Teknik TANDUR PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING TEKNIK TANDUR BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 GUNUNGPATI

lajar dengan menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif pembelajaran, dan ke- terlibatan aktif siswa dan guru. Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa quantum learning merupakan sebuah model pembelajaran yang menciptakan lingkungan belajar meriah dan menyenangkan melalui interaksi-interaksi yang terjadi di dalam kelas dengan menggunakan musik instrumental sebagai salah satu kom- ponen pendukung pembelajaran.

2.1.8 Teknik TANDUR

DePorter 2012:152-310 mengungkapkan bebarapa teknik yang diguna- kan dalam pembelajaran quantum learning diantaranya yaitu: 1 peta pikiran, 2 pengelompokkan clustering, 3 menunjukkan bukan memberitahukan show not tell , 4 lokasi, 5 hyperscaning, 6 curah gagasan brainstorming. Sementara itu, DePorter 2007:10 memperkenalkan TANDUR sebagai teknik belajar dengan menempuh enam langkah pokok yang dilaksanakan secara hierarki dalam proses belajar mengajar, yaitu: 1 tumbuhkan, 2 alami, 3 namai, 4 demonstrasikan, 5 ulangi, 6 rayakan. Berdasarkan uraian tersebut, teknik yang paling sesuai untuk kegiatan me- nulis dan sesuai bila diterapkan dalam pembelajaran klasikal di kelas yaitu teknik TANDUR. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan teknik TANDUR se- bagai salah satu teknik dalam model quantum learning. Secara rinci rancangan pembelajaran teknik TANDUR akan dijelaskan sebagai berikut. Pertama, dalam pembelajaran quantum learning, yang dimaksud dengan tumbuhkan adalah untuk menumbuhkan minat siswa dengan memuaskan “Apakah manfaatnya bagiku” AMBAK dan manfaatkan kehidupan pelajar DePorter, 2007:10. Kedua, yang dimaksud dengan alami adalah ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dimengerti semua siswa DePorter, 2007:10. Ketiga, yang dimaksud dengan namai adalah upaya untuk memenuhi keinginan alami pikiran untuk nama, urutan, dan menentukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan dalam bentuk konsep, prinsip, dan kemampuan berpikir siswa Kusno, 2011:85. Keempat, yang dimaksud dengan demonstrasikan adalah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. Siswa diberi kesempatan untuk menerjemahkan apa yang mereka tahu mengenai kasus, peristiwa, dan pembelajaran lainnya dalam kehidupan mereka Kusno, 2011:85. Kelima, yang dimaksud dengan ulangi adalah upaya mengulangi, menekankan, dan menyimpulkan materi pembelajaran. Guru harus menunjukkan kepada siswa bagaimana ulangi materi pembelajaran untuk menunjukkan bahwa mereka sudah tahu apa yang mereka pelajari Kusno, 2011:85. Keenam, yang dimaksud dengan rayakan adalah pengakuan dan peng- hargaan kepada setiap pemenuhan partisipasi dan perolehan pengetahuan dan ke- terampilan Kusno, 2011:85. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik TANDUR terdiri atas lima tahapan dalam pelaksanaan pembelajarannya yaitu: 1 tanamkan, 2 alami, 3 namai, 4 demonstrasikan, 5 ulangi, dan 6 rayakan. Teknik TANDUR menuntut siswa untuk berpikir, mengeksplorasi, dan membangun pengetahuan dari pengala- man mereka dengan pertanyaan panduan yang diberikan oleh guru.

2.1.9 Media Gambar Seri