Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. 2004: 30 “siswa-siswa yang sudah tuntas dalam kompetensi dasar
tertentu siswa tersebut tidah boleh diterlantarkan agar mereka tidak tergangggu dalam belajarnya”.
Bagaimana pelaksanaan program pengayaan? Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pendidikan Lanjutan Pertama. 2004: 23 mengatakan, cara yang ditempuh guru dalam melaknakan program pengayaan adalah:
1. Memberikan bacaan tambahan atau berdiskusi yang dapat memperluas
wawasan. 2.
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaanparagrap, dll.
3. Memberikan soal-soal atau latihan-latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
4. Membantu guru membimbing teman-teman yang belum mencapai ketuntasan.
2.4.4.3. Program Percepatan.
Abdul Majid 2006: 243 mengatakan “program percepatan diberikan kepada siswa didik untuk melalui masa belajar di sekolah dengan waktu yang
relatif cepat. Sedangan Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. 2004:
31 program layanan percepatan diberikan kepada siswa yang luar biasa cerdas dan mampu menyelesaikan kompetensi-kompetensi secara cemerlang, jauh lebih
cepat dengan nilai yang amat baik yaitu 90.
Dengan program percepatan tersebut siswa yang mempunyai kecerdasan yang luar biasa belajarnya akan lebih optimal, maka siswa yang termasuk dalam
kategori ini harus diberikan pelayanan khusus pula agar tetap dapat mempertahankan kecepatan belajarnya.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar alami natural setting sebagai sumber data langsung tentang manajemen pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Latar penelitian ini adalah bidang pendidikan dengan mendiskripsikan tentang manajemen pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan berupa rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan tindaklanjut
hasil evaluasi. Penelitian ini yang dipentingkan adalah proses penelitian maka data yang telah ada dikumpulkan kemudian dianalisa secara induktif dan hasilnya
disajikan dalam bentuk deskriptif, yaitu dalam bentuk rangkaian kalimat yang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya yang terjadi di lapangan.
Sukardi 2006: 1-3 mengatakan bahwa “penelitian kualitatif sering disebut pula dengan istilah penelitian kualitatif naturalistik, yang pada prisipnya
merupakan usaha mengungkap metaphisis atau ontologi dari paradikma penelitian”. Dikatakan penelitian naturalistik karena proses penelitian ini para
peneliti berusaha secara aktif melakukan interaksi atau hubungan dengan subyek atau responden yang diteliti dengan kondisi apa adanya dan tidak direkayasa agar
data yang diperoleh nantinya merupakan kondisi atau fenomena yang betul-betul asli dan nature.