Keputusan-Keputusan Desa Alungbanua, Sulawesi Utara

Buku Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup 43 Namun demikian, sulit menemukan jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat yang dapat memberikan penghasilan yang memadai bagi masyarakat dan dalam waktu yang sama tidak merusak keanekargaman hayati. Sering terjadi kegiatan yang ditawarkan untuk meningkatkan pendapatan tetap diterima oleh masyarakat. Namun demikian pada saat yang sama masyarakat tersebut tetap melakukan aktivitas yang merusak keanekaragaman hayati. Dengan demikian kegiatan baru tersebut di satu sisi berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi di sisi lain gagal mengurangi ancaman terhadap kawasan. Dalam hal ini tidak ada kaitan antara peningkatan pendapatan yang dicapai oleh masyarakat lewat kegiatan baru tersebut dan upaya konservasi. Berikut ini disampaikan beberapa bentuk konservasi berbasis masyarakat pada beberapa wilayah di Indonesia, tentang partisipasi masyarakat dalam mengelola lahan dan dalam menjaga kelestarian lingkungan Manullang, 1999.

a. Keputusan-Keputusan Desa Alungbanua, Sulawesi Utara

Desa Alungbanua, Kecamatan Molas, Daerah Tingkat II Kotamadya Manado, Sulawesi Utara pada Tahun 19941995 telah membuat 3 buah Keputusan Desa dalam satu seri kegiatan untuk mengatur pemanfaatan dan perlindungan sumber-sumber daya alam di lingkungan desa tersebut. Proses pembuatan surat-surat tersebut difasilitasi oleh program NRMP. Semua surat keputusan tersebut berbentuk formal seperti surat-surat keputusan pemerintah yang memiliki bagian-bagian menimbang, mengingat dan memutuskan. Keputusan Desa Nomor 02 Tahun 1994 tentang PenetapanPenentuan Zona Tabungan dan Zona Pendukung Kegiatan untuk Masyarakat berisi tentang penetapan zona tabungan dan zona pendukung kegiatan di pesisir serta secara singkat cara pemanfaatannya. Keputusan ini dilampiri oleh peta yang menunjukkan secara garis besar posisi zona-zona tersebut. Keputusan Desa Nomor 03 Tahun 1994 tentang PemeliharaanPerlindungan Satwa dan Biota Laut berisi tentang larangan mengganggu dan mengambil satwa yang dilindungi undang-undang beserta dengan sanksi bagi para pelanggarnya. Keputusan ini dilampiri denan daftar satwa yang dilindungi yang ada di daera yang bersangkutan. Keputusan Desa Nomor 01 Tahun 1995 tentang Larangan Kegiatan, Sanksi dan Penempatan Tanda Batas Zona Inti berisi tentang berbagai larangan kegiatan-kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian pesisir, hutan bakau dan biota-biota laut serta sanksi atas pelanggaran pelanggaran. Ketiga surat keputusan tersebut masing-masing dilampiri oleh daftar nama dan tanda tangananggota masyarakat yang mengikuti pertemuan-pertemuan tersebut yang berjumlah antara 20 sampai 74 orang, dan masing-masing surat keputusan tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Desa dan Kepala Desa. Namun demikian, ruang tempat tanda tangan persetujuan dari Camat di ketiga surat tersebut masih belum terisi. Naskah ketiga surat keputusan tersebut dapat dilihat dalam Lampiran.

b. Keputusan Desa Blongko, Sulawesi Utara