Pengarahan Pengkoordinasian. Penilaian. Manajemen

menetapkan tugas-tugas, wewenang, tanggungjawab, serta tata hubungan masing- masing orang.

2.1.3. Pengarahan

Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha unutuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti apa yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto 1988 memberikan difinisi “pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terkait, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar” Dengan demikian pengarahan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, karena dengan pengarahan akan dapat melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan dan dapat memberikan petunjuk-petunjuk khusus baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.4. Pengkoordinasian.

Dalam pembelajaran sangat diperlukan sebuah koordinasi, karena dengan koordinasi kegiatan akan berjalan sesuai yang diharapkan. B. Suryosubroto 2004: 25 mengatakan “pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit yang ada agar kegiatan mereka berjalan selaras dalam rangka mencapai suatu tujuan”. Usaha pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai macam cara, seperti: a melaksanakan penjelasan secara singkat briefing, b mengadakan rapat pertemuan, c memberi petunujuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, dan d memberikan balikan tentang hasil kegiatan.

2.1.5. Penilaian.

Dalam waktu tertentu pada umumnya organisasi seperti sekolah, kepala sekolah, dan guru melakukan penilaian untuk mengetahui sampai seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta dapat mengetahui kekuatan dan kekurangan program yang telah dilaksanakan. Secara lebih rinci B. Suryosubroto 2004: 25 mengatakan maksud penilaian adalah untuk: “a memperoleh dasar yang akan digunakan sebagai pertimbangan apakah pada akhir periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien, c memperoleh fakta –fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari situasi yang dapat merusak, serta d memajukan kesanggupan yang terlibat didalamnya dalam mengembangkan organisainya”.

2.2. Manajemen Pembelajaran. Istilah pembelajaran sudah sering kita dengarkan bersama, pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KOTA PURBALINGGA TAHUN 2012

11 62 124

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2008

0 2 78

Studi tentang sarana dan prasarana dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah menengah pertama negeri se-kabupaten Kebumen tahun 2013.

0 0 20

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

0 1 146

TINGKAT KETERLAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-WILAYAH TIMUR KABUPATEN CILACAP.

0 1 109

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN MAGELANG TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN.

0 2 123

SURVEI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG TAHUN 2015 -

0 0 39

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENGEMBANGAN DAN PERCONTOHAN SE-KABUPATEN PATI -

0 0 80

Implementasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Kota Sawahlunto - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 71