Finite Water Depth Cara Ketiga:

58 2. Periode gelombang T p = 8,13 T p = 6,123 detik Dari Grafik Perhitungan cara kedua Metode Jonswap didapatkan hasil Tinggi Gelombang m, dan Periode Gelombang detik, yaitu: Tinggi Gelombang : 0,338 m Periode Gelombang : 6,123 detik

c. Finite Water Depth Cara Ketiga:

1. Tinggi Gelombang 59 2. Periode gelombang 60 Tabel 4.11 Perhitungan tinggi gelombang dan periode gelombang tahun 2002 berdasarkan fetch Finite Water Depth Cara Ketiga No. Bulan Arah Angin Kec. Angin knot Kec. UL mdt RL UW mdt UA mdt Fetch Eff km F km H m Tinggi Gel. H m T detik Periode Gel. T detik 1 Januari TL 4.2 2.1588 1.77047 3.8221 3.6939 257.25 184.946 0.021 0.292 1.882 7.086 2 Pebruari TL 4.2 2.1588 1.77047 3.8221 3.6939 257.25 184.946 0.021 0.292 1.882 7.086 3 Maret TL 4.4 2.2616 1.75772 3.9753 3.8768 257.25 167.906 0.020 0.306 1.833 7.245 4 April U 4.3 2.2102 1.76424 3.8993 3.7860 257.25 176.064 0.020 0.299 1.857 7.167 5 Mei TL 4.3 2.2102 1.76424 3.8993 3.7860 257.25 176.064 0.020 0.299 1.857 7.167 6 Juni TL 4.8 2.4672 1.73456 4.2795 4.2450 257.25 140.048 0.018 0.336 1.746 7.554 7 Juli TL 4.6 2.3644 1.74665 4.1298 4.0630 257.25 152.871 0.019 0.321 1.788 7.403 8 Agustus TL 4.3 2.2102 1.76424 3.8993 3.7860 257.25 176.064 0.020 0.299 1.857 7.167 9 September TL 4.7 2.4158 1.74019 4.2040 4.1530 257.25 146.321 0.019 0.328 1.767 7.478 10 Oktober TL 3.9 2.0046 1.79274 3.5937 3.4244 257.25 215.211 0.023 0.270 1.960 6.843 11 Nopember TL 4.0 2.0560 1.78461 3.6692 3.5130 257.25 204.490 0.022 0.277 1.934 6.924 12 Desember TL 3.8 1.9532 1.80057 3.5169 3.3345 257.25 226.965 0.023 0.263 1.989 6.760 61 Demikian seterusnya untuk tahun 2003 – 2012 lihat lampiran, dari data dan tinggi gelombang diatas dapat dicari komulatif jumlah arah gelombang berdasarkan penggolongan tinggi gelombang dan dihitung jumlah data untuk masing – masing range, disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 4.12 Jumlah kejadian gelombang berdasarkan arah angin tahun 2002-2012 Finite Water Depth Cara Ketiga Tinggi Gel. meter Arah Angin Jumlah Kejadian U TL T TG S BD B BL 0.00 - 0.20 12 26 1 39 0.20 - 0.40 16 60 4 3 1 6 90 0.40 - 0.60 1 1 1 3 0.60 - 0.80 0.80 - 1.00 Jumlah 28 87 5 3 1 8 132 Dari Tabel jumlah data diatas dapat kita cari persentase gelombang dominan dengan cara sebagai berikut: Pada data gelombang tinggi 0,20 – 0,40 meter dan mempunyai arah angin Timur Laut terdapat 60 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan jumlah data persentasenya sebesar: 45,45 . 62 Demikian seterusnya untuk masing – masing arah,sehigga dapat dibuat tabel persentase arah angin dan tinggi gelombang sebagai berikut: Tabel 4.13 Persentase kejadian gelombang tahun 2002-2012 Finite Water Depth Cara Ketiga Tinggi Gel. meter Arah Angin Jumlah U TL T TG S BD B BL 0.00 - 0.20 9.09 19.70 0.00 0.00 0.00 0.00 0.76 0.00 29.55 0.20 - 0.40 12.12 45.45 3.03 0.00 2.27 0.76 4.55 0.00 68.18 0.40 - 0.60 0.00 0.76 0.76 0.00 0.00 0.00 0.76 0.00 2.27 0.60 - 0.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.80 - 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Jumlah 21.21 65.91 3.79 0.00 2.27 0.76 6.06 0.00 100.00 Dari Tabel diatas dapat dibuat gambaran Wave Rose untuk menggambarkan persentase data arah gelombang dominan, dengan cara yang sama seperti pada penggambaran Wind Rose, Wave Rose dapat digambarkan sebagai berikut: 63 Gambar 4.7 Wave rose daerah pantai cermin periode tahun 2002 – 2012 Finite Water Depth Cara Ketiga Dari analisa gelombang dengan Wave Rose diatas dapat disimpulkan bahwa prevailing wind terjadi pada arah timur laut dengan persentase 65,91 sedangkan tinggi gelombang yang paling dominan terjadi pada interval 0,20 – 0,40 meter dengan persentase 45,45 untuk perencanaan ini arah gelombang yang dipakai untuk perhitungan adalah: Arah timur laut tinggi gelombang 0,40 meter yang terjadi pada interval 0,20 – 0,40 meter, dengan persentase sebesar 45,45. 64 Adapun perhitungan tinggi H dan periode gelombang T berdasarkan fetch dapat dicari dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan dalam 1 tahunnya dalam perhitungan kali ini, digunakan data angin tahun 2002 pada Tabel 4.5 dicari dari nilai RL dengan mengggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin laut dan di darat, Misal pada bulan Januari 2002 untuk arah Timur Laut, kecepatan angin = 4.2 knot, maka UL = 4,2 knot x 0,514 = 2,1588 mdet, Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin laut UW dan di darat UL sebagai berikut: Gambar 4.8 Grafik hubungan antara kecepatan angin Laut UW dan di darat UL Cara Ketiga Dari Grafik diatas didapat nilai RL = 1,77047 65 2. Hitung UW dengan rumus UW = UL x RL = 2,1588 x 1,77047 = 3,8221 mdet 3. Hitung UA dengan rumus : UA = 0,71 x 3,8221 1,23 = 3,6939 mdet 4. Berdasarkan nilai UA dan besarnya fetch, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan menggunakan rumus Finite Water Depth Cara Ketiga, sebagai berikut: 1. Tinggi Gelombang H = 0,292 m 66 2. Periode gelombang T p = 7,086 detik Dari Grafik Perhitungan cara pertama Metode Jonswap didapatkan hasil Tinggi Gelombang m, dan Periode Gelombang detik, yaitu: Tinggi Gelombang : 0,292 m Periode Gelombang : 7,086 detik 67

4.3 Pengukuran Dilapangan