 135, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan peserta didik untuk bertindak atau beraktivitas. Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri peserta didik manakala peserta didik membutuhkan. Oleh sebab itu, dalam rangka membangkitkan motivasi, guru harus dapat menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik akan belajar bukan hanya sekadar memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya. Secara umum, Hamalik 2001: 158 merumuskan motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

2.2.1 Fungsi Motivasi

Hamalik 2001: 161 menyatakan bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi motivasi itu meliputi berikut ini. 1 Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2 Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Menurut Hamalik 2001: 166, guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya, ialah sebagai berikut: 1 Memberi angka Umumnya setiap peserta didik ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Peserta didik yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya peserta didik mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik. 2 Pujian Pemberian pujian kepada peserta didik atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 3 Kerja kelompok Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. 4 Penilaian Penilaian secara kontinu akan mendorong peserta didik belajar, karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. Peserta didik selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan saksama. Jadi, di dalam pembelajaran harus ada suatu motivasi, karena motivasi itu penting untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik. Dengan adanya aktivitas, peserta didik akan lebih cepat memahami konsep. Pencapaian hasil belajar fisika yang baik, tidak terlepas dari pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik itu sendiri.

2.3 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEPIKIR KRITIS SISWA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 9 165

PENGEMBANGAN E DIAGNOSTIC TEST UNTUK MENGIDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

7 23 135

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS.

0 4 10

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS - repository UPI S FIS 1200330 Title

0 1 3

MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (2)

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS

0 0 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PENGAJUAN SOAL) TIPE WITHIN SOLUTION POSING PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI SMA NEGERI 2 BANGKALAN

0 0 5

1 INTEGRASI REMEDIASI MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FLUIDA STATIS DI SMA

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS XI IPA SMA KARTIKA WIJAYA SURABAYA

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS KELAS XI IPA 2 SMA HANGTUAH 4 SURABAYA SKRIPSI

0 0 20