51 2.
Periode gelombang
T
p
= 0,286 F
13
T
p
= 6,136 detik
Dari Grafik Perhitungan cara pertama Metode Jonswap didapatkan hasil Tinggi Gelombang m, dan Periode Gelombang detik, yaitu:
Tinggi Gelombang : 0,303 m Periode Gelombang : 6,136 detik
b. Jonswap Parameters Cara Kedua:
1. Tinggi Gelombang
H
mo
= 0,243 2.
Periode gelombang T
p
= 8,13
52 Tabel 4.8 Perhitungan tinggi gelombang dan periode gelombang tahun 2002 berdasarkan fetch Jonswap Parameters Cara Kedua
No. Bulan
Arah Angin Kec. Angin
knot Kec. UL
mdt RL
UW mdt
UA mdt
Tinggi Gel. m
Periode Gel. detik
1 Januari
TL 4.2
2.1588 1.77047
3.8221 3.6939
0.338 6.123
2 Pebruari
TL 4.2
2.1588 1.77047
3.8221 3.6939
0.338 6.123
3 Maret
TL 4.4
2.2616 1.75772
3.9753 3.8768
0.373 6.426
4 April
U 4.3
2.2102 1.76424
3.8993 3.7860
0.355 6.275
5 Mei
TL 4.3
2.2102 1.76424
3.8993 3.7860
0.355 6.275
6 Juni
TL 4.8
2.4672 1.73456
4.2795 4.2450
0.447 7.036
7 Juli
TL 4.6
2.3644 1.74665
4.1298 4.0630
0.409 6.734
8 Agustus
TL 4.3
2.2102 1.76424
3.8993 3.7860
0.355 6.275
9 September
TL 4.7
2.4158 1.74019
4.2040 4.1530
0.428 6.883
10 Oktober
TL 3.9
2.0046 1.79274
3.5937 3.4244
0.291 5.676
11 Nopember
TL 4.0
2.0560 1.78461
3.6692 3.5130
0.306 5.823
12 Desember
TL 3.8
1.9532 1.80057
3.5169 3.3345
0.276 5.527
53
Demikian seterusnya untuk tahun 2003 – 2012 lihat lampiran, dari data dan tinggi gelombang diatas dapat dicari komulatif jumlah arah gelombang berdasarkan
penggolongan tinggi gelombang dan dihitung jumlah data untuk masing – masing range, disajikan dalam Tabel berikut:
Tabel 4.9 Jumlah kejadian gelombang berdasarkan arah angin tahun 2002-2012 Jonswap Parameters Cara Kedua
Tinggi Gel. meter
Arah Angin Jumlah
Kejadian U
TL T
TG S
BD B
BL 0.00 - 0.20
18 37
1 56
0.20 - 0.40 9
38 2
2 5
56 0.40 - 0.60
1 10
1 1
1 14
0.60 - 0.80 2
2 1
1 6
0.80 - 1.00 Jumlah
28 87
5 3
1 8
132
Dari Tabel jumlah data diatas dapat kita cari persentase gelombang dominan dengan cara sebagai berikut:
Pada data gelombang tinggi 0,20 – 0,40 meter dan mempunyai arah angin Timur Laut terdapat 38 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan jumlah data
persentasenya sebesar: 28,79 . Demikian seterusnya untuk masing – masing arah,sehigga dapat dibuat tabel
persentase arah angin dan tinggi gelombang sebagai berikut:
54 Tabel 4.10 Persentase kejadian gelombang tahun 2002-2012
Jonswap Parameters Cara Kedua
Tinggi Gel. meter
Arah Angin Jumlah
U TL
T TG
S BD
B BL
0.00 - 0.20 13.64
28.03 0.00
0.00 0.00
0.00 0.76
0.00 42.42
0.20 - 0.40 6.82
28.79 1.52
0.00 1.52
0.00 3.79
0.00 42.42
0.40 - 0.60 0.76
7.58 0.76
0.00 0.76
0.00 0.76
0.00 10.61
0.60 - 0.80 0.00
1.52 1.52
0.00 0.00
0.76 0.76
0.00 4.55
0.80 - 1.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
Jumlah 21.21
65.91 3.79
0.00 2.27
0.76 6.06
0.00 100.00
Dari Tabel 4.10 dapat dibuat gambaran Wave Rose Gambar 4.5 untuk menggambarkan persentase data arah gelombang dominan, dengan cara yang
sama seperti pada penggambaran Wind Rose, Wave Rose dapat digambarkan sebagai berikut:
55 Gambar 4.5 Wave rose daerah pantai cermin periode tahun 2002 – 2012
Jonswap Parameters Cara Kedua
Dari analisa gelombang dengan Wave Rose diatas dapat disimpulkan bahwa prevailing wind terjadi pada arah timur laut dengan persentase 65,91
sedangkan tinggi gelombang yang paling dominan terjadi pada interval 0,20 – 0,40 meter dengan persentase 28,79 untuk perencanaan ini arah gelombang
yang dipakai untuk perhitungan adalah: Arah timur laut tinggi gelombang 0,40 meter yang terjadi pada interval 0,20 –
0,40 meter, dengan persentase sebesar 28,79.
56 Adapun perhitungan tinggi H dan periode gelombang T berdasarkan
fetch dapat dicari dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan dalam 1
tahunnya dalam perhitungan kali ini, digunakan data angin tahun 2002 pada Tabel 4.5 dicari dari nilai RL dengan mengggunakan grafik
hubungan antara kecepatan angin laut dan di darat, Misal pada bulan Januari 2002 untuk arah Timur Laut, kecepatan angin = 4.2 knot, maka
UL = 4,2 knot x 0,514 = 2,1588 mdet, Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin laut UW dan di darat UL sebagai berikut:
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara kecepatan angin laut UW dan di darat UL Cara Kedua
Dari Grafik diatas didapat nilai RL = 1,77047
57 2.
Hitung UW dengan rumus UW = UL x RL
= 2,1588 x 1,77047 = 3,8221 mdet
3. Hitung UA dengan rumus :
UA = 0,71 x 3,8221
1,23
= 3,6939 mdet
4. Berdasarkan nilai UA dan besarnya fetch, tinggi dan periode gelombang
dapat dicari dengan menggunakan rumus Jonswap Parameters Cara Kedua sebagai berikut:
1. Tinggi Gelombang
H
mo
= 0,243
H
mo
= 0,338 m
58 2.
Periode gelombang
T
p
= 8,13
T
p
= 6,123 detik
Dari Grafik Perhitungan cara kedua Metode Jonswap didapatkan hasil Tinggi Gelombang m, dan Periode Gelombang detik, yaitu:
Tinggi Gelombang : 0,338 m Periode Gelombang : 6,123 detik
c. Finite Water Depth Cara Ketiga: