Data Angin Konversi Kecepatan Angin

18 Gambar 2.3 Nomogram untuk peramalan A periode puncak gelombang Tp dan B awal pengotakan tinggi gelombang H rms di daerah yang dibatasi fetch Donelan 1980. Grafik dimasukkan sejajar horizontal dari kiri pada tingkat kecepatan angin yang tepat. Titik persimpangan dari tingkat horizontal dan garis tepat fetch vertikal atau durasi garis putus-putus, mana yang lebih dahulu, mendefinisikan Tp A atau H rms B - ini ditunjukkan oleh garis padat. Daerah di sebelah kanan yang diagonal adalah zona penuh pengembangan gelombang, untuk itu kombinasi dari mengambil panjang dan kecepatan angin yang tinggi dan jangka waktu tidak lagi dapat meningkat. Perhatikan bahwa H 1 3 ≈ 4 H rms .

2.5 Data Angin

Data angin yang digunakan untuk peramalan gelombang adalah data di permukaan laut pada lokasi pembangkitan. Data tersebut dapat diperoleh dari pengukuran langsung di atas permukaan laut atau pengukuran di darat di dekat lokasi peramalan yang kemudian dikonversi menjadi data angin di laut. Kecepatan 19 angin diukur dengan anemometer, dan biasanya dinyatakan dalam knot. Satu knot adalah panjang satu menit garis bujur melalui katulistiwa yang ditempuh dalam satu jam, atau 1 knot = 1,852 kmjam = 0,5 md. Data angin dicatat dan biasanya disajikan dalam tabel. Dengan pencatatan angin tersebut akan dapat diketahui angin dengan kecepatan tertentu, kecepatan angin maksimum, dan arah angin. Data pengamatan tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel ringkasan atau diagram yang disebut dengan mawar angin. Penyajian tersebut dapat diberikan dalam bentuk bulanan, tahunan atau untuk beberapa tahun pencatatan. Dengan tabel atau mawar angin tersebut maka karakteristik angin dapat dibaca dengan cepat. Tabel 2.2 adalah contoh penyajian data angin dalam bentuk tabel. Sedangkan Gambar 2.4 adalah contoh mawar angin yang dibuat berdasarkan data dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Contoh data persentase kejadian angin 20 Gambar 2.4 Mawar Angin Tabel 2.2 dan Gambar 2.4 tersebut menunjukkan persentase kejadian angin dengan kecepatan tertentu dari berbagai arah dalam perioe waktu pencatatan. Sebagai contoh, persentasi kejadian angin dengan kecepatan 10-13 knot dari arah utara adalah 1,23 dari 11 tahun pencatatan. Dalam Gambar 2.4 garis-garis radial adalah arah angin dan tiap lingkaran menunjukkan perentasi kejadian angin dalam periode waktu pengukuran.

2.6 Konversi Kecepatan Angin

Biasanya pengukuran angin dilakukan di daratan, padahal di dalam rumus- rumus pembangkitan gelombang data angin yang digunakan adalah yang ada di atas permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan konversi data angin di atas daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data angin di atas permukaan laut. 21 Hubungan antara angin di atas laut dan angin di atas daratan terdekat diberikan oleh persamaan berikut Triatmodjo, 1996: R L = U w U L 2.2 dimana : U L = Kecepatan angin yang diukur di darat mdt U w = Kecepatan angin di laut mdt R L = Tabel koreksi hubungan kecepatan angin di darat dan di laut Gambar 2.5 Gambar 2.5 Hubungan antara kecepatan angin di laut dan darat Rumus-rumus dan grafik-grafik pembangkitan gelombang mengandung variable U A , yaitu faktor tegangan angin wind-stress factor yang dapat dihitung dari kecepatan angin. Setelah dilakukan berbagai konversi kecepatan angin, kecepatan angin dikonversikan pada faktor tegangan angin dengan menggunakan rumus berikut: 22 U A = 0,71 U 1,23 2.3 dimana U adalah kecepatan angin dalam mdt.

2.7 Fetch Panjang Penjalaran Gelombang