30 kecepatan angin dikonversikan pada factor tegangan angin dengan menggunakan
rumus berikut: U
A
= 0,71 U
1,23
3.2 dimana U adalah kecepatan angin dalam mdt.
3.4.3 Fetch Panjang Penjalaran Gelombang
Di dalam tinjauan pembangkitan gelombang di laut, fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Di daerah pembentukan gelombang,
gelombang tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan arah angin, tetapi juga dalam berbagai sudut terhadap arah angin. Fetch rerata efektif
diberikan oleh persamaan berikut:
Dimana: F
eff
= fetch rerata efektif X
i
= panjang segmen fetch yang di ukur dari titik observasi gelombang ke ujung akhir fetch
α
= deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan pertambahan 6
sampai sudut sebesar 42 pada kedua sisi dari arah angin
3.4.4 Data Gelombang
Data gelombang didapatkan dari perhitungan fetch berdasarkan arah angin dominan dan peta topografi yang telah diperoleh. Dari data gelombang
diketahui arah dan tinggi gelombang, kemudian data tersebut diolah untuk 3.3
31 mendapatkan presentase kejadian gelombang. Setelah itu dibuat wave rose
mawar gelombang yang menggambarkan antara arah dan tinggi gelombang dan presentase kejadian serta mengetahui arah gelombang dominan
. Berikut ini
beberapa cara dalam memperhitungkan tinggi gelombang.
3.4.4a Jonswap Parameters William, 2000
Metode Jonswap untuk mencari perhitungan
gelombang menggunakan dimensi sebagai berikut:
a. Tinggi gelombang
H
mo
= 0,0016 F
12
…………. Cara Pertama 3.5
H
mo
= 0,243` …………. Cara Kedua
3.6
b. Periode gelombang
T
p
= 0,286 F
13
…………. Cara Pertama 3.7
T
p
= 8,13 …………. Cara Kedua
3.8
dimana : H
mo
: tinggi gelombang hasil peramalan m T
: periode gelombang dtk F
eff
: panjang fetch efektif km U
A
: kecepatan angin terkoreksi mdtk 3.4
32 g
: percepatan gravitasi 9,81 mdtk t
: waktu jam
3.4.4b Finite Water Depth William, 2000
Jika kedalaman di daerah pembangkit terbatas, gesekan dengan bagian bawah akan menghasilkan gelombang yang lebih kecil. CERC 1984 membahas
generasi gelombang secara mendalam yang dikembangkan oleh Bretschneider 1958 dari Bretschneider dan Reid 1953. Rumus yang dikembangkan lebih
lanjut oleh Young dan Verhagen 1996, yaitu:
Tinggi gelombang dapat digunakan untuk perencanaan elevasi dermaga, dan perhitungan konstruksi pemecah gelombang.
Dalam penyelesaian tugas ini Saya membuat bagan alur dalam menyelesaikan baik itu dari perencanaan awal, melakukan survey dan pencarian
data, pengelohan data dan sampai akhirnya penulis dapat memperoleh kesimpulan dari permasalahan yang diangkat dalam tugas besar. Untuk dapat memahami lebih
lanjut, dapat diperhatikan melalui Gambar 3.4. 3.9
3.10
33 Gambar 3.4 Diagram alir tugas akhir
Studi Literatur
Menentukan Data-data yang Diperlukan
Melakukan Survey di Lokasi Penelitian
Pembatasan Masalah
Pengolahan Data
Mengolah data angin menjadi
wind rose mawar angin
Kesimpulan Data berupa:
- Data Arah Angin
- Data Kecepatan Angin
- Peta Topografi
Data gelombang didapatkan dari perhitungan fetch berdasarkan arah angin dominan dan peta topografi
Diperoleh data tinggi gelombang, periode gelombang dan arah gelombang
34
BAB IV ANALISIS DATA
4.1 Data Teknis