Strategi pembelajaran. Tahapan Pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah, kemampuan guru dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan”.

2.4.2.1. Strategi pembelajaran.

Menurut H.D. Sudjana 2005: 6 “strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukatif antara pendidik dengan peserta didik, dan antara peserta didik dan lingkungannya, serta upaya pengukuran terhadap proses, hasil, danatau dampak kegiatan pembelajaran”. Syaiful Sagala 2007:221 berpendapat bahwa “ konsep dasar strategi belajar mengajar meliputi: 1 menentukan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku belajar, 2 menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar, memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar, dan 3 norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar”. Berikut model strategi pembelajaran dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang dikutip oleh Khomsin dari bukunya Gabbard. 1987: 101 MODEL STRATEGI MENGAJAR Gambar : 1. Model Strategi Pembelajaran Penjas. Sumber: Gabbard. Physical Education for Children. 1987: 101

2.4.2.2. Tahapan Pembelajaran

Syaiful Sagala 2007:225 mengatakan “ada tiga hal pokok yang harus dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan mengajar, yakni tahap permulaan praintruksional, tahap pengajaran Intruksional, serta tahap penilaian dan tindaklanjut”. Tahap Tahap Tahap Evaluasi Praintruksional Intruksional Tindaklanjut Gambar : 2. Tahapan Pembelajaran Sumber : Syaeful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. 2007: 226 GAYA KOMAND RESIPROKAL PENEMUAN TERPIMPIN PEMECAHAN MASALAH EKSPLORASI POLA PENGORGANISASIAN KELAS KELOMPOK INDIVIDU MODEL KOMUNIKASI VERBAL TULISAN VISUAL PENDENGARAN STRATEGI MENGAJAR Ketiga tahapan ini harus ditempuh oleh seorang guru setiap saat melaksanakan pembelajaran. Jika salah satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses pembelajaran Syaiful Sagala. 2007:226 Tahap Praintruksional, tahap praintruksional adalah tahapan yang ditempuh oleh seorang guru pada saat ia memulai pembelajaran. Tujuan pada tahapan ini adalah mengungkap kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan pelajaran hari itu. Dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kegiatan semacam ini disebut dengan pemanasan Tahap Intruksional. Tahapan kedua ini sering disebut dengan tahapan pembelajaran atau tahap inti yakni tahapan memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum tahapan ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1 menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 2 menentukan materi pokok atau kompetensi dasar yang akan di pelajarai, 3 membahas pokok materi yang telah ditentukan, 4 penggunaan alat bantu atau media pembelajaran, dan 5 menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi. Tahap evaluasi dan tindaklanjut. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan intruksional. Adapun kegiatan pada tahap ini adalah: 1 mengajukan pertanyaan atau siswa disuruh melakukan kegiatan tentang materi yang telah dipelajarinya, 2 apabila 75 siswa belum bisa melakukan, maka guru hendaknya mengulangi kembali penjelasan meteri yang telah diberikan 3 guru bisa memberikan tugas-tugas dirumah yang ada hubungannya dengan materi pokok, dan 4 mengakhiri pelaksanaan pembelajaran. Muska Moston 1981: 6 seorang pakar pendidikan jasmani mengatakan, “mengajar adalah merupakan sebuah rangkaian yang permanen dari sebuah kejadian yang sudah diputuskan. Keberhasilan dalam mengajar dapat dikembangkan dari sejumlah keputusan yang dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu: 1 pra pertemuan persiapan, 2 selama pertemua, dan 3 pasca pertemuan”. Wahjoedi 2005: 1 memaparkan, “pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan umumnya dilakukan dalam serangkaian dari tiga tahapan, yaitu: pemanasan warming up, latihan inti, dan pendinginan cooling down. Latihan inti mendapat porsi waktu terbesar setiap kali pertemuan yaitu 70 sampai 80, sisanya 10 sampai 15 untuk pemanasan, dan 5 sampai 10 untuk pendinginan”. Pengertian diatas dapat diperjelas pada rincian gambar yang ditulis oleh Muska Muston 1981: 6, adapun bentuk rangkaian pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: RANGKAIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN SETIAP TAHAPAN PEMBELAJARAN PRE-IMPACT: 1. Tujuan umum pembelajaran PERSIAPAN a. kegiatan kebugaran b. pengembangan keterampilan c. aktivitas lingkungan d. review 2. Tingkat kemampuanbelajar 3. Jumlah siswa 4. Sarana dan prasarana 5. Fasilitas dan tempat 6. Alokasi waktu 7. Perilaku kelas secara umum dan pengaturan suasana belajar berapa banyak tanggungjawab kelas yang sudah disiapkan? 8. Memilih strategi mengajar a. Gaya mengajar b. Pola pengorganisasian c. Model komunikasi d. Peran guru e. Peran siswa f. Komunikasi 9. Matapelajaran khusus a. Kuantitas jumlah yang ingin dicapai b. Kualitas tingkat penampilan 10. Penilaian hasil belajar prosedur penilaian dsb} INTI PEMBELAJARAN : 1. Menyesuaikan dengan pre-impak cuaca, kejadian, dsb 2. Pengamatan perilaku 3. Penilaian berdasarkan kriteria 4. Umpan balik teknik umpan balik POST-IMPEK 1. Menilai strategi mengajar PENUTUP REFLEKSI 2. Menilai penampilan siswa 3. Menilai penampilan guru _________________________________________________________________ Sumber: Muston. 1981: 6

2.4.3. Evaluasi Hasil Belajar.

Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KOTA PURBALINGGA TAHUN 2012

11 62 124

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2008

0 2 78

Studi tentang sarana dan prasarana dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah menengah pertama negeri se-kabupaten Kebumen tahun 2013.

0 0 20

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP).

0 1 146

TINGKAT KETERLAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-WILAYAH TIMUR KABUPATEN CILACAP.

0 1 109

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN MAGELANG TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN.

0 2 123

SURVEI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG TAHUN 2015 -

0 0 39

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENGEMBANGAN DAN PERCONTOHAN SE-KABUPATEN PATI -

0 0 80

Implementasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Kota Sawahlunto - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 71