Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Menulis Karangan Sederhana

menggunakan bahasa. Dengan kegiatan menulis secara intensif juga dapat menjernihkan pikiran dan mampu mengatasi rendah diri.

2.1.4 Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDMI, fokus pembelajaran bahasa Indonesia aspek menulis, mencakup menulis permulaan dan menulis lanjutan. Yang termasuk dalam menulis permulaan yaitu: 1 menulis huruf pisah, 2 menulis huruf cetak, dan 3 menulis tegak bersambung. Sedangkan yang termasuk dalam menulis lan- jutan yaitu: 1 menulis karangan sederhana, 2 menulis surat, 3 menulis paragraf, 4 menulis formulir, 5 menulis puisi, 6 menulis pengumuman, 7 menulis lapo- ran, dan 8 menulis naskah pidato. Sedangkan aspek menulis yang diajarkan pada siswa kelas III SD yaitu menulis karangan sederhana dan menulis puisi. Diantara kedua aspek menulis tersebut, yang perlu dikuasai siswa terlebih dahulu yaitu menulis karangan seder- hana. Adapun kompetensi dasar aspek menulis pada siswa kelas III yaitu menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik.

2.1.5 Menulis Karangan Sederhana

2.1.5.1 Pengertian Karangan Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca Gie, 2002:3. Setiap butir gagasanide perlu dilekatkan pada suatu kata, kata-kata dirangkai menjadi ungkapan atau frasa, beberapa frasa digabung menjadi anak kalimat, sejumlah anak kalimat membangun sebuah kalimat, serangkaian kalimat membentuk alinea, alinea-alinea akhirnya mewujudkan sebuah karangan Gie, 2002:7. Anwar 2011:14 berpendapat bahwa karangan merupakan hasil dari ke- giatan mengarang, yaitu perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karangan adalah hasil tulisan seseorang yang merupakan perwujudan gagasan dalam bentuk bahasa tulis yang akan disampaikan untuk dibaca dan dimengerti orang lain. 2.1.5.2 Pengertian Karangan Sederhana Dalam proses karang-mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata, kata-kata dirangkai menjadi kalimat membentuk paragraf, dan paragraf- paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karangan sederhana Anwar, 2011:14. Resmini dalam Anwar, 2011:15 mengemukakan karangan sederhana adalah mengorganisasikan ide atau gagasan secara tertulis dalam bentuk karangan sederhana yang terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat tersebut cukup lima sampai sepuluh baris. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karangan se- derhana adalah hasil tulisan seseorang yang merupakan perwujudan gagasan dalam bentuk bahasa tulis yang disampaikan secara sederhana hanya terdiri atas lima sampai sepuluh kalimat.

2.1.6 Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Sederhana