Buku Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup
27
2. Masalah Lingkungan Secara Global
Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu isu yang paling sering dibahas baik oleh pemerintah, peneliti maupun badan organisasi di level internasional maupun lokal.
Beberapa masalah lingkungan global antara lain:
a. Perubahan Iklim Pemanasan Global
Iklim bumi telah berganti beberapa kali sepanjang sejarah sampai saat ini, terentang mulai jaman es sampai periode-periode panjang bumi menjadi hangat dan es mencair.
Berdasarkan sejarah, faktor-faktor alam seperti erupsi vulkanik, perubahan orbit bumi, dan jumlah energi yang dilepaskan oleh matahari dapat mempengaruhi iklim bumi. Sejak
akhir abad 18, aktivitas manusia yang berhubungan dengan revolusi industri juga telah mengubah komposisi atmosfer sehingga mempengaruhi iklim bumi.
Menurut United Nations Framework Convention on Climate Change UNFCC, perubahan iklim adalah perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung yang mengubah komposisi atmosfer secara global dan mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat diamati dan dibandingkan selama
kurun waktu tertentu.
Perubahan iklim telah menjadi masalah yang sering diteliti oleh para ahli. Masalah perubahan iklim ini muncul bersama krisis ekonomi, kesehatan dan keselamatan,
produksi pangan, keamanan dan dimensi-dimensi yang lain. Perubahan pola iklim, sebagai misal, mengancam produksi pangan melalui meningkatnya curah hujan yang
tidak normal, meningkatnya permukaan air laut mengkontaminasi persediaan air tawar di pesisir dan meningkatnya resiko bencana banjir, dan menghangatnya atmosfer juga
membuat penyebaran hama dan penyakit tropis ke daerah lain.
Beberapa efek lain dari perubahan iklim antara lain:
1.
Meningkatnya suhu bumi. Rata-rata kenaikan suhu global sekitar 0,74
o
C selama abad 20 ini. Kenaikan selama 50 tahun terakhir ini hampir 2 kali lebih tinggi dibanding 100
tahun sebelumnya.
2.
Terdapat karbon dioksida lebih banyak di atmosfer. Karbon dioksida adalah penyumbang utama terjadinya perubahan iklim.
3.
Banyak curah hujan dan banyak terjadi kekeringan. Terjadi curah hujan yang lebih tinggi pada daerah timur Amerika Utara dan Amerika Selatan, Eropa Utara, Asia Utara
dan Asia Tengah selama dekade belakangan ini. Tetapi di Mediterania, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan mengalami kekeringan.
4.
Kenaikan permukaan air laut. Total kenaikan permukaan air laut selama abad 20 sekitar 0,74 meter dan ini jauh lebih besar dibandingkan kenaikan selama 2000 tahun
sebelumnya.
5.
Berkurangnya lapisan es, terutama pada musim panas.
b. Penipisan Lapisan Ozon
Lapisan ozon adalah lapisan konsentrasi molekul ozon yang terdapat di stratosfer. Ozon adalah senyawa kimia yang terdiri dan 3 atom oksigen O
3
. Sekitar 90 dari ozon yang ada di bumi terdapat di lapisan ozon. Di lapisan atmosfer dekat permukaan bumi
ozon dapat mengganggu kesehatan, tetapi di lapisan stratosfer ozon akan melindungi mahluk hidup dan sinar ultra violet yang dipancarkan oleh matahari. Berlubangnya
lapisan ozon mengakibatkan semakin banyak radiasi yang mencapai permukaan bumi. Untuk manusia, paparan sinar UV yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker kulit,
katarak, dan memperlemah sistem kekebalan tubuh. Peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai makanan di laut.
Berlubangnya lapisan
ozon sebagian
besar disebabkan
oleh CFC
Chlorofluorocarbons, HCFC Hydrochlorofluorocarbons, HFC Hydrofluorocarbons,
Buku Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup
28
dan PFC Perfluorocarbon. Gas-gas ini biasanya digunakan pada AC dan lemari es, emisi dari industri energi, semen, pulp dan kertas. Peristiwa berlubangnya ozon karena CFC
melalui urutan sebagai berikut: CFC terlepas dari sumber dan naik ke stratosfer, sinar matahari memecah CFC sehingga menjadi atom klorin yang kemudian menjadi penyebab
rusaknya lapisan ozon.
c. Efek Rumah Kaca
Selain penipisan ozon, masih banyak lagi ancaman Iingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan kita, yaitu adanya gas pencemar polutan yang menyebabkan
efek rumah kaca ERK. Gas-gas pencemar akan melapisi bumi sehingga sinar matahari yang berhasil menerobos, panasnya akan tertahan tidak dapat lepas kembali ke atmosfer
bebas. Fenomena ini menyerupai efek rumah kaca green house effect, suhu dalam rumah kaca lebih tinggi karena panasnya tidak dapat menembus kaca. Sebenarnya bila
bumi ini tidak ada gas polutan yang membentuk gas rumah kaca GRK seperti CO, Ca
2
, metana, maka suhu rata-rata permukaan bumi hanya -18°C suhu yang dingin bagi
kehidupan mahluk hidup. Tetapi dengan meningkatnya kadar GRK akan meningkat pula ERK efek rumah kaca sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula, sehingga
menyebabkan pemanasan global.
Gambar 4.1. Efek Rumah Kaca. Sumber: Assessment Report of Intergovernmental Panel on Climate Change, UNEP dan
WMO, Cambridge University Press, 1996
d. Hujan Asam